Nikmatnya Bubur Samin, Hidangan Takjil Asli Kalimantan yang Digemari Warga Solo
Merdeka.com - Satu hal yang dinantikan pada setiap kedatangan Bulan Suci Ramadan adalah sajian kuliner takjil yang dihidangkan menjelang berbuka puasa. Setiap daerah memiliki sajian kuliner khasnya masing-masing. Salah satunya Bubur Samin, kuliner khas warga Solo.
Bubur Samin sejatinya merupakan kuliner asli masyarakat Banjar, Kalimantan. Namun saat ini, banyak warga Solo yang menyukai bubur itu sehingga banyak diserbu pada Bulan Ramadan. Kuliner ini menjadi sajian khas para jemaah Masjid Darussalam yang berada di Kampung Jayengan, Solo.
Pada saat menu bubur ini akan disajikan, ratusan warga yang datang dari penjuru Kota Solo mendatangi halaman belakang masjid dan rela antre hanya untuk mendapatkan Bubur Samin. Berikut selengkapnya.
-
Apa kuliner khas Sumatera Utara yang populer saat Ramadan? Bubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
-
Kenapa kuliner tradisional populer di Solo? Solo memang terkenal dengan berbagai kuliner tradisionalnya.
-
Makanan khas apa yang terkenal di Jawa Barat? Jawa Barat terkenal dengan makanan-makanannya yang memiliki cita rasa pedas gurih.
-
Apa menu khas Lebaran yang paling populer? Makanan khas Lebaran di Indonesia antara lain adalah ketupat, lontong sayur, rendang, sambal kering, hingga makanan manis seperti nastar dan kue lapis legit.
-
Dimana masakan Jawa populer? Indonesia kaya akan makanan yang beragam. Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing sehingga sebagai warga Indonesia, kita punya pilihan untuk menjajal semua masakan mulai dari ujung timur sampai ujung barat Indonesia.
-
Kenapa bubur sumsum disukai banyak orang? Dengan tekstur yang lembut dan rasa manis yang khas, bubur sumsum sering dipilih sebagai teman santai atau hidangan penutup yang menggugah selera.
Dibawa Pedagang Permata dari Martapura
©2020 liputan6.com
Sebenarnya, nama asli dari Bubur Samin adalah Bubur Banjar. Pada 1890-an, para pedagang permata dari Martapura, Kalimantan Selatan, mulai berdatangan ke Solo dan menetap di Jayengan. Mereka kemudian mendirikan musala yang kemudian berkembang menjadi bangunan Masjid Darussalam.
Dilansir dari Liputan6.com, selain berdagang permata, mereka juga membawa tradisi dan kebiasaan mereka dari daerah asal. Salah satunya adalah menyantap makanan yang dicampur dengan minyak samin khas Kalimantan. Makanan itulah yang kemudian dikenal dengan nama Bubur Samin yang sampai sekarang menjadi makanan khas daerah itu.
Awalnya Hanya Untuk Jemaah Masjid
©2020 liputan6.com
Ketua Takmir Masjid Darussalam HM Rosyidi Muchdlor menjelaskan tradisi menyajikan Bubur Samin di kala takjil dimulai pada 1965. Waktu itu, Bubur Samin hanya dihidangkan untuk para jemaah masjid. Lima belas tahun kemudian hidangan ini baru dikenal publik luas.
"Bubur samin mulai go public pada 1980-an. Tidak hanya bisa disantap oleh para jemaah, namun warga yang bersedia,” ujar Rosyidi dilansir Liputan6.com.
Proses Pembuatan Bubur Samin
©2020 liputan6.com
Proses Pembuatan Bubur Samin di Masjid Darussalam Jayengan sudah dimulai pada pukul 11.00. Setiap harinya, dibutuhkan sebanyak 45 kg beras untuk membuat 1.000 porsi bubur samin. Karena banyaknya porsi yang harus dihidangkan, butuh puluhan pengurus masjid untuk membuatnya. Mereka mengaduk adonan bubur secara bergantian.
Mulai pukul 14.30, satu per satu warga mulai berdatangan membawa rantang. Beberapa di antara mereka memang sengaja datang lebih awal agar bisa mengikuti Salat Asar berjemaah di Masjid Darussalam. Pada pukul 16.00, bubur siap disajikan. Setelah itu takmir memberi do’a dan kemudian pengurus membagikan bubur kepada jemaah yang hadir.
Bisa Dibawa Pulang
©2020 liputan6.com
Secara turun temurun, Bubur Samin telah menjadi menu khas Masjid Darussalam. Warga yang ingin mendapatkannya tak hanya berasal dari wilayah Solo dan sekitarnya, namun juga dari luar Solo. mereka ikut mengantre dan mendapatkan bubur tersebut untuk dibawa pulang.
“Selain dibagikan kepada masyarakat umum untuk dibawa pulang, Bubur Samin ini juga menjadi menu buka bersama di masjid selama bulan Ramadan,” terang Rosyidi dilansir Liputan6.com.
Pendanaan Pembuatan Bubur
©2015 merdeka.com/arie sunaryo
HM Rosyidi menjelaskan pendanaan pembuatan bubur itu dihimpun dari jemaah dan donatur yang tersebar dari berbagai daerah seperti Malang, Tulungagung, dan ada pula yang dari Majenang, Cilacap. Namun dalam beberapa tahun belakangan, alumnus Masjid Darussalam yang menetap di Singapura menjadi donatur tetap pembuatan Bubur Samin.
“Jika ditotal untuk kegiatan selama Ramadan termasuk pembuatan Bubur Samin, dana yang dibutuhkan sekitar Rp 85 juta. Untuk operasional sehari-hari seperti untuk tadarus dan tarawih itu butuh sekitar Rp 900 ribu,” ujar Rosyidi dilansir Liputan6.com.
Rela Jauh-jauh Datang Demi Bubur Samin
©2020 liputan6.com
Demi menikmati sajian Bubur Samin, bahkan ada warga dari luar Solo yang rela jauh-jauh datang ke Masjid Darussalam. Salah satunya adalah Maryanto. Warga Kaliyoso, Sragen itu rela menempuh jarak yang jauh dari rumahnya untuk mendapatkan bubur satu ini.
“Saya setiap hari selama Bulan Ramadan selalu ke sini untuk mendapatkan Bubur Samin. Saya berangkat dari rumah usai Salat Zuhur dan nanti setelah Asar sudah dapat bubur langsung pulang,” ungkap Maryanto dilansir Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak pukul 16.00 WIB, warga hilir mudik memadati 'pasar' yang hanya tersedia selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaBubur pedas jadi salah satu sajian kuliner yang kerap diburu masyarakat Sumatra Utara ketika Ramadan saat buka puasa.
Baca SelengkapnyaKue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.
Baca SelengkapnyaBerbagai menu takjil tradisional Banten ada di Pasar Lama Kota Serang.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Kota Solo kurang lengkap jika tak mencicipi kulinernya.
Baca SelengkapnyaKerupuk banjur sudah ada pada tahun 1980-an, dan menjadi jajanan favorit masyarakat pada masanya.
Baca SelengkapnyaTakjil menjadi salah satu bagian yang paling identik dengan bulan puasa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaPada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Baca SelengkapnyaMakanan ini begitu digemari dan diburu oleh banyak masyarakat Minangkabau sebagai menu untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah di Sumatra Barat ini memiliki beragam tempat wisata dan ragam kuliner yang menarik untuk dicoba sekaligus penghasil beras unggulan.
Baca SelengkapnyaJawa Barat termasuk salah satu daerah yang kaya dengan jajanan khasnya. Yuk, simak rekomendasi makanan khas Jawa Barat yang banyak digemari ini!
Baca Selengkapnya