Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPKM Darurat di Banyumas Belum Berjalan Maksimal, Ini Kata Bupati

PPKM Darurat di Banyumas Belum Berjalan Maksimal, Ini Kata Bupati Achmad Husein. ©Instagram/@ir_achmadhusein

Merdeka.com - Demi menekan penyebaran Virus Corona, kebijakan PPKM darurat diberlakukan di berbagai wilayah. Kabupaten Banyumas, sebagai salah satu zona merah di Provinsi Jawa Tengah, juga menerapkan kebijakan itu.

Namun masalahnya, menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, kebijakan PPKM darurat ini belum berjalan maksimal. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih banyaknya restoran maupun rumah makan yang buka dan melayani makan di tempat. Bahkan berdasarkan hasil pengecekan, hampir 80 persen restoran tidak menaati peraturan termasuk tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Oleh karena itu mulai hari ini (5/7), semuanya harus bisa bekerja di lapangan,” tegas Achmad Husein dikutip dari ANTARA. Berikut selengkapnya:

Orang lain juga bertanya?

Belum Maksimal

ppkm darurat jalan raya bogor

©2021 Merdeka.com/Imam Buhori

Dalam pengecekannya di lapangan, Achmad Husein menyimpulkan kalau penerapan PPKM darurat belum berjalan efektif. Dia menemukan masih banyak warung makan yang tidak menaati ketentuan dalam peraturan PPKM itu.

“Sebetulnya kalau toko-toko yang sepi, yang nggak ramai, saya masih bisa toleransi. Cuma kadang-kadang jadi menimbulkan kecemburuan bagi yang lain. Jadi kesimpulannya pelaksanaan PPKM darurat belum maksimal, belum berjalan sebagaimana yang diharapkan,” kata Achmad Husein.

Butuh Implementasi

infografis ppkm darurat

©2021 Merdeka.com/Amar Choirudin

Terkait dengan penerapan PPKM yang belum maksimal, Husein mengatakan bahwa dalam rapat koordniasi antar OPD, dia menekankan agar dilakukan implementasi yang lebih sehingga dalam waktu tiga hari sudah terasa dampak positif dari PPKM itu.

Ia menjelaskan, apabila PPKM darurat ini masih tetap tidak berjalan, maka jumlah warga yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal akibat terpapar virus akan semakin banyak.

“Yang meninggal akibat COVID-19 kemarin ada 18 orang. Dari jumlah itu banyak yang muda-muda,” kata Husein dikutip dari ANTARA.

Masih Banyak yang Belum Paham

2000 orang ikuti sidang pelanggaran protokol kesehatan di sidoarjo

©2021 Merdeka.com

Ketika disinggung mengenai tempat ibadah, Husein mengatakan sebagian besar sudah memahami ketentuan selama PPKM darurat. Akan tetapi, ia melihat tempat ibadah yang berada di kampung-kampung masih belum memahaminya.

Saat ditanya apakah ada warga yang meninggal saat isolasi mandiri, Husein mengatakan bahwa mereka merupakan warga yang sudah dalam keadaan sakit parah, namun meninggal saat dibawa ke rumah sakit.

“Dia menganggapnya itu penyakit biasa-biasa saja. Namun begitu di-swab mortem setelah meninggal, ternyata COVID-19,” ungkap Husein dikutip dari ANTARA pada Senin (5/7). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Curhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh

Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter
Ombudsman Sebut 190 Puskesmas di Indonesia Belum Punya Dokter

Dari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.

Baca Selengkapnya
Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya
Pemkab Banyumas Optimistis Padi di Wilayahnya Selamat dari Kekeringan, Ini Penjelasannya

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.

Baca Selengkapnya
KPK Soroti Viral Menu Pencegahan Stunting Depok: Kurang Pengawasan Internal
KPK Soroti Viral Menu Pencegahan Stunting Depok: Kurang Pengawasan Internal

Viral menu pencegahan stunting di Depok hanya berisi sawi dan tahu.

Baca Selengkapnya
Ibu-Ibu PKK di Semarang Keracunan Usai Makan Katering, Alami Muntah Hingga Demam
Ibu-Ibu PKK di Semarang Keracunan Usai Makan Katering, Alami Muntah Hingga Demam

Polisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.

Baca Selengkapnya
Menyoroti Kinerja Bupati Banyumas Asal PDIP Usai Viral: Masalah Kemiskinan hingga Sampah
Menyoroti Kinerja Bupati Banyumas Asal PDIP Usai Viral: Masalah Kemiskinan hingga Sampah

Banyumas masih disibukkan dengan penanganan kemiskinan

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh
Menteri Basuki Larang Warteg di IKN Nusantara, Pengusaha: Jangan Kesankan Warteg dengan Kotor dan Kumuh

Penilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.

Baca Selengkapnya
PB PON Tidak Bisa Akomodir Semua Keluhan Soal Makanan Para Atlet, Ini Alasannya
PB PON Tidak Bisa Akomodir Semua Keluhan Soal Makanan Para Atlet, Ini Alasannya

Masalah keterlambatan distribusi makanan yang viral beberapa waktu lalu itu berdampak negatif terhadap kondisi atlet.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit
Pengungsi Gempa Bawean Mulai Terserang Penyakit

Berbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Minta Aturan UMKM Wajib Sertifikasi Halal Ditunda, Ini Alasannya
Menteri Teten Minta Aturan UMKM Wajib Sertifikasi Halal Ditunda, Ini Alasannya

Dia tidak yakin UMKM bisa memiliki sertifikat halal hingga 17 Oktober 2024. Karena saat ini hanya bisa disertifikasi dakam setahun 200 produk.

Baca Selengkapnya
Prihatin Kantor Pemadam Kebakaran di Pasar Ikan, Begini Kondisinya
Prihatin Kantor Pemadam Kebakaran di Pasar Ikan, Begini Kondisinya

Potret kantor dinas regu pemadam kebakaran Tasikmalaya ramai disorot.

Baca Selengkapnya
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya