Menguak Keberadaan Sesar Mataram, Potensi Pusat Gempa Baru di Jogja
Merdeka.com - Baru-baru ini, Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, menemukan sebuah sesar aktif yang membujur di tengah-tengah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sesar aktif itu kemudian diberi nama Sesar Mataram.
Temuan ini langsung ditanggapi serius oleh BPBD DIY. Pusdalops BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto mengaku langsung berkoordinasi dengan Stasiun Geofisika Kelas I Sleman terkait temuan baru yang mengejutkan itu.
“Kami secara resmi memang menunggu instansi yang kompeten dalam hal ini BMKG. Kemudian dari segi peningkatan kapasitas masyarakat kami selalu menyampaikan kalau di Yogyakarta itu potensi ancaman bencana di antaranya gempa bumi dan longsor,” kata Lilik, dikutip dari ANTARA pada Selasa (21/2).
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
-
Kapan gempa Jogja yang dipicu Sesar Opak terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul.
-
Dimana pusat gempa Bantul? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Apa yang terjadi setelah gempa Jogja? Banyak warga yang mengalami luka dan langsung dibawa ke tanah lapang. Mereka dievakuasi dengan peralatan seadanya. Ada yang digotong dengan tandu, ada yang dibawa pakai becak, mesin pembajak sawah, dan tak sedikit yang digotong beramai-ramai.
Lalu di manakah letak sesar baru ini? Seberapa besar ancamannya bagi warga Jogja dan sekitarnya? Berikut selengkapnya:
Melewati Tengah-Tengah Kota Jogja
©2017 merdeka.com/purnomo edi
Berdasarkan penelitiannya, Danny menjelaskan bahwa Sesar Mataram membentang dari timur ke barat dan baru terpetakan pada 2021. Ia mengatakan, sebelah timur Sesar Mataram lebih dulu teridentifikasi dan dikenal dengan nama Sesar Dengkeng.
“Baru diketahui ternyata Sesar Dengkeng ini masih menerus ke arah barat melewati tengah-tengah Kota Yogyakarta,” kata Danny pada November 2022 lalu.
Meski belum ada studi yang lebih rinci, Sesar Mataram terlihat berasosiasi dengan “offset stream” berdasarkan survei geolistrik dan pemetaan berdasarkan morfologi.
Belum Ada Aktivitas Kegempaan
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Sementara itu Staf Stasiun Geofisika Kelas I Sleman, Ayu K. Ekarsti menjelaskan BMKG Yogyakarta belum pernah menemukan adanya aktivitas kegempaan di lokasi sesar yang keberadaannya diklaim oleh peneliti BRIN. Padahal menurutnya, keberadaan sesar aktif dapat diidentifikasi saat sesar itu pernah terjadi gempa bumi.
“Kalau dari kacamata BMKG, kami belum menemukan adanya kegempaan di lokasi tersebut. Mungkin nanti dapat menggunakan pendekatan lain atau dengan kacamata geodesi atau pengukuran geofisika bisa lebih memperkuat apakah hasil temuan itu benar atau tidak,” kata Ayu.
Potensi Pusat Gempa Baru di Jogja
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Menurut Lilik, hasil penelitian dari BRIN itu masih butuh pendalaman dari BMKG. Menurutnya, hasil kajian dari BMKG ini akan menjadi dasar bagi BPBD DIY untuk menyusun peta risiko bencana gempa bumi yang baru.
“Akan kami buat di mana saja titik rawan bencana gempa itu. Jadi nanti akan muncul peta risiko kalau memang ada ancaman di situ,” kata Lilik.
Menurutnya, terlepas dari ada atau tidaknya sesar baru tersebut, BPBD DIY terus mengedukasi masyarakat agar mampu melakukan mitigasi bencana secara mandiri, termasuk longsor dan gempa bumi. Selain itu, pihaknya juga sedang menggencarkan pembentukan desa tangguh bencana (Destana), kalurahan tangguh bencana (Kaltana), dan satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di seluruh DIY. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRIN menyebut sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaPemicu gempa itu diketahui setelah BMKG kembali melakukan analisis ulang dengan menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaSesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaDi daerah Bantul, ada singkapan pada sebuah bukit yang menjadi bukti keberadaan jalur Sesar Opak
Baca SelengkapnyaBadan Geologi mengimbau untuk meningkatkan upaya mitigasi dan penataan ruang di kawasan rawan bencana gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGempa bumi ini menjadi perhatian serius BNPB untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPotensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya gempa besar dan tsunami ini sejatinya hampir merata di sepanjang pesisir selatan pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaPatahan ini membentang dari Pulau Sumatera bagian utara hingga selatan mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung serta membentuk Pegunungan Barisan.
Baca Selengkapnya