Pakar UGM Ungkap Sebab Minyak Goreng Langka, Ada Banyak Faktor
Merdeka.com - Dari awal tahun hingga kini, masalah minyak goreng tidak kelar-kelar. Bahkan seiring waktu permasalahannya semakin pelik dan rumit. Banyak orang menduga-duga penyebab dari semua ini. Sejumlah pihak menjadi sasarah kemarahan, seperti Menteri Perdagangan, perusahaan minyak goreng, pemasok, hingga para penjual di pasar-pasar.
Menurut peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM Dr. Hempri Suyatna, persoalan kelangkaan minyak goreng disebabkan oleh banyak faktor mulai dari meningkatnya harga CPO, gangguan distribusi, hingga aksi penimbunan minyak goreng.
“Ada banyak faktor. Saya kira faktor pemicunya sudah muncul sejak tahun lalu, tepatnya November 2021. Karena kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) di pasar internasional. Naiknya harga CPO inilah yang kemudian memicu banyak pedagang minyak goreng menjual produknya ke luar negeri daripada ke dalam negeri,” kata Hempri, mengutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (16/3). Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Dimana Kemendag genjot pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa minyak goreng jadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
-
Bagaimana Kemendag dorong pasar minyak goreng? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Kenapa minyak goreng bisa berbau tengik? Proses kimia yang terjadi selama penggorengan, terutama reaksi hidrolisis dan aktivitas enzim, menjadi penyebab utama timbulnya bau ini. Proses ini menghasilkan senyawa aldehid dan keton yang beraroma tidak sedap, sehingga menjadi penyebab utama bau tengik pada minyak goreng.
-
Apa yang menjadi kendala utama terkait pangan di Jakarta? 'Dari hasil survei, itu ternyata yang masih jadi kendala di Jakarta adalah persoalan pangan. Artinya, harga yang masih belum terjangkau oleh sebagian masyarakat,' tutur Suswono di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).
Mencari Keuntungan di Tengah Kesulitan
©2022 Liputan6.com/Herman Zakharia
Selain banyak produk yang dijual ke luar negeri, kelangkaan diperparah dengan banyaknya pedagang yang bermain dan mencari keuntungan di balik kelangkaan minyak goreng ini. Hal ini membuat proses distribusi tidak berjalan dengan lancar.
“Dalam banyak kasus sering kita temukan terjadi banyak penimbunan minyak goreng sehingga mengakibatkan proses distribusi menjadi tidak lancar,” kata Hempri.
Imbauan pada Pemerintah
©2022 Istimewa
Menyikapi lonjakan harga minyak goreng itu, Hempri mengimbau pemerintah lebih gencar melakukan operasi pasar serta melakukan berbagai langkah inovatif, misalnya dengan memotong jalur distributor sehingga bisa menekan harga minyak.
“Selain itu juga melakukan pengawasan terhadap para pelaku usaha termasuk konsumen. Jangan sampai penimbunan terjadi juga di level konsumen,” kata Hempri.
Ia menambahkan, proses pengawasan distribusi juga perlu diperkuat kembali, termasuk soal ekspor CPO hingga distribusi minyak goreng di dalam negeri. Hal ini penting dilakukan mengingat Indonesia termasuk negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyebut, kelangkaan gas subsidi itu akibat diborong orang kaya hingga restoran.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaOmbudsman membeberkan penyebab mahalnya harga beras di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungan tersebut Zulhas menjumpai harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaMahalnya harga minyak goreng dikarenakan masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca Selengkapnya