Pemprov Jateng Berikan Subsidi Harga Pangan Pokok Strategis, Begini Bentuknya
Merdeka.com - Harga kebutuhan pokok akhir-akhir ini cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disadari betul oleh Pemprov Jateng. Tak ingin rakyat semakin tercekik, Pemprov Jateng memberikan subsidi untuk harga pangan pokok strategis dengan memfasilitasi distribusi sebagai bentuk intervensi untuk menstabilkan harga di pasaran.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Pemprov Jateng, Dyah Lukisari mengatakan, fasilitas distribusi sebagai bentuk subsidi itu berwujud menyediakan fasilitas terkait proses transportasi, bongkar muat, dan packing.
Fasilitas subsidi harga ini dilakukan untuk delapan pangan pokok strategis di antaranya cabai, bawang, beras, telur, gula, minyak, sayur, jagung, serta daging sapi. Total fasilitasi distribusi itu telah dilakukan dan mencapai 1.308.596 kg.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Bagaimana cara Pj Gubernur Sulsel menangani harga kebutuhan pokok? Setelah ini kami tindaklanjuti dengan operasi pasar segera supaya komoditi yang harganya ada kenaikan misalnya gula, jika tersedia stok dari pemerintah untuk segera diturunkan,' paparnya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Berikut selengkapnya:
Kota Tujuan
©Liputan6.com/Johan Tallo
Dyah menerangkan, delapan komoditas strategis itu selanjutnya disalurkan ke beberapa kota yang mengalami kenaikan harga tinggi di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung, dan peternak ayam di Kendal.
Menurutnya, dengan cara kerja seperti ini petani tidak lagi dirugikan karena pembeliannya sudah sesuai dengan harga di pasaran. Dengan begitu konsumen tidak lagi dicekik harga terlalu mahal karena biaya distribusinya telah dipangkas.
Dalam program subsidi ini, Dishanpan menggandeng kerja sama dengan PD Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT) selaku BUMD untuk menyalurkan produk pangan strategis itu ke konsumen melalui fasilitas distribusi agar bisa memotong rantai distribusi.
“Ini akan terus kami lakukan. Sumber anggaran kami selain dari APBD juga ada yang berasal dari pusat, dalam hal ini Badan Pangan Nasional. Karena kadang kita mengambil harga pangan pokok strategis dari luar provinsi,” kata Dyah dikutip dari ANTARA pada Kamis (21/7).
Lakukan Operasi Pasar
©2022 Liputan6.com/Johan Tallo
Selain itu, Dishanpan Jateng juga melakukan operasi pasar. Terakhir kalinya operasi pasar itu dilakukan bekerja sama dengan Bank Jateng dan PD CMJT. Pada operasi itu total ada 85.000 kilogram komoditas seperti cabai, bawang merah, dan jagung yang intervensi pembeliannya dilakukan oleh Pemprov Jateng.
“Subsidi yang bekerja sama dengan Bank Jateng dan CMJT dilakukan pada lima titik yang menjadi pantauan barometer inflasi yaitu di Kota Semarang, Cilacap, Banyumas, Kota Tegal, dan Kota Surakarta. Ini dilakukan untuk stabilisasi pasokan supaya harga bisa turun. Karena sekarang harganya sudah melebihi acuan pemerintah,” kata Dyah.
Berdasarkan data dari Dishanpan Jateng sendiri, ketersediaan pangan pokok strategis di Jateng sendiri masih melimpah. Sebagai contoh, beras ketersediannya mencapai 6.395.305 ton sedang kebutuhannya 4.556.070 ton, kemudian bawang merah tersedia 282.116 ton sementara kebutuhannya ada 178.962 ton. Begitu pula dengan ketersediaan cabai besar yang mencapai 185.343 ton dan cabai rawit 207.120 ton. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali Kota Solo Gibran mengatakan penyaluran beras di Solo dilakukan agar harga di pasaran lebih stabil
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan sulitnya pemerintah menjaga keseimbangan harga beras. Sebab, masyarakat akan mengeluh apabila harga beras naik, sementara petani senang.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta akan menambah stok beras dan komoditas pokok lainnya.
Baca SelengkapnyaOperasi beras SPHP dengan harga Rp52.000 kemasan lima kilogram ini untuk menekan harga beras yang masih tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan bantuan pangan beras hingga Juni 2024, masing-masing 10 Kg per keluarga, per bulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog melaksanakan penyaluran beras Bantuan Pangan ke masyarakat di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaProgram itu diharapkan bisa memberi pengaruh kepada para pedagang lain, terutama dalam menerapkan harga pangan agar sesuai HAP.
Baca SelengkapnyaRoy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca Selengkapnya