Menguak Patahan Weleri, Potensi Gempa Baru di Kabupaten Batang
Merdeka.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang berada di zona rawan gempa. Pusat gempa tak hanya terjadi di area patahan Lempeng Eurasia maupun Lempeng Pasifik. Namun juga sesar-sesar aktif di daratan. Beberapa pergerakan sesar aktif berpotensi menjadi penyebab terjadinya gempa besar, sebagai contoh Sesar Cimandiri di Cianjur, Jawa Barat dan Sesar Opak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Namun seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan riset, sesar-sesar aktif baru ditemukan di berbagai tempat, khususnya di area Pulau Jawa. Sesar-sesar ini diyakini berpotensi menyebabkan terjadinya gempa, walaupun tidak dengan skala yang besar.
Salah satu sesar yang baru ditemukan itu adalah Patahan Weleri. Keberadaan sesar ini ditemukan BMKG Jateng. Dengan panjang mencapai 19 kilometer, sesar ini bisa menjadi potensi gempa baru yang mengancam masyarakat khususnya yang tinggal di daerah Batang dan sekitarnya.
-
Bagaimana Patahan Weleri menyebabkan gempa? Patahan Weleri merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal antara 0-30 meter. Hal ini menyebabkan skala kegempaannya bisa dikatakan kecil.
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Apa penyebab gempa Sangihe? Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiksika (BMKG) menyatakan gempa itu dipicu aktivitas deformasi batuan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Berikut selengkapnya:
Jangkauan Patahan Weleri
©2022 Antara
Kepala Pelaksana BPBD Batang Ulul Azmi mengatakan, berdasarkan peta kegempaan, jalur Patahan Weleri menjangkau delapan desa di tiga kecamatan di antaranya Desa Lebo, Krengseng, Sidorejo, Sawangan, Ketanggan, Kedawung, Kuripan, dan Desa Gondang. Namun potensi gempa pada patahan itu masih dalam batas rata-rata yang lebih kecil dan pelan jika dibanding sejumlah wilayah lain di Jateng.
Azmi menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi pada para kepala desa agar mereka memberikan pengarahan pada warga saat ada potensi gempa dengan keluar dari ruangan gedung.
“Tapi warga tidak perlu khawatir adanya kemungkinan terjadinya gempa itu karena potensi kegempaan rata-rata masih berskala kecil dan pelan,” kata Azmi dikutip dari ANTARA pada Senin (13/3).
Belum Terdeteksi
Dokumen BMKG
Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika Kabupaten Banjarnegara, Heru Susanto Wibowo, mengatakan bahwa berdasarkan data yang sudah teridentifikasi, jumlah patahan di Jawa Tengah mencapai 13 titik.
Ia menjelaskan, Patahan Weleri tergolong patahan yang belum teridentifikasi karena belum ada aktivitas kegempaan yang terdeteksi di patahan ini. Walau begitu, pihaknya sudah memasang alat pemantauan gempa untuk memantau aktivitas patahan ini. Alat pemantauan itu diletakkan pada lokasi di Kecamatan Gringsing dan Paninggaran.
“Pemasangan alat atau jaringan pantauan gempa ini bertujuan juga untuk pemantauan sesar-sesar yang ada di darat wilayah Jawa Tengah. Potensi terjadinya gempa di Patahan Weleri tidak terlalu besar karena tipe patahannya naik, bukan sejajar,” terang Heru.
Ia menambahkan, Patahan Weleri merupakan sumber gempa yang ada di darat dengan kedalaman dangkal antara 0-30 kilometer. Hal ini menyebabkan skala kegempaan masih dikatakan kecil. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri yang memanjang sejauh 19 km di Kabupaten Batang.
Baca SelengkapnyaSatu dari 13 sesar aktif itu di antaranya terjadi di perbatasan wilayah Kabupaten Batang dengan Kota Pekalongan.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca SelengkapnyaBRIN menyebut sesar-sesar aktif yang besar tersebut berada di kota-kota yang sangat penting.
Baca SelengkapnyaGempa susulan itu terjadi usai dilanda gempa 4,6 MG di Kabupaten Batang pukul 15.30 WIB.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan analisis tim BMKG, rentetan gempa tersebut tersebar di beberapa titik yang berlokasi di darat Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaSebagai sesar paling aktif di Indonesia, kekuatan Sesar Palu-Koro bisa mencapai 3 kali lipat lebih besar dibandingkan pergerakan sesar-sesar lain di Indonesia.
Baca SelengkapnyaGempa bumi ini menjadi perhatian serius BNPB untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPatahan ini membentang dari Pulau Sumatera bagian utara hingga selatan mulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung serta membentuk Pegunungan Barisan.
Baca SelengkapnyaPotensi gempa ini harus diwaspadai masyarakat maupun pemerintah untuk menghindari risiko besar dampak dari kejadian bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPemicu gempa itu diketahui setelah BMKG kembali melakukan analisis ulang dengan menggunakan data gempa susulan yang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaKetiga wilayah tersebut memiliki jarak paling dekat dengan pertemuan lempeng subduksi yang dapat memicu gempa berkekuatan tinggi.
Baca Selengkapnya