Naik Gaji dari Rp200 Ribu Jadi Rp2.3 Juta, Begini Haru Cerita Guru Honorer di Jateng
Merdeka.com - Walaupun memiliki tanggung jawab besar yaitu sebagai pendidik calon penerus bangsa, para guru di Indonesia belum mendapat gaji yang layak. Khususnya bagi mereka yang masih berstatus guru honorer.
Masalah ini mendapat perhatian dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Berkat kebijakannya dalam menaikkan gaji guru di provinsi Jateng, para guru honorer yang tadinya mendapat gaji mulai dari Rp200 ribu, sejak tahun 2017 digaji Rp2,3 juta.
Dampak itu langsung dirasakan beberapa guru, salah satunya Ekasari Lukitawati. Sudah sembilan tahun menjadi guru tidak tetap dan mendapat honor Rp200 ribu per bulan, kini ia bisa merasakan dampak dari kebijakan Ganjar.
-
Apa dampak kenaikan gaji perangkat desa? Kenaikan gaji juga akan meningkatkan tingkat profesionalisme aparatur desa. Ketika gaji yang diterima mencerminkan nilai dari pekerjaan yang dilakukan, perangkat desa akan merasa lebih dihargai dan terdorong untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.
-
Kenapa gaji perangkat desa dinaikkan? Menurutnya, langkah tersebut adalah wujud apresiasi dari pemerintah daerah terhadap kerja perangkat desa. Dengan harapan, kinerja perangkat desa bisa menjadi lebih baik.
-
Bagaimana Pramono Anung meningkatkan pendapatan guru honorer? Guru honorer yang selama ini hanya Rp2 juta, kami berikan UMP yaitu Rp5 juta,' janji Pram.
-
Bagaimana perangkat desa di Kutim mendapat kenaikan gaji? Kenaikan gaji juga akan meningkatkan tingkat profesionalisme aparatur desa. Ketika gaji yang diterima mencerminkan nilai dari pekerjaan yang dilakukan, perangkat desa akan merasa lebih dihargai dan terdorong untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.
-
Siapa yang berjanji memberikan gaji UMP kepada guru ngaji di Jakarta? Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengatakan akan memberikan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) kepada guru ngaji di Jakarta.
-
Siapa yang menerima kenaikan gaji di Kutim? Perlu diketahui, peningkatan gaji aparatur desa menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian serius dalam upaya mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sebab, aparatur desa memainkan peran vital dalam mengelola administrasi desa, menyediakan layanan dasar kepada masyarakat, dan memastikan program-program pembangunan dapat terlaksana dengan baik.
“Honornya sekarang pakai UMK. Kita digaji sekitar Rp2,3 juta. Alhamdulillah naik 10 kali lipat,” kata Ekasari dikutip dari Jatengprov.go.id pada Kamis (25/11).
Eka membalas perhatian dari Pemprov Jateng itu dengan prestasinya. Ia mengikuti sejumlah lomba yang mengantarkannya juara di tingkat nasional berkat inovasi pembelajaran yang dihasilkannya.
Hasil Sebuah Dedikasi
©jatengprov.go.id
Eka bercerita, sebelum menjadi guru, ia berkarier sebagai seorang HRD perusahaan di Jakarta. Namun panggilan jiwa menuntunnya beralih profesi menjadi seorang guru.
“Saat menjadi HRD, saya menangani ribuan karyawan. Jobdesk saya banyak, tanggung jawabnya besar. Entah kenapa saya lebih enjoy bersama anak kebutuhan khusus,” kata salah satu pengajar SDLB Kota Tegal itu.
Sejak tahun 2012, ia mengajar di SDLB Kota Tegal berkat Surat Keputusan (SK) Kepala Sekolah. Pada awalnya, ia hanya mendapat honor Rp200 ribu per bulan. Namun, hal itu tidak membuat semangatnya kendur. Hingga akhirnya ia mendapat kenaikan gaji hingga 10 kali lipat.
Sempat ingin Berhenti Jadi Guru
©jatengprov.go.id
Cerita berbeda dialami Titin Wulan Purnami, Guru Bimbungan Konseling di SMA N 2 Kendal. Ia mengaku sempat ingin berhenti mengajar karena gajinya hanya Rp300 ribu per bulan. Padahal selain kebutuhan keluarga, ia juga harus memenuhi biaya kuliah adiknya. Inilah yang membuatnya ingin menjadi TKW di Jepang.
Sempat diliputi dilema, Titin akhirnya mantap untuk meneruskan kariernya sebagai seorang guru. Mulai tahun 2017 ia mendapat gaji setara UMK Kendal ditambah 10 persen.
“Semangat saya ya di anak-anak itu. Karena sekolah ini juga almamater saya. Sekarang saya terima Rp2.560.000, setiap tahun ada peningkatan. Kita dihargai oleh provinsi,” kata Titin.
Harus Dibalas dengan Sikap Profesional
©jatengprov.go.id
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Suyanta, berharap perhatian yang diberikan Pemprov Jateng pada para guru harus dibalas dengan sikap profesional. Ia meminta para guru peka terhadap teknologi.
“Di era digitalisasi 4.0 dan 5.0 plus era pandemi, guru diharapkan meningkatkan profesionalitasnya. Berdedikasi untuk membangun sumber daya manusia anak-anak sebagai pewaris bangsa,” jelas Suyanta.
Sementara itu data dari Disdikbud Jateng, jumlah guru tidak tetap (GTT) di provinsi itu ada 12.866 orang. Jumlah pegawai tidak tetap (PTT) mencapai 8.580 orang. Sedangkan untuk realisasi anggaran tahun 2020, untuk GTT sebesar Rp315 miliar, sedangkan untuk PTT sebesar Rp211 miliar. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan gaji untuk guru ASN sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji guru ASN dan honorer resmi berlaku mulai 2025. Guru ASN dapat tambahan gaji pokok, honorer dapat tunjangan Rp2 juta.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan bahwa kebijakan peningkatan kesejahteraan guru berstatus ASN hanya berlaku bagi nominal gaji pokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji guru ini akan disampaikan Prabowo pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional yang akan digelar pada 28 November 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan, selama ini kita mengakui pentingnya guru untuk pembangunan sumber daya manusia.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menambah anggaran untuk tunjangan kesejahteraan guru sebesar Rp16,7 triliun menjadi Rp81 triliun pada 2025.
Baca SelengkapnyaPrabowo lantas menyinggung kembali teriakan kencang dari para guru saat nama Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto soal tunjangan guru.
Baca SelengkapnyaKompak, para guru minta Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya untuk bernyanyi.
Baca SelengkapnyaGuru ASN mendapat peningkatan kesejahteraan 1 kali gaji pokok, sedangkan guru non-ASN mendapat kenaikan tunjangan profesi Rp2 juta.
Baca SelengkapnyaDikatakan oleh Pramono bahwa selama ini para guru honorer termasuk guru PAUD, guru ngaji dan sebagainya mendapatkan tunjangan maksimum.
Baca SelengkapnyaSambil berguyon, Abdul Mu'ti meminta tunjangan tersebut digunakan untuk peningkatan kualitas bukan perbanyak tunggangan
Baca Selengkapnya