Mengenal Covid Nails, Perubahan Bentuk Kuku Setelah Terinfeksi Virus Corona
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih menjadi ancaman kesehatan yang dapat menyerang siapa saja. Baik orang dewasa, remaja, lansia, juga anak-anak. Berbagai negara saat ini juga masih terus menerapkan berbagai peraturan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus yang semakin meluas di masyarakat.
Seperti dilansir dari laman Covid19.go.id, hingga Selasa (25/5), sebanyak 1.786.187 orang terkonfirmasi positif penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini. Namun cukup tinggi pula jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, yaitu sebanyak 1.642.074 orang pada periode tersebut. Tentu ini menjadi suatu kabar baik, bahwa tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia masih tergolong tinggi.
Namun pada beberapa kasus, pasien yang telah sembuh dari Covid-19 mengalami beberapa perubahan dalam tubuhnya. Salah satunya adalah fenomena Covid Nails, yaitu munculnya garis dan tonjolan horizontal pada kuku jari tangan atau kaki. Meskipun tidak dialami oleh semua pasien yang telah sembuh dari Covid-19, namun terdapat laporan beberapa kasus yang menyebutkan kondisi ini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
Jika Anda salah satu orang yang mengalami kondisi tersebut, tidak perlu khawatir sebab hal ini hanya bersifat sementara. Namun Anda perlu mengetahui dan memahami sebenarnya apa yang dimaksud dengan Covid nails serta bagaimana kondisi ini bisa terjadi. Dilansir dari Verywell Health, berikut kami merangkum berbagai hal mengenai Covid Nails yang terjadi pada pasien sembuh Covid-19, perlu Anda pahami.
Mengenal Covid Nails
©2021 Merdeka.com/Bussinessinsider.com
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa Covid Nails merupakan suatu perubahan bentuk kuku yang ditandai dengan munculnya tonjolan horizontal pada kuku jari tangan atau kaki. Dalam hal ini, para ahli mengatakan bahwa terdapat pasien yang mengalami kondisi ini setelah sembuh dari infeksi virus corona. Di mana saat seorang pasien semakin pulih dari infeksi, pertumbuhan kuku dapat meninggalkan garis dan tonjolan yang jelas.
Meskipun begitu, sebenarnya kondisi garis kuku ini telah ada sebelumnya, yaitu disebut dengan Beau’s line. Garis-garis atau tonjolan pada kuku ini bisa terjadi setiap kali tubuh mengalami stres berat.
Bukan hanya dalam kondisi psikologis atau emosional yang parah, tetapi juga dalam bentuk infeksi, termasuk Covid-19. Selain itu, beberapa obat, seperti kemoterapi juga dapat menyebabkan Beau’s line yang serupa dengan cedera pada kuku. Sehingga dapat dikatakan, bahwa kondisi munculnya garis atau tonjolan pada kuku ini merupakan kondisi umum yang sering terjadi.
Bagaimana Covid Nails Terjadi
Setelah mengetahui kondisi umum dari Covid Nails, berikutnya penting untuk mengetahui bagaimana Covid Nails ini bisa terjadi. Covid Nails atau Beau’s line ini dapat terjadi ketika pertumbuhan kuku di dekat kutikula berhenti sementara. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena tubuh perlu menghemat energi dan fokus pada penyembuhan ketika orang sedang menderita suatu penyakit.
Menurut ahli, pada pasien Covid-19, tubuh cenderung mempertahankan fungsi inti, seperti menjaga sistem kerja jantung agar berjalan normal, atau juga organ ginjal yang dapat bekerja dengan baik. Dengan begitu, kuku akan memperlambat pertumbuhannya karena dianggap tidak begitu penting dibandingkan organ vital tubuh yang lain.
Kemudian, saat tubuh pulih maka pola pertumbuhan kuku juga pulih di mana kuku akan menebal kembali. Hal ini menyebabkan terbentuknya punggung bukit atau semacam tonjolan pada kuku. Pola pertumbuhan juga terjadi atau terlihat pada beberapa orang yang baru pulih dari infeksi Covid-19.
