PPKM Darurat di Banyumas Belum Berjalan Maksimal, Ini Kata Bupati
Merdeka.com - Demi menekan penyebaran Virus Corona, kebijakan PPKM darurat diberlakukan di berbagai wilayah. Kabupaten Banyumas, sebagai salah satu zona merah di Provinsi Jawa Tengah, juga menerapkan kebijakan itu.
Namun masalahnya, menurut Bupati Banyumas, Achmad Husein, kebijakan PPKM darurat ini belum berjalan maksimal. Menurutnya, hal ini terlihat dari masih banyaknya restoran maupun rumah makan yang buka dan melayani makan di tempat. Bahkan berdasarkan hasil pengecekan, hampir 80 persen restoran tidak menaati peraturan termasuk tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Oleh karena itu mulai hari ini (5/7), semuanya harus bisa bekerja di lapangan,” tegas Achmad Husein dikutip dari ANTARA. Berikut selengkapnya:
-
Apa yang diungkap oleh Ombudsman RI tentang puskesmas di Indonesia? Ombudsman RI mengungkapkan 4.770 puskesmas di Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang lengkap. Jumlah tersebut setara dengan 45,64 persen dari 10.454 puskesmas yang ada di Indonesia.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Kenapa Banyumas menjadi wilayah darurat sampah pada tahun 2018? Puncaknya pada tahun 2018, wilayah Banyumas dinyatakan sebagai wilayah darurat sampah. Saat itu masalah sampah di Banyumas sudah sampai tahap yang mengkhawatirkan.
-
Kenapa Bupati Banyuwangi mengecek layanan publik? 'Setelah libur panjang, biasanya banyak warga yang mengurus berbagai keperluannya. Kami ingin memastikan warga terlayani dengan baik,' ujar Bupati Ipuk.
-
Mengapa petani di Banyumas terancam gagal panen? BMKG memprediksi musim kemarau 2023 akan lebih kering dari tahun-tahun sebelumnya atau biasa disebut dengan fenomena El Nino. Adanya El Nino membuat para petani terancam gagal panen.
-
Apa masalah di Embung Kebumen? Bukannya disambut suka cita, pembangunan embung tersebut justru menimbulkan masalah baru, yaitu tanah longsor yang membahayakan warga.'Waktu embung ini sudah jadi 100 persen, serang beberapa bulan hujan terus menerus. Akibatnya jebol dan banyak bagian yang longsor. Setelah perbaikan, hujan turun, jebol lagi,' kata Kepala Desa Giritirto, Sugito, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (22/1).
Belum Maksimal
©2021 Merdeka.com/Imam Buhori
Dalam pengecekannya di lapangan, Achmad Husein menyimpulkan kalau penerapan PPKM darurat belum berjalan efektif. Dia menemukan masih banyak warung makan yang tidak menaati ketentuan dalam peraturan PPKM itu.
“Sebetulnya kalau toko-toko yang sepi, yang nggak ramai, saya masih bisa toleransi. Cuma kadang-kadang jadi menimbulkan kecemburuan bagi yang lain. Jadi kesimpulannya pelaksanaan PPKM darurat belum maksimal, belum berjalan sebagaimana yang diharapkan,” kata Achmad Husein.
Butuh Implementasi
©2021 Merdeka.com/Amar Choirudin
Terkait dengan penerapan PPKM yang belum maksimal, Husein mengatakan bahwa dalam rapat koordniasi antar OPD, dia menekankan agar dilakukan implementasi yang lebih sehingga dalam waktu tiga hari sudah terasa dampak positif dari PPKM itu.
Ia menjelaskan, apabila PPKM darurat ini masih tetap tidak berjalan, maka jumlah warga yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal akibat terpapar virus akan semakin banyak.
“Yang meninggal akibat COVID-19 kemarin ada 18 orang. Dari jumlah itu banyak yang muda-muda,” kata Husein dikutip dari ANTARA.
Masih Banyak yang Belum Paham
©2021 Merdeka.com
Ketika disinggung mengenai tempat ibadah, Husein mengatakan sebagian besar sudah memahami ketentuan selama PPKM darurat. Akan tetapi, ia melihat tempat ibadah yang berada di kampung-kampung masih belum memahaminya.
Saat ditanya apakah ada warga yang meninggal saat isolasi mandiri, Husein mengatakan bahwa mereka merupakan warga yang sudah dalam keadaan sakit parah, namun meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
“Dia menganggapnya itu penyakit biasa-biasa saja. Namun begitu di-swab mortem setelah meninggal, ternyata COVID-19,” ungkap Husein dikutip dari ANTARA pada Senin (5/7). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas optimistis sebagian besar tanaman padi di wilayahnya selamat dari kekeringan.
Baca SelengkapnyaViral menu pencegahan stunting di Depok hanya berisi sawi dan tahu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaBanyumas masih disibukkan dengan penanganan kemiskinan
Baca SelengkapnyaPenilaian terhadap kesan warteg kotor dan kumuh sudah dianggap ketinggalan zaman.
Baca SelengkapnyaMasalah keterlambatan distribusi makanan yang viral beberapa waktu lalu itu berdampak negatif terhadap kondisi atlet.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaDia tidak yakin UMKM bisa memiliki sertifikat halal hingga 17 Oktober 2024. Karena saat ini hanya bisa disertifikasi dakam setahun 200 produk.
Baca SelengkapnyaPotret kantor dinas regu pemadam kebakaran Tasikmalaya ramai disorot.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca Selengkapnya