Memprihatinkan, Ini 5 Potret Kondisi Jalur Evakuasi di Lereng Merapi
Merdeka.com - Sejak Kamis (5/11) status Gunung Merapi dinaikan menjadi siaga setelah sebelumnya Waspada Level II. Karena kondisi tersebut warga yang tinggal dalam radius 5 km dari puncak Gunung Merapi mulai diungsikan.
Untuk mengakomodir, posko-posko pengungsian pun didirikan. Tak lupa, penempatan ruang pada posko itu memperhatikan protokol kesehatan agar Virus Corona tidak menyebar di tempat pengungsian.
Sementara itu, warga yang masih tinggal di rumah sudah diimbau untuk mempersiapkan diri. Barang-barang berharga seperti surat-surat administratif sudah dijadikan satu dalam sebuah tas agar ketika Merapi meletus secara mendadak, berkas-berkas itu mudah untuk diselamatkan.
-
Kenapa Gunung Marapi dinyatakan berstatus Siaga? Saat ini Gunung Marapi berada pada status level III (Siaga) dengan rekomendasi, pertama masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4.5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Mengapa Gunung Semeru masih berstatus siaga? Berdasarkan kondisi ini, PVMBG masih menempatkan status Gunung Semeru pada Level III atau Siaga.
-
Apa yang terjadi di Gunung Marapi? Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat menyebabkan 22 pendaki ditemukan meninggal dunia.
Hal lain yang menjadi perhatian, jalur-jalur yang nantinya digunakan untuk evakuasi kondisinya justru memprihatinkan. Khususnya jalur evakuasi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Begini kondisi jalur-jalur evakuasi tersebut:
Kondisinya Memprihatinkan
©2020 liputan6.com
Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (9/11), dalam sebuah video tampak kondisi jalan yang nantinya akan digunakan untuk proses evakuasi warga kondisinya sangat memprihatinkan. Selain menjadi jalur evakuasi, jalan-jalan tersebut juga menjadi roda ekonomi masyarakat. Karena hal ini warga meminta agar pemerintah setempat turun tangan.
Sering Dilalui Truk
©2020 liputan6.com
Dalam video itu tampak banyak bagian jalan yang berlubang dan berbatu. Bahkan di beberapa titik jalanan itu dipasang bendera sebagai pengingat bagi pengendara yang melewati tempat tersebut. Jalanan itu pula sering dilalui truk penambang pasir Merapi.
Pengendara Harus Berhati-hati
©2020 liputan6.com
Karena rusaknya jalan tersebut, para pengendara yang melewati tempat itu harus berhati-hati. Mereka disarankan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Pengungsi Terus Bertambah
©2020 liputan6.com
Sementara itu hingga Rabu (11/11), pengungsi erupsi Merapi terus bertambah menjadi 203 orang. Mereka ditampung di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan.
Para pengungsi yang baru datang sebenarnya bukanlah kelompok rentan yang wajib mengungsi. Namun mereka ikut mengungsi untuk menemani kakek/neneknya, anaknya, atau penduduk dewasa lain yang merasa khawatir karena punya trauma akan erupsi 2010.
Butuh Masker Medis
©2020 liputan6.com
Walaupun kebutuhan logistik terpenuhi, para pengungsi di Glagaharjo butuh lebih banyak masker medis karena banyak lansia yang kesulitan untuk mencuci masker kain. Setiap tiga jam sekali, masker kain harus dicuci dan hal inilah yang merepotkan para lansia itu. Oleh karena itu, penggunaan masker medis yang sekali pakai itu justru dinilai lebih efektif pada para lansia.
"Masker kain paling lama tiga jam harus ganti, kemudian harus sering dicuci itu menurut kami sangat merepotkan pengungsi terutama simbah-simbah makanya harapan kami setiap pagi harus disediakan masker medis," kata Camat Cangkringan, Pramono, dikutip dari ANTARA pada Rabu (11/11). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaDedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.
Baca SelengkapnyaGunung marapi saat ini berada Level III (Siaga) dengan rekomendasi tidak berada di radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaPendaki dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki kawasan Gunung Marapi yang berstatus siaga III.
Baca SelengkapnyaSaat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi.
Baca SelengkapnyaStatus gunung api itu naik dari Level II Waspada menjadi Level III Siaga, terhitung sejak kemarin sore, 6 November 2024.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaSering peningkatan status tersebut, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki diminta tidak memasuki wilayah radius 4,5km.
Baca SelengkapnyaSulitnya medan dan tingginya intensitas erupsi Gunung Marapi membuat upaya evakuasi tidak bisa berjalan baik.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi saat ini berada pada level III atau siaga.
Baca Selengkapnya