Polda Jateng Ungkap Jaringan Penipu Modus Gendam, Pura-Pura Jadi Tabib
Merdeka.com - Penipuan bisa dilakukan dengan cara apapun. Tak jarang para penipu memanfaatkan kondisi-kondisi sulit yang dihadapi masyarakat dalam menjalankan modusnya. Hal inilah yang dilakukan komplotan penipu lintas provinsi. Mereka menjalankan aksinya dengan modus gendam yang pura-pura menjadi tabib kesehatan.
Pada Selasa (30/11), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani mengatakan komplotan itu sudah beraksi di berbagai kota di antaranya Semarang, Bandung, Medan, dan Surabaya. Para pelaku komplotan melakukan perannya masing-masing saat beraksi.Mereka ada yang menjadi tabib, cucu tabib, hingga orang yang berpura-pura mencari bantuan tabib serta dia yang bertugas mengantar korban bertemu tabib palsu.
Mereka pun berhasil menjalankan aksinya dalam memperdaya korban hingga akhirnya tertangkap polisi. Lalu bagaimana skenario yang disiapkan komplotan itu dalam memperdaya korban? Berikut selengkapnya:
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Apa yang sering digunakan penipu untuk menjerat korban? Salah satu jenis tautan palsu yang sering digunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab adalah tautan pemulihan akun DANA.
Cara Komplotan Menjalankan Aksinya
shutterstock/ pefostudio5
Kombes Pol Djuhandani mengatakan, dalam aksinya di Semarang, pelaku memperdaya seorang perempuan berusia 60 tahun yang ditemui di Pasar Gang Baru, Semarang. Waktu itu, salah seorang pelaku berinisial LSN bertemu korban untuk menanyakan tempat penjualan obat herbal.
“Di saat bersamaan datang salah satu rekan pelaku yang pura-pura memberi informasi mengenai keberadaan tabib yang bisa menyembuhkan penyakit,” terang Djuhandani, mengutip dari ANTARA.
Mainkan Psikologis Korban
©2013 Merdeka.com
Kemudian, pelaku yang sudah menyiapkan skenario untuk memainkan psikologis korban bertemu dengan satu pelaku lain yang mengaku sebagai cucu tabib yang dimaksud. Korban yang percaya dengan skenario tersebut kemudian mau untuk ikut diajak bertemu tabib yang dimaksud.
Dalam pertemuan itu, pelaku yang berperan sebagai tabib mengatakan kalau korban harus membuang sial karena telah menginjak darah perempuan yang meninggal akibat kecelakaan. Pelaku mensyaratkan agar korban menyiapkan uang dan perhiasan emasnya sebagai syarat untuk membuang sial.
“Total nilai uang dan perhiasan yang diserahkan korban ke pelaku mencapai Rp500 juta,” kata Djuhandani.
Keuntungan Hingga Miliaran Rupiah
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Club4traveler
Djuhandani mengatakan bahwa modus yang sama juga digunakan komplotan itu dalam melakukan aksi di tempat lain. Dari lima aksi yang telah dilakukan, total keuntungan yang berhasil diperoleh komplotan itu mencapai Rp3 miliar.
Para pelaku sendiri ditangkap di sejumlah tempat berbeda seperti Jakarta, Pemalang, dan Batam. Ia mengatakan, saat ini polisi tengah berkoordinasi dengan polda-polda lain untuk mengungkap korban-korban lain dalam tindak pidana ini. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaSejumlah harta warisan AH lenyap setelah digondol oleh polisi gadungan tersebut, yang juga mengaku sebagai anak seorang Brigjen Polisi.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaDirektur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi membongkar tipu muslihat yang dilakukan penipu si kembar Rihana-Rihana.
Baca SelengkapnyaBanyak modus yang dilakukan RIhana dan Rihani untuk membohongi para korban
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaSeorang terapis perempuan melakukan penipuan dan penggelapan melalui aplikasi michat dengan kedok melayani jasa terapi pijat panggilan.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca Selengkapnya