Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peristiwa 6 Juni: Lahirnya Soekarno, Sang Proklamator dan Penyambung Lidah Rakyat

Peristiwa 6 Juni: Lahirnya Soekarno, Sang Proklamator dan Penyambung Lidah Rakyat Pidato Bung Karno. ©2012 Merdeka.com/dok

Merdeka.com - Ir. Soekarno atau yang akrab dipanggil Bung Karno merupakan salah seorang tokoh paling berpengaruh di Indonesia. Melalui orasi-orasinya, Bung Karno mampu mengobarkan semangat rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Tak heran, jika Bapak Proklamator ini begitu dicintai oleh masyarakat Indonesia.

Tepat hari ini, 6 Juni pada tahun 1901 silam, Bung Karno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Bersama Mohammad Hatta, Soekarno berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain itu, beliau juga telah mewarisi pemikiran-pemikiran yang mampu mendorong semangat untuk generasi muda.

Bung Karno adalah sosok pahlawan sejati yang telah menginspirasi rakyat Indonesia. Beliau tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri, namun juga memberi sumbangsih untuk kedamaian di dunia. Hingga kini jasa dan pengabdiannya, hingga kini terus dikenang oleh bangsa Indonesia.

Lantas, seperti apa sepak terjang dan perjuangan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia? Simak ulasannya yang dilansir dari Liputan6.com:

Riwayat Pendidikan Soekarno

karno

©2012 Merdeka.com/dok

Soekarno hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orang tua hingga akhirnya ia tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur. Soekarno pertama kali sekolah juga di Tulung Agung, kemudian ikut kedua orang tuanya pindah ke Mojokerta. Di Mojokerto, Soekarno dimasukkan ke Eerste Inlandse School.

Pada tahun 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche School (ELS) agar mudah diterima di Hoogere Burger School (HBS). Setelah lulus pada tahun 1915, Soekarno melanjutkan jenjang pendidikannya di HBS, Surabaya, Jawa Timur. Di sekolah ini, Soekarno banyak bertemu dengan berbagai tokoh dan kalangan, seperti Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto.

Saat sekolah di HBS, rasa nasionalisme Soekarno semakin menggelora dan mulai aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Kora Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo, yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java pada 1918.

Setelah lulus dari HBS, Soekarno melanjutkan studinya ke Technische Hoge School (saat ini berganti nama menjadi Institut Teknologi Bandung) dan mengambil jurusan teknik sipil. Saat di Bandung, Soekarno tinggal do kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam dan sahabat dekat Tjokroaminoto. Melalui Haji Sanusi, Soekarno berinteraksi dengan banyak tokoh, seperti Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan Dr Douwes Dekker.

Peran Soekarno dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

karno

©2012 Merdeka.com/dok

Seperti yang sudah diketahui, Soekarno merupakan sosok yang wajib dikenang oleh bangsa Indonesia. Bapak Proklamator ini memiliki rasa nasionalisme tinggi dan berhasil memerdekakan Indonesia dengan semangat yang membara.

Rasa nasionalisme yang dimiliki sejak usia muda inilah, yang akhirnya menghantarkan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Soekarno banyak terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan, seperti merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia termasuk merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan.

Pada bulan Agustus 1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi, seorang pemimpin Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara ke Dalat, Vietnam. Pimpinan Angkatan Darat tersebut, menyatakan bahwa sudah saatnya bangsa Indonesia merdeka. Selain itu, urusan proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah tanggung jawab rakyat Indonesia sendiri.

Setelah menemui Marsekal Terauchi di Vietnam, terjadilah peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Di mana para tokoh pemuda dari PETA menuntut agar Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia, sebab saat itu di Indonesia terjadi kekosongan kekuasaan. Kemudian pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya yang dibaca oleh Soekarno di rumahnya, di Jl Pegangsaan Timur 56, Jakarta.

Soekarno Terpilih Menjadi Presiden Pertama Indonesia

polwan terakhir pengawal bung karno

Instagram @pdiperjuangan ©2021 Merdeka.com

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Setelah itu, pada 29 Agustus 1945 pengangkatan Presiden Sokarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dikukuhkan oleh KNIP.

Meski proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 dilakukan, belum membuat kondisi Jakarta benar-benar aman. Pasalnya, pada 16 September 1945, tentara Sekutu berlabuh di Tanjung Priok, dengan tujuan memulangkan tentara Jepang dan membebaskan para tawanan perang. Kedatangan Sekutu tersebut ternyata diboncengi oleh NICA, hal ini mengakibatkan ketegangan antara rakyat Indonesia dengan Belanda.

Melihat situasi Jakarta yang semakin kacau, Presiden Soekarno memutuskan untuk menggelar rapat terbatas pada 1 Januari 1946 dan memilih Yogyakarta sebagai pusat Pemerintahan. Kemudian pada 3 Januari 1946, rombongan Soekarno-Hatta dan para menteri kabinet RI, meninggalkan Jakarta menuju Yogyakarta. Sementara itu, pada 4 Januari 1946, Wakil Menteri Penerangan RI, Ali Sastroamidjojo dalam siaran RRI mengumumkan secara resmi pemindahan pemerintahan RI ke Yogyakarta.

Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Denhaag, pada 27 Desember 1949, akhirnya kerajaan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Setelah penandatanganan pengakuan kedaulatan, akhirnya Soekarno bisa bernapas lega dan menginjakkan kaki di Jakarta pada 28 Desember 1949. Setelah mendarat, Soekarno yang didampingi Sri Sultan, menaiki mobil kap terbuka dan beriringan menuju Istana Negara.

Wafatnya Soekarno dan Sumbangsihnya bagi Indonesia

makam bung karno

baguspewe.wordpress.com

Hari Minggu, 21 Juni 1970 Presiden Soekarno meninggal dunia di RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat) Gatot Subroto, Jakarta. Presiden Soekarno disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan kemudian dimakamkan di Blitar, Jawa Timur berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.

Ir Soekarno adalah seorang sosok pahlawan yang sejati. Beliau tidak hanya diakui berjasa bagi bangsanya sendiri tapi juga memberikan pengabdiannya untuk kedamaian di dunia. Semua sepakat bahwa Ir Soekarno adalah seorang manusia yang tidak biasa yang belum tentu dilahirkan kembali dalam waktu satu abad. Ir Soekarno adalah bapak bangsa dan pahlawan nasional yang tidak akan tergantikan. (mdk/jen)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.

Baca Selengkapnya
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari
Hubungannya Tak Direstui, Begini Kisah Cinta Beda Agama Ayah dan Ibu Bung Karno yang Berujung Kawin Lari

Tanpa kenekatan mereka berdua, tidak akan lahir bapak proklamator Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana

Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden
Bocah Ini Belajar sangat Disiplin sampai Kepala Pusing, Saat Dewasa Jadi Presiden

Siapa sangka anak yang lahir saat fajar menyingsing ini menjadi sosok yang berjasa dan dikenang sepanjang masa.

Baca Selengkapnya
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI
Terungkap, ini Alasan Bung Karno Pilih Tanggal 17 Agustus Untuk Proklamasikan Kemerdekaan RI

Kenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Bung Karno Bicara Kesederhanaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Kesaksian Bung Karno Bicara Kesederhanaan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Proklamasi Kemerdekan 17 Agustus 1945 digelar dengan sangat sederhana. Bahkan Sukarno pun tak pernah membayangkan peristiwa besar digelar dengan sederhana.

Baca Selengkapnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya
Apa Tujuan Penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok? Begini Sejarahnya

Berikut ini adalah jawaban atas pertanyaan apa tujuan penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.

Baca Selengkapnya
120 Kata Kata Motivasi Bung Karno yang Menginspirasi
120 Kata Kata Motivasi Bung Karno yang Menginspirasi

Berikut kumpulan kata kata motivasi Bung Karno yang penuh inspirasi.

Baca Selengkapnya
Mitos Bendera Pusaka dari Kain Tukang Soto & Seprai, Ini Kesaksian Fatmawati Soekarnoputri
Mitos Bendera Pusaka dari Kain Tukang Soto & Seprai, Ini Kesaksian Fatmawati Soekarnoputri

Di Medsos dinarasikan jika warna merah bendera berasal dari tenda tukang soto. Sedangkan kain putihnya diambil dari seprai rumah Bung Karno. Benarkah demikian?

Baca Selengkapnya
Foto Keluarga 7 Presiden RI yang Pernah Berkuasa, Soekarno Hingga Jokowi
Foto Keluarga 7 Presiden RI yang Pernah Berkuasa, Soekarno Hingga Jokowi

Potret keluarga tujuh Presiden Indonesia yang pernah menjabat.

Baca Selengkapnya
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga
Kisah Soekarno di Bandung, Rela Belajar Bahasa Sunda untuk Serap Aspirasi Warga

Sokearno pernah memenangkan hati warga Bandung dan Jawa Barat lewat pemikirannya

Baca Selengkapnya
Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya
Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya

Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.

Baca Selengkapnya