Penyebab Bayi Tidak Menangis Saat Lahir, Perlu Diwaspadai

Merdeka.com - Kelahiran anak tentu menjadi momen yang selalu dinantikan oleh pasangan suami istri. Terlebih lagi bagi pasangan yang baru saja menikah, momen kelahiran anak pertama menjadi hal yang didambakan. Momen kelahiran anak pun selalu memberikan kebahagiaan dan suka cita bagi setiap keluarga.

Dalam hal, tentu setiap pasangan berusaha sebaik mungkin menjaga kehamilan dengan baik. Mulai dari mengonsumsi makanan sehat untuk mendapatkan asupan yang baik dan maksimal, berolahraga secara teratur, hingga mengelola stres agar memberikan efek baik selama kehamilan. Lebih dari itu, beberapa usaha ini juga membantu melancarkan proses persalinan sehingga bayi dapat lahir dengan baik dan sehat.

Namun tidak bisa dihindari, berbagai kemungkinan risiko dapat terjadi selama proses persalinan. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi perlu diwaspadai, termasuk ketika bayi tidak menangis saat lahir. Seperti diketahui tangisan bayi saat lahir normal terjadi sebagai tanda bahwa bayi berhasil menarik napas pertama dalam hidupnya setelah keluar dari kandungan.

Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa tangisan bayi menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa bayi telah lahir dengan hidup dan selamat. Lalu apa yang terjadi ketika bayi lahir tanpa sebuah tangisan. Dalam hal ini terdapat beberapa alasan yang harus diketahui mengapa bayi tidak menangis saat lahir.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami merangkum penyebab bayi tidak menangis saat lahir yang perlu diwaspadai.

Pentingnya Tangisan Pertama Bayi Baru Lahir

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Sebelum mengetahui penyebab bayi tidak menangis saat lahir, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa tangisan pertama bayi baru lahir merupakan suatu hal yang penting. Tangisan pada bayi baru lahir biasanya terjadi ketika bayi mulai bernapas untuk pertama kalinya.

Saat bayi bernapas, paru-parunya mulai mengembang dan mendorong cairan keluar melalui darah dan getah bening. Pada awalnya, bayi bernapas tidak teratur dan dangkal. Namun seiring waktu, bayi mulai menyesuaikan diri dan bernapas dengan lebih dalam dan lebih teratur.

Napas pertama bayi memang dinilai paling sulit, inilah sebabnya perawat sering menyeka kulit bayi dengan selimut atau handuk untuk mendorong pernapasan dalam. Dengan begitu, bayi akan lebih mudah menangis. Setelah menangis, bayi biasanya dibaringkan di dada ibunya hingga tenang dengan sendirinya.

Penyebab Bayi Tidak Menangis Saat Lahir

Setelah mengetahui pentingnya tangisan pertama bayi, berikutnya perlu diketahui bahwa terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan bayi tidak menangis saat lahir. Bayi tidak menangis saat lahir memang cukup sering terjadi.

Biasanya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ketika Anda mendapatkan obat bius selama proses persalinan. Obat bius penghilang rasa sakit yang dikonsumsi ibu, dapat memberikan dampak pada bayi, yaitu bayi kemungkinan akan mengantuk. Hal inilah yang mungkin menyebabkan bayi tidak menangis saat lahir.

Selain itu, bayi yang lahir melalui operasi caesar biasanya akan batuk atau menguap daripada menangis. Kondisi ini pun cukup sering terjadi, sehingga perawat atau dokter biasanya melakukan beberapa cara untuk mendorong bayi menangis.

Jika bayi tidak menangis, tentu ini menjadi salah satu peringatan yang perlu diwaspadai. Bayi lahir yang tidak kunjung menangis, bisa jadi mengalami kegagalan bernapas. Dengan begitu, dokter akan memeriksa lebih lanjut untuk memastikan penyebab dan kemungkinan kelainan yang terjadi pada bayi.

Cara Mengatasi Bayi Tidak Menangis Saat Lahir

©Pixabay/blankita_ua

Setelah mengetahui beberapa penyebab bayi tidak menangis saat lahir, berikutnya Anda juga perlu mengetahui beberapa cara yang dilakukan dokter untuk mendorong tangisan bayi yang baru lahir. Seperti dikatakan sebelumnya, tangisan pertama bayi menandakan bahwa bayi bisa bernapas dengan baik setelah lahir. Oleh karena itu, beberapa tindakan ekstensif dilakukan segera jika bayi tidak menangis dalam beberapa menit pertama setelah lahir.

Sebelumnya, dokter akan menggendong bayi itu terbalik dengan kuat di sekitar kakinya dan kemudian menampar pantatnya dengan lembut. Ini tidak hanya menyebabkan sedikit rasa sakit pada bayi, tetapi gerakan ini juga membantu melonggarkan residu yang mungkin menghalangi saluran udara. Upaya ini dilakukan secara terus-menerus sehingga bayi merasa tidak nyaman dan mulai menangis.

Namun, di zaman modern seperti saat ini beberapa langkah tersebut sudah jarang dilakukan. Saat ini, banyak dokter menggunakan pompa hisap untuk mengatasi masalah pernapasan pada bayi yang baru lahir.

Pompa hisap ini akan bekerja menarik keluar residu apapun yang menghalangi sistem pernapasan, membantu mengendurkan dan mengeluarkannya melalui kontraksi paru-paru. Dengan begitu, bayi bisa mendapatkan rangsangan dan mulai menangis.

Cara lain yang dilakukan dokter untuk mendorong bayi menangis saat lahir adalah menggunakan handuk. Tekstur handuk yang kasar dapat memberikan rangsangan pada kulit bayi yang sensitif.

Sensasi rangsangan yang dilakukan pada permukaan kulit bayi ini cukup efektif untuk membuat bayi menangis setelah lahir. Dengan begitu, bayi akan mendapatkan tangisan pertamanya, mulai mengambil napas pertama dan menyesuaikan sistem pernapasan dengan baik.

Dapat dikatakan, tangisan bayi menjadi jaminan terbesar yang menandakan proses persalinan yang dilakukan telah berhasil dengan baik. Sehingga penting untuk mendapatkan tangisan pertama bayi yang baru lahir. Jika bayi menangis dengan sendirinya setelah lahir tanpa adanya stimulus, tentu ini menjadi kabar baik bagi setiap ibu yang melakukan persalinan. (mdk/ayi)