Menunggu Dieksekusi, Ini Kisah Terpidana Mati di Rembang Jalani Keseharian di Lapas
Merdeka.com - Pembunuhan satu keluarga beranggotakan empat orang yang terjadi di Rembang yang terjadi pada 3 Februari 2021 menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Hukuman mati pun dijatuhi kepada tersangka Sumani (45) yang tak lain merupakan rekan salah satu korban, Almarhum Ki Anom Subekti.
Kini, Sumani menjalani hari-hari terakhirnya di dalam sel tahanan Rutan Rembang. Demi menjaga ketenangan jiwanya, petugas Lapas mendatangkan tiga orang pembimbing yang bertugas menemani hari-harinya. Namun ternyata Rutan Rembang hanya persinggahan sementara bagi Sumani.
“Untuk Sumani, kemarin saya datangkan tiga orang. Yang pertama guru ngajinya yang mengajari dia supaya tidak melamun, yang kedua pembantu Sumani, yang satunya penjaga keamanan. Artinya semua terus kita pantau untuk menjaga Sumani,” kata Supriyanto, Kepala Rutan Rembang, dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa pada Senin (10/1).
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Apa yang dilakukan narapidana di Lapas Sijunjung? Berada di rumah tahanan tidak membuat para narapidana di Lapas Sijunjung Sumatera Barat berdiam diri meratapi nasib buruk. Mereka pun tidak berhenti berkreasi, salah satunya menyulap limbah kayu menjadi aneka barang bernilai ekonomi.
-
Mengapa pria itu dipenjara? Dalam persidangan di Thessaloniki, pria tersebut mengaku tidak bisa menjelaskan perilakunya yang membuatnya merasa sangat malu.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Lantas bagaimana aktivitas Sumani menjalani keseharian di Rutan Rembang? Berikut selengkapnya.
Bikin Napi Lain Geram
©YouTube/Musyafa Musa
Karena perbuatan kriminal yang dilakukan Sumani tergolong berat, pada saat pertama kali masuk rutan ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari napi lainnya. Mereka geram atas perbuatan Sumani. Yang membuat mereka geram adalah perbuatan Sumani yang sampai membunuh anak kecil.
“Yang bikin masalah itu anak kecilnya. Tapi apa daya. Di dalam penjara ini saya selalu tanamkan jangan menganiaya sesama teman. Semuanya di sini saudara kita,” ujar Supriyanto, mengutip dari kanal YouTube Musyafa Musa.
Keseharian di Lapas
©YouTube/Musyafa Musa
Selama di Lapas, Sumani menghabiskan hari dengan belajar mengaji. Berkat bimbingan pihak lapas Sumani mulai rajin beribadah.
“Sumani dari awal masuk peningkatannya luar biasa. Tujuh puluh persen dia belajar ibadah,” kata Supriyanto.
Dipindah ke Lapas Lain
©YouTube/Musyafa Musa
Namun Rutan Rembang hanya menjadi persinggahan sementara buat Sumani. Sudah sempat merasa nyaman berada di sana, akhirnya dia terpaksa dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pati.
Menurut Supriyanto, Sumani dipindah karena alasan keamanan. Hal ini karena penjaga rutan terbatas dan ancaman kekerasan dari penghuni rutan lainnya selalu muncul. Selain itu pemindahan itu juga sudah menjadi perintah pimpinan karena rutan tersebut memang bukan tempatnya untuk terpidana mati.
Sumani Menangis
©YouTube/Musyafa Musa
Saat mulai rajin beribadah, Sumani justru harus menerima keputusan dipindah itu. Sewaktu akan dipindah, Sumani terlihat menangis karena berharap ingin belajar mengaji di Rutan Rembang hingga akhir hayatnya.
Setelah dipindahkan ke Lapas Pati, kemungkinan Sumani akan dipindah lagi ke Lapas Kelas I di Semarang. Jika upaya bandingnya ditolak dan harus menjalani eksekusi mati, ia akan dipindah ke Lapas Nusakambangan.
“Pembinaan kita sebatas pada waktu dia ada di sini. Sekarang pembinaannya kita serahkan sepenuhnya ke Lapas Pati. Jadi kita sudah tidak berhak lagi untuk membinanya,” kata Supriyanto, mengutip dari kanal YouTube Musyafa Musa pada 10 Januari 2022. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tak mau mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh napi senior
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaSelama itu pula, ia harus mengikuti masa pengenalan lingkungan (Mapenaling) di blok yang telah disediakan.
Baca SelengkapnyaMuhyani tidak pernah terbayang dan sangat terpukul saat harus berurusan dengan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban gantung diri ditemukan di wc setelah melakukan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaBelem diketahui penyebab pasti SER nekat bunuh diri
Baca SelengkapnyaKepala Lapas Sukamiskin Bandung Wachid Wibowo memberikan penjelasan terkait perjalanan narapidana korupsi Mardani Maming ke Banjarmasin.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaDua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.
Baca SelengkapnyaR sebelumnya ditahan atas kasus pencuri laptop dan alat proyektor di Sekolah Dasar Negeri 35 Tanjung.
Baca Selengkapnya