Beaus Line Terjadi Setelah Pulih dari Penyakit Apa pun
brilio.net
Seperti dikatakan sebelumnya, bahwa kondisi Beau’s line seperti ini tidak hanya terjadi pada pasien yang telah sembuh dari infeksi Covid-19. Kondisi perubahan bentuk kuku ini dapat muncul pada seseorang setelah pulih dari penyakit apa pun.
Selain itu, kondisi ini juga bisa memberi gambaran lebih luas tentang kesehatan seseorang secara keseluruhan. Jika terdapat sedikit lekukan pada kuku, bisa jadi merupakan tanda telah terjadi sesuatu yang besar pada dua hingga tiga bulan yang lalu. Tidak heran, jika dokter sering kali menanyakan hal ini ketika melihat bentuk kuku yang tidak rata.
Kondisi Lain dan Covid-19
Selain kondisi Covid Nails, terdapat beberapa kondisi lain yang dikaitkan dengan penyakit Covid-19. Kondisi ini termasuk ruam secara umum, gatal-gatal, lecet, atau perubahan warna kulit. Beberapa kondisi ini juga muncul sementara, seperti Beau’s line yang muncul kemudian.
Selain itu, beberapa pasien Covid 19 juga pernah mengalami kerontokan atau kerontokan rambut. Telogen effluvium, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan rambut rontok setelah peristiwa stress. Kondisi ini terjadi dengan tingkat lebih tinggi pada orang-orang yang terkena pandemi lebih parah.
Pada kondisi tersebut, rambut rontok terjadi karena tekanan psikologis dan emosional yang parah selama mengalami infeksi Covid 19. Perubahan rambut juga mirip dengan perubahan kuku. Di mana ahli menjelaskan bahwa setelah penyakit berlalu, pertumbuhan rambut akan meningkat lagi.
Covid Nails hanya Sementara
Memiliki kondisi Covid nails tidak berarti Anda terjangkit COVID-19. Ini juga tidak berarti bahwa kuku Anda rusak secara permanen. Meskipun kondisi ini terlihat aneh, namun ahli mengatakan bahwa kondisi ini dapat disembuhkan dan kuku akhirnya tumbuh.
Selain itu, para ahli juga menekankan bahwa kalimat Beau’s line bukanlah suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan. Tetapi kondisi ini memang cukup menunggu beberapa saat sampai kuku Anda terlihat lebih normal. Dalam hal ini, kuku biasanya membutuhkan waktu enam bulan untuk tumbuh, sedangkan kuku kaki bisa memakan waktu hingga 18 bulan. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
kuku rupanya dapat memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan secara keseluruhan. Yuk, simak kondisi kesehatan apa saja yang bisa dideteksi melalui kuku!
Baca SelengkapnyaCantengan dapat menyebabkan rasa nyeri yang luar biasa, pembengkakan, dan kemerahan di sekitar area yang terkena.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaMeski terlihat sepele, perubahan warna kuku bisa mengungkap masalah kesehatan tubuh seseorang.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKondisi kaki kita bisa sangat penting untuk menegtahui secara tepat mengenai kesehatan tubuh kita.
Baca SelengkapnyaTerjadinya kanker kulit dapat tampak dan dikenali dari kuku, berikut kondisi yang perlu diwaspadai:
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian terbaru dari dua universitas di Jepang menemukan bahwa proses manicure, khususnya di salon, dapat berkontribusi pada peningkatan emosi positif
Baca SelengkapnyaKondisi kuku yang rapuh sering dialami oleh banyak orang. Namun, apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaBahan kimia yang digunakan dalam pembuatan kuku palsu dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti kuku menjadi rusak, risiko infeksi, & reaksi alergi.
Baca SelengkapnyaMunculnya infeksi kurap pada seseorang dimulai dengan gejala yang bisa dikenali dan perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya