Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Najwa Shihab Beri Pesan Bijak Ber-sosmed, Soroti Fenomena Perundungan

Najwa Shihab Beri Pesan Bijak Ber-sosmed, Soroti Fenomena Perundungan Najwa Shihab. Instagram @najwashihab ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Mencari informasi atau berinteraksi dengan orang lain sudah dimudahkan dengan maraknya media sosial. Tak hanya mudah pertukaran informasi semakin cepat di dunia maya.

Tak melulu memiliki dampak positif, ternyata media sosial juga mempunyai segudang dampak negatif. Salah satunya perundungan atau bullying.

Baru-baru ini, Najwa Shihab mengungkapkan pendapatnya mengenai fenomena perundungan yang sering terjadi di media sosial. Ia juga mempunyai pesan untuk para warganet dalam menggunakan media sosial.

Seperti di Dunia Nyata

pernah kecelakaan saat sma ini alasan najwa shihab tak kendarai mobil lagi

You Tube - Armand Maulana

Hal itu diungkapkan Najwa Shihab dalam video perbincangannya bersama Armand Maulana yang diunggah di kanal Youtube Armand Maulana pada Sabtu (27/2). Dalam kesempatannya tersebut, Najwa berbagi pendapatnya mengenai fenomena perundungan.

Najwa mengungkapkan pendapat bahwa perilaku seseorang di dunia maya seharusnya seperti yang dilakukan di dunia nyata. Supaya, norma-norma sosial masih tetap terjaga.

"Tingkah laku kita di dunia maya itu sebetulnya sama aturannya dan etikanya dengan tingkah laku kita di dunia nyata. Jangan karena di dunia maya, lu merasa lu boleh seenaknya dibandingkan di dunia nyata," ungkap putri Quraish Shibah itu.

Tak Mungkin Dilakukan

Najwa menegaskan bahwa di dunia nyata orang tak mungkin melakukan perundungan kepada orang tak dikenal. Biasanya, di dunia nyata orang akan lebih santun jika berinteraksi dengan orang yang belum dikenalnya.

"Karena ya kalau di dunia nyata enggak mungkin tuh lu lagi ketemu orang terus, 'Kok jelek banget lu hari ini?', 'ih kok barang lu kayak murahan gitu?', kan enggak mungkin ketemu orang ngomong kayak begitu," jelas Najwa.

Pelaku Perundungan

Melihat fenomena perundungan yang tak pernah usai, Najwa menyimpulkan bahwa fenomena ini berawal dari korban perundungan. Korban perundungan tersebut seolah balas dendam dengan merundung orang lain dan tak pernah berhenti.

"Orang yang nge-bully tuh biasanya dulu pernah jadi korban juga dan kemudian membawa perilaku destruktif itu ke orang lain, dan kalau ini enggak berhenti, ini enggak akan putus nih circle itu. Jadi ini satu concern yang menurut gue perlu kita lihat," ucap Najwa Shihab. (mdk/dem)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya
Polisi Wanti-Wanti Konten Kreator soal UU ITE Buntut Galih Loss Ditangkap, Ini Isinya

Galih Loss ditangkap polisi karena konten bermuatan penistaan agama

Baca Selengkapnya
Kemenkominfo Bersama KWI Ajak Masyarakat Isi Ruang Digital dengan Konten Positif
Kemenkominfo Bersama KWI Ajak Masyarakat Isi Ruang Digital dengan Konten Positif

Ruang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial
Masyarakat Diminta Tak Mudah Terpancing Ajakan Jihad ke Suriah di Media Sosial

Ajakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial
Pentingnya Menangkal Konten Radikalisme di Media Sosial

Dia menjelaskan, kasus penipuan, radikalisme dan terorisme dilakukan dengan pendekatan persuasif dan tidak hard selling.

Baca Selengkapnya
Waspadai Informasi Berbau Radikal di Media Sosial
Waspadai Informasi Berbau Radikal di Media Sosial

Seseorang ketika mencari informasi cenderung sudah punya pemahaman, cara pandang, atau stigma tertentu.

Baca Selengkapnya
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung

Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital

Selain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.

Baca Selengkapnya
Miris Bocah SD di Situbondo Lukai Diri Sendiri Terinspirasi Konten Viral Medsos, Dispendik Tegaskan Orang Tua Wajib Jadi Teman Curhat Anak
Miris Bocah SD di Situbondo Lukai Diri Sendiri Terinspirasi Konten Viral Medsos, Dispendik Tegaskan Orang Tua Wajib Jadi Teman Curhat Anak

Miris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum
Anggota DPR Janji Pasang Badan untuk Warga yang Lawan Pejabat Langgar Hukum

Sahroni meminta generasi muda turut andil mengekspos bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi di sekitar.

Baca Selengkapnya
Perkuat Literasi Keuangan, PNM Ajak Nasabah Lakukan 5 Hal Ini untuk Lindungi Data Pribadi
Perkuat Literasi Keuangan, PNM Ajak Nasabah Lakukan 5 Hal Ini untuk Lindungi Data Pribadi

Nasabah PNM Mekaar yang belum seluruhnya melek digital berpotensi menjadi korban penyalahgunaan data pribadi.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung Ingatkan Anak Buah Bijak Main Sosial Media dan Jaga Netralitas di Pilkada
Jaksa Agung Ingatkan Anak Buah Bijak Main Sosial Media dan Jaga Netralitas di Pilkada

Burhanuddin mengingatkan kepada seluruh jajaran Kejaksaan RI untuk menjaga netralitas.

Baca Selengkapnya