Marak Aksi Terorisme di Indonesia, Begini Tanggapan Tokoh Sedulur Sikep
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, Indonesia kembali dihebohkan dengan aksi terorisme di beberapa tempat. Pada Minggu (28/4), terjadi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Tiga hari berselang, giliran perempuan bersenjata api yang menyerang Markas Besar Polri di Jakarta.
Mengenai serangkaian peristiwa teror itu, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar diskusi di kalangan warga Sedulur Sikep tentang sikap toleransi dan upaya menangkal radikalisme. Acara itu sendiri diselenggarakan di kediaman Budi Santoso yang merupakan tokoh Sedulur Sikep di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus.
“Kabupaten Kudus dikenal menjunjung tinggi toleransi. Iklim inilah yang membawa kita ke situasi kondusif seperti sekarang ini,” kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kudus, Harso Widodo saat membuka acara diskusi itu.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Bagaimana kerukunan umat beragama di Sekar Gadung? Mereka semua hidup damai tanpa konflik.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa saja yang dilakukan untuk membangun kerukunan di Kutai Timur? 'Karena program Kutai Timur sejak 2005 sampai sekarang itu ada satu program yang terus digulirkan dan itu menjadi andalan Kutai Timur yaitu Da’i Pembangunan dan Kerohaniawan pembangunan. 'Mereka ada dimana-mana, dalam kerangka membangun dan membersamai masyarakat dengan pesan-pesan keagamaan pada masing-masing agama,' kata Ardiansyah.
Lantas seperti apa tanggapan warga Sedulur Sikep terhadap aksi terorisme yang marak terjadi di Indonesia?
Mengaku Senang Ada Diskusi
©2020 Merdeka.com
Budi Santoso, salah satu tokoh penghayat kepercayaan Sedulur Sikep, mengaku senang dengan diadakannya diskusi yang membahas soal toleransi kerukunan umat beragama dan kepercayaan dalam menjaga NKRI dan mencegah radikalisme maupun terorisme.
“Semua itu, tentu demi kepentingan berbangsa dan bernegara, juga demi keutuhan NKRI dengan semboyan NKRI harga mati dan Pancasila tetap jaya,” kata Budi dikutip dari ANTARA pada Kamis (8/4).
Jadi Keprihatinan Bersama
blorakab.go.id
Budi menegaskan bahwa penghayat kepercayaan sangat mencintai NKRI sehingga adanya radikalisme maupun aksi terorisme menjadi keprihatinan mereka. Dengan adanya diskusi di kediamannya, Budi melihat hal ini merupakan sebuah langkah tepat karena memberikan wawasan kebangsaan hingga lapisan bawah.
Dia mengatakan, hingga kini belum ada warga Sedulur Sikep yang berkonflik dengan masyarakat lain karena selalu memegang ajaran dari leluhur untuk selalu membangun kerukunan.
“Warga Sedulur Sikep sendiri dipastikan selalu menjaga kerukunan antar umat beragama,” kata Budi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaDengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaKelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca Selengkapnya