Korban Pelaku Pemerasan, Ini 4 Fakta Terbaru Kasus Polisi Tembak Polisi di Sukoharjo
Merdeka.com - Pada hari Selasa (19/4), warga Sukoharjo dikejutkan dengan kabar seorang anggota polisi yang menjadi korban penembakan. Peristiwa itu berupa penembakan terhadap seorang anggota Polres Wonogiri.
Diduga penembakan ini dilakukan oleh seorang oknum anggota Resmob Polresta Surakarta yang dilakukan di Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.Karena peristiwa ini, anggota Polres Wonogiri yang terluka sempat dilarikan ke RS Al Hidayah Boyolali sebelum akhirnya dipindah ke RS Moewardi di Solo. Pihak kepolisian langsung mendalami kejadian tersebut.
“Masih didalami. Kabid Propam dan tim masih di lapangan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy dikutip dari ANTARA pada Rabu (20/4).Berikut ini adalah beberapa fakta terbaru mengenai kasus penembakan itu:
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
Korban Pelaku Pemerasan
©2015 Merdeka.com
Sehari berselang, fakta kasus penembakan itu perlahan-lahan terkuak. Ternyata korban dari penembakan itu merupakan Bripda PPS. Bripda PPS merupakan pelaku tindak pidana pemerasan yang ditembak anggota Resmob Polresta Surakarta saat penangkapan pada Selasa (19/4).
“Jadi saat itu akan dilakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan dengan para rekannya,” kata Iqbal dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/4).
Laporan Korban
©2022 Merdeka.com/Freepik
Kombes Iqbal mengatakan, peristiwa itu bermula dari laporan yang diduga korban pemerasan ke Polresta Surakarta. Waktu itu, korban pemerasan tersebut mengaku difitnah oleh oknum Bripda PPS bersama beberapa rekannya.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, anggota Resmob Polresta Surakarta melaksanakan upaya penangkapan di wilayah Makamhaji, Sukoharjo. Dalam aksi pemerasan itu, PPS beraksi bersama empat rekannya yang merupakan warga sipil masing-masing SNY (22) warga Kabupaten Semarang, ES (36) warga Pati, serta RB (43) dan TWA (39), warga Kota Surakarta.
Komplotan ini diduga memeras korban WP, warga Laweyan Kota Surakarta, agar memberikan sejumlah uang dengan ancaman akan dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan perselingkuhan di sebuah hotel.
Sudah Sesuai Prosedur
Liputan6.com ©2020 Merdeka.com
Walaupun pada akhirnya harus melepaskan tembakan, Kombes Iqbal mengatakan bahwa upaya yang dilakukan Resmob Polresta Surakarta untuk menangkap komplotan itu sudah sesuai prosedur. Anggota Resmob sudah dua kali memberi tembakan peringatan, namun tidak dihiraukannya.
Bahkan, para pelaku yang menggunakan sebuah mobil nekat menabrak mobil petugas yang akan melakukan penangkapan. Maka dari itu petugas melakukan tindakan terukur dengan mengarahkan tembakan ke mobil. Tembakan tersebut diketahui melukai Bripda PPS yang kabur bersama komplotannya itu.
Polisi Bermasalah
©2015 Merdeka.com
Setelah dibawa ke RS Al Hidayah Boyolali, pihak rumah sakit kemudian melaporkan adanya korban penembakan itu ke Polres Boyolali. Dari pemeriksaan Polres Boyolali, terungkap kalau korban ternyata anggota polisi.
Atas kejadian ini, Kombes Iqbal mengatakan seluruh anggota komplotan pemerasan itu sudah ditangkap. Sementara itu Bripda PPS sendiri merupakan polisi bermasalah di Polres Wonogiri.
“Yang bersangkutan sudah beberapa kali menjalani sidang kode etik atas berbagai pelanggaran,” kata Kombes Iqbal dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/4).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo inisial MH (47) meregang nyawa usai terkena peluru panas polisi.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaMenteri Hak Asasi Manusia (MenHAM) Natalius Pigai prihatin dengan peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan saat itu korban Briptu Kiki Supriyadi berada di bagian belakang dan kemudian ditembak.
Baca Selengkapnya