Gunung Merapi Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada dan Tetap Tenang
Merdeka.com - Jumat (10/4), Gunung Merapi mengalami erupsi dengan ketinggian kolom mencapai 3.000 meter di atas puncak. Letusan terjadi sekitar pukul 09.10 WIB. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menujukkan data yang tercatat pada seismograf.
Letusan Gunung Merapi kali ini memiliki amplitudo 75 milimeter (mm) dengan durasi letusan sekitar 103 detik. Dikutip dari Antara, arah angin saat terjadi Erupsi menuju ke Barat Laut. Ini merupakan kali kedua Gunung Merapi erupsi sepanjang April 2020.
Sebelumnya, erupsi Gunung Merapi terjadi tanggal 2 April 2020. Saat itu ketinggian kolom pun mencapai 3.000 meter dengan amplitudo 78 mm dan durasi 345 detik.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Kapan Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi meletus? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi.'Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama,' jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Marapi erupsi? Begitu erupsi terjadi pada Minggu (4/12), sejumlah pendaki berusaha menyelamatkan diri.
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
-
Mengapa Merapi mengalami gempa guguran? Gempa guguran biasanya terjadi setelah erupsi disebabkan guguran lava yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
Berstatus Waspada
PANUT/AFP
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Untuk sementara waktu, pihak BPPTKG tidak merekomendasikan kegiatan pendakian di gunung ini. Kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Selain itu, BPPTKG juga mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas di dekat Gunung Merapi. Jarak yang disarankan atau diperbolehkan ialah lebih dari tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Kendatipun demikian, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik.
Aktivitas Masyarakat Berjalan Normal
2020 Merdeka.com/klikdokter.com
Tidak ada hujan abu di wilayah Kabupaten Sleman. Masyarakat juga tetap melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan situasi masyarakat di lereng Gunung Merapu kondusif dan terkendali, sebagaimana dikutip dari Antara.
BPBD Sleman masih terus memantau kondisi Gunung Merapi setelah terjadinya erupsi, termasuk melakukan antisipasi apabila terjadi hujan abu vulkanik. Sebanyak 1.000 masker dibagikan kepada warga dan petugas serta relawan di Kalitengah, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.
Ancaman Bahaya
Dikutip dari liputan6.com, potensi ancaman bahaya saat ini adalah adanya luncuran awan panas yang berasal dari runtuhnya kubah lava. Selain awan panas, jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif juga menjadi potensi ancaman.
Oleh karena itu, BPBD Sleman mengimbau supaya masyarakat tetap waspada. Terutama ketika terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius kurang dari tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi. Jarak yang disarankan untuk aktivitas masyarakat ialah lebih dari tiga kilometer dari puncak Merapi.
Hal ini bertujuan sebagai langkah antisipatif bahaya abu vulkanik dari luncuran awan panas maupun letusan eksplosif. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa, (6/2) sore.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi pada Selasa (20/2) sore.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki di dalam wilayah radius 3 Km.
Baca SelengkapnyaRangkaian letusan dan rupsi Gunung Marapi secara tidak kontinyu telah terjadi sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki atau pengunjung atau wisatawan agar tidak memasuki di radius 4.5 km dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi Sumatera Barat kembali erupsi pada Minggu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Dilarang Mendekati Kawah Radius sejauh 4,5 Km
Baca Selengkapnyakolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaSemua aktivitas wisata maupun pendakian dilarang hingga radius 4,5 Km
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (6/6) pagi.
Baca Selengkapnya