Penuh Tantangan, Begini Cerita di Balik Vaksinasi ODGJ di Klaten
Merdeka.com - Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk menghentikan penyebaran virus COVID-19 dengan membentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat. Namun demi mencapai tujuan itu, perlu banyak orang yang divaksin. Sementara itu angka rasio vaksinasi COVID-19 di Indonesia masih sangat rendah (17,33% untuk dua dosis per orang).
Maka dari itu, tak ada pilihan lain semua orang dewasa harus divaksin. Sasaran vaksin ditujukan untuk berbagai kalangan, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin, maupun kalangan-kalangan lainnya termasuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Karena memiliki gangguan psikologis, memberi vaksin pada ODGJ merupakan tantangan sendiri. Hal itulah yang dirasakan petugas vaksinasi asal Klaten saat hendak menyuntikkan vaksin pada ODGJ. Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksinasi penting untuk JE? Terkait dengan program pemerintah, Mei sepakat dengan pentingnya pelaksanaan vaksinasi yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang membutuhkan vaksin HPV? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
Penuh Tantangan
©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Melayani vaksinasi untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tak semudah melayani vaksinasi orang-orang pada umumnya. Hal itulah yang dirasakan Novi Tri Susanto, Kepala Puskesmas I Cawas saat mengawal vaksinasi ODGJ dan disabilitas di wilayahnya melalui program Safari Vaksin.
“Tugas vaksinasi untuk kaum ODGJ itu penuh tantangan. Ada yang takut, lalu petugas ditinggal lari. Ada yang harus dibujuk dan diiming-imingi uang baru mau divaksin. Jadi menarik. Kemarin pasien kita ‘suap’ dengan uang Rp10 ribu, baru mau divaksin,” ungkap Novi dikutip dari Jatengprov.go.id pada Jumat (1/10).
Jemput Bola
©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Demi mempercepat cakupan vaksinasi, Novi dan tim program Safari Vaksin harus melayani vaksinasi masyarakat dengan metode jemput bola. Apalagi demi melayani kaum ODGJ dan kaum disabilitas.
“Kita lakukan secara ‘door to door' untuk melayani (vaksinasi) mereka. Apalagi mereka sulit untuk mengkondisikan. Apalagi jika harus dibawa ke tempat vaksin, tentu mereka kurang nyaman,” kata Novi.
Jenis Vaksin yang Digunakan
©2021 AFP/Juni Kriswanto
Novi bercerita, saat proses pemberian vaksin, sempat ada warga ODGJ yang menolak untuk divaksin. Namun bagi Novi di situlah tantangannya. Apalagi reaksi yang mereka timbulkan bermacam-macam saat tahu mereka hendak divaksin.
Ia mengatakan, jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi pada ODGJ adalah dua dosis vaksin jenis Sinopharm yang diberikan secara bertahap.
Ada sekitar 20 warga ODGJ dan disabilitas yang bisa divaksin. Kisarannya mereka adalah terealisasi 50 persen. Kita berharap target sasaran ODGJ di Cawas bisa terealisasi semua,” tutur Novi dikutip dari Jatengprov.go.id. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca Selengkapnya