Mengenal Covid XBB dan Tingkat Bahayanya, Kenali Gejala yang Muncul
Merdeka.com - Beberapa bulan terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Namun sayangnya, virus corona ini memiliki kemampuan untuk terus mengembangkan berbagai macam varian. Seperti kasus terakhir yang terjadi, telah membentuk variasi baru dari virus corona yaitu Covid XBB.
Jenis Covid varian ini diketahui telah mengakibatkan lonjakan kasus di Singapura. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menyatakan bahwa sudah terdeteksi satu kasus Covid XBB di Indonesia pada (22/10) lalu.
Ternyata, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pernyataan bahwa Covid XBB ini telah terdeteksi di 26 negara di dunia. Tentu angka ini bisa semakin bertambah ketika setiap negara tidak melakukan antisipasi dan penanganan yang baik. Namun, sebenarnya apa itu Covid XBB dan seberapa tinggi tingkat bahayanya.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Tentu sebagian besar dari Anda bertanya-tanya tentang varian baru virus Corona ini. Untuk itu, dari berbagai sumber, berikut kami merangkum berbagai penjelasan mengenai Covid XBB bisa Anda simak.
Kondisi Sebaran
Sebelum mengetahui apa itu Covid XBB, perlu diketahui terlebih dahulu kondisi sebaran terkini kasus Covid varian XBB di dunia. Pada Rabu, (19/10) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa telah terdeteks Covid varian baru, yaitu XBB di 26 negara secara total.
Meski tidak menyebutkan negara mana saja yang telah menerima sebaran virus ini, namun diketahui kasus Covid XBB telah meningkat di Singapura pada bulan ini. Bukan hanya Singapura, peningkatan ini juga diikuti oleh beberapa negara lain, seperti Kanada, Inggris, India, Bangladesh, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark.
Sementara di Indonesia, pada (22/10) Kementerian Kesehatan telah merilis pernyataan bahwa sudah terdeteksi satu kasus Covid XBB di Indonesia. Varian ini terdeteksi pada perempuan berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bersamaan dengan pernyataan ini, pemerintah mengimbau masyarakat untuk waspada dan terus menjalankan protokol kesehatan seperti yang telah dianjurkan. Meskipun varian Covid XBB lebih cepat menular, namun dikatakan bahwa fatalitas atau tingkat keparahannya tidak lebih parah dari Omicron. Virus ini masih berpotensi untuk terus berkembang dan bermutasi membentuk wujud-wujud baru.
Mengenal Covid XBB
Setelah mengetahui kondisi sebaran, berikutnya akan dijelaskan apa itu Covid XBB.
Covid XBB adalah jenis varian baru yang merupakan hasil mutasi dua strain Omicron yang berbeda. Diketahui, varian Covid XBB ini menggunakan pendekatan baru untuk bertahan hidup, yaitu menghindari antibodi yaitu cara tubuh mendapatkan kekebalan dari vaksin.
Dengan pendekatan ini, Covid XBB melakukan perubahan pada protein sehingga berpotensi untuk menyebar dan menular semakin cepat. Meskipun begitu, hingga kini belum ada bukti yang menjelaskan bahwa Covid XBB memiliki tingkat bahaya yang lebih tinggi dari varian sebelumnya. Walaupun di Singapura, Covid XBB telah mengakibatkan lonjakan kasus yang semakin tinggi.
Dengan begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik dengan situasi ini. Tetap menjalankan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, mengenakan masker, dan selalu menjaga kebersihan, bisa mengurangi risiko penularan. Selain itu, Anda juga perlu mendapatkan dan melengkapi vaksin booster untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Gejala Covid XBB
Setelah memahami pengertian Covid XBB secara umum, terakhir akan dijelaskan berbagai gejala yang muncul pada penyakit Covid varian ini. Karena bermutasi dari dua virus Omicron yang berbeda, gejala yang muncul pada varian Covid XBB ini mirip seperti gejala Omicron sebelumnya. Beberapa gejala ini meliputi:
Bagi orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan bawaan, seperti diabetes, kemungkinan gejala yang akan muncul ketika terserang Covid varian ini, menjadi lebih parah. Dengan begitu, penting untuk tetap menjaga kesehatan dengan baik dan menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan.
Meskipun kasus Covid sudah lebih terkendali, namun perlu diingat bahwa virus ini akan terus berkembang menghasilkan bentuk-bentuk baru yang penting untuk diwaspadai. Jika masyarakat semakin lalai, maka potensi perkembangan dan penyebaran virus varian baru juga semakin mudah. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (14/8) menyatakan situasi penyakit Mpox terkini sebagai “kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia".
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaWHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.
Baca SelengkapnyaWHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan terus berupaya untuk meminimalisai masuknya mpox.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca Selengkapnya