Psikosomatik adalah Gangguan Keluhan Fisik Pengaruh Pikiran, Ketahui Berbagai Efeknya
Merdeka.com - Psikosomatik merupakan salah satu gangguan umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Psikosomatik adalah gangguan keluah fisik yang muncul karena pengaruh pikiran. Tak heran, jika gangguan ini umumnya tidak memiliki penjelasan medis.
Oleh karena itu, orang yang mengalami gangguan psikosomatik sering tidak menerima diagnosis yang jelas. Hal inilah yang kerap menyebabkan frustasi pada penderitanya. Di mana penderita tidak mengetahui secara pasti alasan dari kondisi kesehatan yang sedang dialami.
Meskipun begitu, gangguan ini cukup memberikan efek dan pengaruh yang nyata pada fisik. Mulai dari gejala nyeri, tubuh yang terasa lelah, sakit kepala, gangguan pencernaan, hingga gangguan pernapasan seperti sesak napas.
-
Siapa saja yang bisa terkena gangguan mental? 'Sama seperti penyakit fisik, gangguan mental dapat memengaruhi siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial ekonomi.'
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan mental? Dilansir dari Marriage, menurut National Institute of Mental Health, satu dari lima orang dewasa di Amerika Serikat mengalami gangguan kesehatan mental setiap tahunnya.
-
Apa jenis penyakit mental paling umum? