Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Oksigen di Gunungkidul Langka, Rumah Sakit Wonosari Lakukan Cara Ini

Oksigen di Gunungkidul Langka, Rumah Sakit Wonosari Lakukan Cara Ini Oksigen di Gunungkidul Langka, Rumah Sakit Wonosari Lakukan Cara Ini. liputan6.com ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Meningkatnya kasus Covid-19 membuat kelangkaan oksigen terjadi di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Gunungkidul.

Akibat kelangkaan ini, institusi kesehatan harus berbagi oksigen dengan warga, lantaran banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah juga membutuhkan oksigen tersebut.

Ketersediaan oksigen yang terbatas ini membuat rumah sakit harus mencari alternatif lain agar kebutuhan oksigen terpenuhi. Tak hanya untuk pasien Covid-19 namun juga pasien dengan penyakit lain.

Rumah Sakit (RS) Wonosari akhirnya menggunakan oksigen yang mereka produksi sendiri sehingga tak perlu bergantung pada vendor swasta.

Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistyowati mengatakan, oksigen ini sudah digunakan sejak 2016. Pihak rumah sakit menggunakan oksigen konsentrat, tidak seperti rumah sakit kebanyakan yang masih menggunakan oksigen cair.

"Itu sudah sesuai dengan Permenkes nomor 4 tahun 2016," kata Heru pada Jumat (16/7).

Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.

Gunakan Mesin Generator

Oksigen ini diproduksi menggunakan mesin generator khusus tipe OGP 8, yang memiliki kapasitas sekitar 120 liter per menit atau sekitar 170.000 - 200.000 liter per 24 jam. Sehingga, RS Wonosari kira-kira mampu memproduksi 5-6 juta liter per bulan.

Sebelum pandemi, jumlah ini mampu mencukupi kebutuhan seluruh pasien. Pihak rumah sakit tidak perlu terlalu bergantung membeli oksigen dari vendor lain.

"Kita memang masih terus beli oksigen liquid. Itu untuk jaga-jaga," ujar Heru.

Perlu Penambahan Generator untuk Cukupi Kebutuhan

Meski sudah memiliki mesin generator untuk memproduksi oksigen, namun itu belum mencukupi. Saat ini, di RS Wonosari terdapat 76 pasien Covid-19 dengan gejala berat dengan kebutuhan oksigen mencapai 7 juta liter per bulan, bahkan bisa menembus angka 9 juta liter per bulan.Heru mengatakan, generator yang dimiliki rumah sakit sekarang hanya bisa mencukupi kenaikan kebutuhan 30 persen. Untuk sementara, pihaknya menambah pembelian oksigen cair yang menggunakan tabung untuk cadangan gawat darurat. "Kami ada dua vendor yaitu PT Samator dan PT Langgeng serta penyedia lainnya. Namun saat ini kosong," ungkapnya.Saat ini pihak rumah sakit sedang mengupayakan mesin generator baru dari Belgia yang baru akan tiba di Gunungkidul 3 bulan lagi. (mdk/far)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan
Pemkab Gunungkidul Kekurangan Jumlah Dokter, Ini Jumlah yang Dibutuhkan

Kekurangan dokter dirasakan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Gunungkidul. Lantas berapa jumlah dokter yang dibutuhkan di sana?

Baca Selengkapnya
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat
FOTO: Musim Kemarau, Kebutuhan Air Bersih Jeriken di Muara Angke Meningkat

Wilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.

Baca Selengkapnya
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution
Pasien di RSUD Pirngadi Meninggal Diduga Akibat Ketiadaan Obat, Ini Respons Bobby Nasution

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.

Baca Selengkapnya
Terdampak Kekeringan, Warga Klaten Rela Antre Berjam-jam demi Dapatkan Air Bersih
Terdampak Kekeringan, Warga Klaten Rela Antre Berjam-jam demi Dapatkan Air Bersih

Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka

Baca Selengkapnya
Keren, Alat Canggih Ini jadi Solusi Air Bersih buat Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Keren, Alat Canggih Ini jadi Solusi Air Bersih buat Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Ransus Watergen ini menciptakan solusi unik yakni mengubah udara sekitar menjadi air bersih melalui proses penguapan atau kondensasi tetesan embun.

Baca Selengkapnya
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat
Kritik Bobby Nasution, Dokter RS Pirngadi Medan Keluhkan 2 Pasien Meninggal Karena Tak Ada Obat

Seorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.

Baca Selengkapnya
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan
Kekeringan Akibat Kemarau, Warga Grobogan Cari Air hingga ke Hutan

Warga Desa Prigi di Grobogan, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang yang membuat sumur mereka mengering.

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan
Krisis Air Makin Parah, Begini Perjuangan Warga di Grobogan Berburu Air hingga ke Tengah Hutan

Sumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.

Baca Selengkapnya
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani
Merasa Ditelantarkan RSUD, Warga Sumsel Ini Teriak Minta Tolong karena Sakit Anaknya Tak Kunjung Ditangani

Bocah yang sakit itu sudah tampak lemas. Hidungnya terus mengeluarkan darah.

Baca Selengkapnya
Atasi Krisis, Relawan Ganjar-Mahfud Baksos Air Bersih di Wonogiri
Atasi Krisis, Relawan Ganjar-Mahfud Baksos Air Bersih di Wonogiri

Relawan Progresif berfokus pada penyediaan air bersih bagi ratusan warga di Wonogiri

Baca Selengkapnya