Mengenal Mina Papilon, Kelompok Budidaya Ikan Hias yang Jaga Ekosistem Sungai
Merdeka.com - Hobi budidaya ikan hias tak pernah lekang oleh zaman. Dari waktu ke waktu, budidaya ikan hias terus berkembang. Harga pasarannya terus naik, para pengoleksi ikan hias pun tak ragu membelinya dengan harga tinggi.
Namun, untuk menjadi tempat budidaya, kualitas air patut diperhatikan. Salah satu tempat yang bagus untuk budidaya ikan hias itu adalah Temanggung.
Dengan letaknya yang berada di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, daerah Temanggung memiliki sumber daya air yang jernih dan tidak pernah berhenti sepanjang tahun. Di sanalah tumbuh berbagai macam kelompok budidaya ikan hias, salah satunya Mina Papilon.
-
Siapa yang membudidayakan Ikan mas sinyonya? Di daerah asalnya, ikan ini dibudidayakan, salah satunya oleh Wahyu.
-
Apa jenis ikan yang ditemukan? Ikan berjenis ikan siput 'genus Pseudoliparis' ini ditemukan di kedalaman sekitar 8.336 meter di bawah laut.
-
Dimana Koi Pla populer? Makanan ini sangat populer dikonsumsi di Thailand dan juga Laos.
-
Apa itu kolam ikan? Apa yang dimaksud dengan kolam ikan? Kolam ikan adalah tempat yang dibuat dengan cakupan terbatas berisi air untuk budidaya ikan.
-
Kenapa ikan cupang plakat banyak dipelihara? Namanya berarti ikan petarung. Banyak yang memeliharanya sebagai ikan hias karena warna dan siripnya yang tegas.Siripnya tampak indah dengan perpaduan warna yang cerah.
-
Bagaimana cara budidaya Ikan mas sinyonya? Dia mencontohkan bahwa di tempatnya ikan-ikan ini hanya dibudidayakan di kolam tanah. Asal airnya bersih, ikan bisa berkembang biak dengan baik. Proses kawin sampai bertelurnya pun masih memakai cara tradisional.
Mina Papilon adalah sebuah kelompok usaha budidaya ikan hias yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Kelompok usaha itu beralamat di Dusun Sidorejo, Kelurahan Parakan Kauman, Kecamatan Parakan, Temanggung.
Dilansir dari Jatengprov.go.id, kelompok usaha itu mengembangkan budidaya berbagai macam ikan di antaranya; ikan koi, ikan nilem, ikan koki, dan ikan dewa. Tak hanya itu, mereka juga mengembangkan budidaya ikan cupang, ikan moly, dan cacing sutera. Berikut selengkapnya:
Sejarah Mina Papilon
©jatengprov.go.id
Kelompok budidaya ikan Mina Papilon dibentuk pada 13 Maret 2010. Asal kata “Papilon” sendiri merupakan akronim dari “Parakan Pinggir Kulon” karena letaknya yang tak jauh dari Kota Parakan, Temanggung.
Pada 2011, kelompok ini pernah mengharumkan nama Temanggung di kancah nasional. Waktu itu, Mina Papilon berhasil meraih juara tiga lomba Kelompok Pembudidayaan Ikan Hias Tingkat Nasional.
Budidaya yang ditonjolkan pada kelompok itu adalah ikan koi, yang meliputi pemijahan, pembesaran, dan pemasaran.
Harga Variatif
©kkp.go.id
Banyak para pedagang dan penghobi ikan hias yang mengunjungi Mina Papilon. Mereka umumnya mencari ikan hias koi.
Harga ikan koi yang ditawarkan di sana juga sangat variatif, yakni mulai dari Rp 10.000 sampai dengan jutaan rupiah. Omzet yang dihasilkan dari budidaya ikan koi itu adalah Rp 5 juta per bulannya.
“Karena mau dijual lagi, rata-rata pedagang yang ke sini mencari harga Rp 10 ribuan ukuran 10-15 sentimeter untuk Grade C,” terang Untung Sugiarto, Ketua Kelompok Usaha Mina Papilon dikutip dari Jatengprov.go.id pada Sabtu (25/7).
Jaga Ekosistem Sungai
©2015 Merdeka.com
Tak hanya berbisnis ikan hias, kelompok usaha itu juga melepas ikan hasil budidaya ke beberapa embung dan sungai di wilayah Temanggung, seperti di Embung Kledung, Embung Bansari, Sungai Galeh, dan Sungai Brakom.
Biasanya ikan yang disebar adalah jenis ikan nilem dan ikan koi. Hal itu dilakukan demi menjaga ekosistem ikan di sungai.
“Di tempat kita ini yang diutamakan bukan melulu soal keuntungan dan jual beli. Tapi juga menjaga ekosistem dan pemberdayaan masyarakat, serta menjaga sungai agar tidak tercemar,” kata Untung dikutip dari Jatengprov.go.id.
Menerima Kunjungan Wisata
©kkp.go.id
Selain digunakan sebagai tempat budidaya ikan hias, Kelompok Usaha Mina Papilon juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata dan tempat kegiatan penelitian bagi mahasiswa perikanan. Siapapun orangnya terbuka untuk mengunjungi tempat budidaya ini. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian orang menilai menjadi petani bukan hal keren. Para petani di Kabupaten Tulungagung menepis anggapan tersebut dengan prestasi
Baca SelengkapnyaKolam gizi ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas gizi warga.
Baca SelengkapnyaTradisi masyarakat Sumatra Selatan ini tak hanya menjadi kearifan lokal, melainkan juga bermanfaat untuk menjaga ekosistem alam.
Baca SelengkapnyaTerumbu karang: keindahan bawah laut yang menakjubkan dan krusial bagi ekosistem.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan
Baca SelengkapnyaIkan Belida, salah satu jenis hewan endemik asal Sumatra Selatan yang saat ini sudah terancam punah.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaBalong nyatanya memiliki filosofi khusus bagi orang Sunda dan tak sekedar sebagai lokasi pemeliharaan ikan air tawar.
Baca SelengkapnyaPusat konservasi ikan Belida berada di Universitas PGRI Palembang, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kelestarian Danau Poso terancam akibat akitivitas manusia
Baca SelengkapnyaIkan laut adalah makanan kaya protein yang baik untuk tubuh. Apa saja jenis ikan laut yang boleh dikonsumsi?
Baca SelengkapnyaBSI berkolaborasi dengan Program Bakti Sosial BUMN beri bantuan untuk mendorong usaha masyarakat pedesaan di Desa Mina Padi Samberembe.
Baca Selengkapnya