Peristiwa 17 Oktober: Peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, Ini Sejarahnya
Merdeka.com - Kemiskinan masih menjadi salah satu masalah ekonomi sosial yang dihadapi oleh hampir di setiap negara. Terutama bagi negara-negara berkembang seperti di Indonesia, angka kemiskinan masih terbilang tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 27,54 juta orang.
Tidak heran, jika pengentasan kemiskinan masih menjadi salah satu fokus yang ingin diwujudkan oleh pemerintah Indonesia. Di mana pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi yang merata bagi seluruh masyarakat. Terlebih lagi, kondisi pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung di berbagai negara berkontribusi dalam meningkatkan angka kemiskinan di dunia.
Dengan begitu, seluruh negara perlu turut berpartisipasi dalam Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober. Di mana setiap pemerintah di berbagai negara harus berupaya sebaik mungkin untuk menggerakkan kekuatan politik dan sumber daya untuk mengatasi masalah kemiskinan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia meningkatkan kesadaran? Kampanye kesadaran ini melibatkan berbagai kegiatan seperti seminar, lokakarya, dan publikasi informasi yang dirancang untuk menjelaskan penyebab dan konsekuensi dari degradasi lahan serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Kemanusiaan Sedunia? Pada tahun 2023 ini, kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia bertajuk #NoMatterWhat. Kampanye Hari Kemanusiaan Sedunia 2023 menyatukan komunitas kemanusiaan global untuk memperingati dua puluh tahun serangan terhadap markas besar PBB di Bagdad, Irak, dan untuk menunjukkan komitmen teguh untuk mewujudkan komunitas yang dilayani oleh PBB, tidak peduli siapa, tidak peduli di mana dan #NoMatterWhat.
-
Mengapa Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia dirayakan? Perayaan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya menjaga kelestarian lahan serta mengajak berbagai pihak untuk berpartisipasi dalam upaya pemulihan lahan yang terdegradasi.
-
Bagaimana mendukung Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024? Untuk mendukung kampanye mengenai hal di atas, Anda bisa mengambil peran dengan membagikan ucapan hari kesehatan mental sedunia 2024.
Pada peringatan Pengentasan Kemiskinan Internasional tahun 2021, mengangkat tema khusus yaitu “Building Forward Together: Ending Persistent Poverty, Respecting all People and our Planet.” Dengan peringatan ini, diharapkan seluruh masyarakat dunia dapat meningkatkan kesadaran dan saling mendukung demi kehidupan yang layak dan sejahtera.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut kami informasi tentang Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia yang diperingati pada tanggal 17 Oktober, bisa Anda simak.
Sejarah Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Peristiwa 17 Oktober merupakan tanggal yang ditetapkan sebagai Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia. Awalnya, peringatan ini dimulai pada 17 Oktober 1987, di mana saat itu lebih dari 100.000 orang berkumpul di Paris, Prancis, untuk menghormati para korban kemiskinan, kekerasan, dan kelaparan ekstrem.
Sejak saat itu, individu dan organisasi di seluruh dunia memperingati 17 Oktober sebagai hari untuk memperbarui komitmen bersama dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kemudian pada Desember 1992, Majelis Umum PBB secara resmi menyatakan 17 Oktober sebagai tanggal Hari Internasional untuk Pemberantasan Kemiskinan (resolusi 47/196 tanggal 22 Desember 1992). Pada bulan Desember 1995, Majelis Umum PBB memproklamasikan Dekade Pertama PBB untuk Pemberantasan Kemiskinan (1997–2006), setelah KTT Sosial Kopenhagen.
Pada KTT Milenium pada tahun 2000, para pemimpin dunia berkomitmen untuk mengurangi setengah jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem pada tahun 2015.
Fakta dan Angka Kemiskinan di Dunia
Sebagai isu penting yang masih menjadi perhatian, terdapat beberapa fakta dan data kemiskinan di dunia yang perlu Anda ketahui. Terlebih lagi, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, berkontribusi dalam meningkatkan angka kemiskinan di dunia. Berikut beberapa fakta dan angka terkait dengan Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 Oktober, yang perlu Anda ketahui :
Orang-orang yang hidup dalam kemiskinan mengalami banyak kekurangan yang menghambat mereka untuk mewujudkan hak-hak hidup yang layak, ini termasuk :
Dengan begitu, semua pihak harus mendukung dan bekerja sama dalam upaya pemberantasan kemiskinan secara global. Dalam hal ini, pemerintah harus bisa mengelola mendorong kekuatan politik dan sumber daya yang ada untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Masyarakat juga bisa berkontribusi dengan menyebarkan informasi terkait peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi sesama.
Tema 2021
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Tema peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan 2021 yang diperingati pada 17 Oktober yaitu “Building Forward Together: Ending Persistent Poverty, Respecting all People and our Planet.” Tema ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi Covid-19 yang berkontribusi mendorong peningkatan angka kemiskinan di dunia.
Pada tahun 2021, angka kemiskinan diperkirakan akan meningkat menjadi 143 hingga 163 juta. Saat dunia menuju pemulihan pasca Covid-19 maka masyarakat harus membangun kehidupan masa depan yang lebih baik.
Dalam hal ini, membangun ke depan berarti mengubah hubungan kita dengan alam, membongkar struktur diskriminasi yang merugikan orang-orang dalam kemiskinan dan membangun kerangka moral dan hukum hak asasi manusia yang menempatkan martabat manusia di jantung kebijakan dan tindakan.
Membangun ke depan juga berarti mendorong dan mendukung secara aktif orang yang hidup dalam kemiskinan untuk berada di depan, terlibat dalam partisipasi yang terinformasi dan bermakna dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dalam membangun ke depan, masyarakat juga perlu meningkatkan kebijaksanaan, energi, dan sumber daya yang dapat disumbangkan untuk orang-orang yang hidup dalam kemiskinan, komunitas, dan pada planet bumi tercinta. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perayaan ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya menjaga kelestarian lahan.
Baca SelengkapnyaHari UMKM Internasional diperingati secara global setiap 27 Juni.
Baca SelengkapnyaHari Kemanusiaan Sedunia, yang diperingati setiap 19 Agustus, merupakan momen penting untuk merayakan dan mengapresiasi dedikasi para pekerja kemanusiaan di sel
Baca SelengkapnyaAnda dapat berpartisipasi melalui kata-kata ucapan Hari Anak Perempuan Sedunia 2024.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Kebahagiaan Internasional selalu diperingati setiap tanggal 20 Maret oleh masyarakat dunia.
Baca SelengkapnyaBPS Jakarta mencatat angka penduduk miskin di Jakarta pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaKeselamatan pasien masih rendah di negara berkembang.
Baca SelengkapnyaDalam laporan terbaru ADB, sekitar 155,2 juta orang atau 3,9 persen penduduk di negara berkembang Asia hidup dalam kemiskinan ekstrem.
Baca SelengkapnyaJumlah anak yatim piatu akibat peristiwa perang selama beberapa abad terakhir, hingga tahun 2001 terus meningkat.
Baca SelengkapnyaHari ini tidak hanya mengajak kita untuk merenungkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian, tetapi juga memotivasi kita untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Baca SelengkapnyaHari Penyakit Langka Sedunia adalah sebuah gerakan global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi tentang penyakit langka.
Baca SelengkapnyaAksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca Selengkapnya