Mahasiswa UNNES Wajib Tanam Pohon untuk Lanjut Skripsi, Ini Penjelasan Rektor
Merdeka.com - Selama ini, Universitas Negeri Semarang (UNNES) merupakan salah satu kampus berwawasan konservasi. Di sana, mata kuliah Pendidikan Konservasi menjadi mata kuliah wajib bagi para mahasiswa.
Selain itu, UNNES juga memberlakukan syarat unik bagi para mahasiswanya yang ingin menempuh skripsi. Mereka diwajibkan menanam minimal satu pohon dan mengunggah hasil dokumentasi penanaman di Siomon (Sistem Informasi Penanaman dan Perawatan Pohon), salah satu platform dari kampus itu.
Lalu apa maksud dari UNNES memberlakukan kebijakan tersebut pada para mahasiswanya? Berikut tanggapan dari Rektor UNNES Fathur Rokhman:
-
Mengapa mahasiswa UGM memasang alat pemanen air hujan? Dari 11 dusun, ada dua dusun yang kita survei masih belum dialiri PDAM. Di dusun yang sudah teraliri PDAM kadang air hanya mengalir seminggu sekali,' kata Ardy dikutip dari ANTARA pada Kamis (11/7).
-
Kenapa mahasiswa UNS membuat aplikasi Narajiwa? Pengembangan aplikasi ini bermula dari keresahan akan perilaku Non Suicidal Self Injury (NSSI) yang dilakukan oleh mahasiswa.
-
Kenapa universitas menerapkan persyaratan tinggi badan? HSB membenarkan kriteria seleksi tersebut dengan mengatakan bahwa sekolah tersebut bertujuan untuk melatih para pemimpin masa depan dan manajer yang unggul untuk sektor publik dan swasta. Pihak sekolah meyakini tinggi badan merupakan faktor penentu, terutama dalam hal kepemimpinan dan kepercayaan diri.
-
Apa yang ditawarkan kepada universitas? Bareskrim Polri mengimbau kepada seluruh Universitas di Indonesia agar tidak mudah tergiur dengan program magang yang ditawarkan oleh pihak luar.
-
Apa yang diungkapkan dalam kata persembahan skripsi? Kata persembahan skripsi menjadi ruang untuk memberikan apresiasi atas dukungan.
-
Kenapa Kemendagri minta Pemda rencanakan gerakan menanam? Upaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
Pendidikan Karakter
©istock
Fathur Rokhman mengatakan, kebijakan penanaman pohon sebagai salah satu syarat untuk menempuh skripsi merupakan bentuk dari pendidikan karakter agar mahasiswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Dalam kebijakan ini, mahasiswa tak hanya diwajibkan untuk menanam saja, namun juga merawat pohon tersebut.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2020 lalu kebijakan ini juga diterapkan bagi peserta mahasiswa baru UNNES. Tercatat pada waktu itu sebanyak 8.532 mahasiswa baru secara serentak melakukan penanaman di daerahnya masing-masing.
Gerakan Konservasi
©2020 Merdeka.com/pixabay
Fathur menambahkan, pelaksanaan kebijakan penanaman ini merupakan bagian dari gerakan konservasi sebagai upaya melindungi lingkungan. Apalagi dewasa ini marak berita-berita penggundulan hutan dan isu pemanasan global.
Selain itu, gerakan penanaman pohon itu juga dilakukan dalam mendukung program UNNES H-BAT (Hijau, bersih, dan sehat). Hasilnya pada pemeringkatan yang dilakukan UI Greenmetric, UNNES menduduki peringkat 47 dalam kategori Energy and Climate Change.
Fathur mengatakan, hasil itu membuktikan kalau UNNES telah menjalankan programnya dengan baik sehingga masuk dalam jajaran atas pemeringkatan dengan lingkup skala internasional itu. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian mahasiswa menyambut baik kebijakan itu. Tetapi ada pula yang menilai pembuatan skripsi sangat baik untuk bekal ilmu mahasiswa ke depannya.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek mengungkapkan, Perguruan tinggi mempunyai kewenangan untuk menentukan bentuk tugas akhir.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan kebijakan untuk transformasi di bidang pendidikan.
Baca SelengkapnyaNadiem menjelaskan, tugas akhir bisa diubah dengan membuat penugasan akhir berupa metode lainya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa S1 dan Sarjana Terapan bisa lulus tanpa harus mengerjakan skripsi.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini viral sebuah kampus yang membuat pohon Natal dari tumpukan skripsi.
Baca SelengkapnyaPeraturan baru skripsi benar dihapuskan telah diresmikan sejak 16 Agustus 2023 dan telah dicatat dalam perundangan pada 18 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPembekuan BEM FISIP akibat dari penggunaan diksi pada karangan bunga yang dianggap tidak sesuai dengan kultur akademik.
Baca SelengkapnyaMendiktisaintek mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai bagian dari kebebasan akademik
Baca SelengkapnyaBeberapa bulan belakangan Universitas Sebelas Maret (UNS) diguncang isu dugaan korupsi Rp57 miliar. Tuduhan itu muncul usai gelar guru besar dua profesornya.
Baca SelengkapnyaBEM FISIP Unair sempat dibekukan pihak Dekanat imbas karangan bunga bernada satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya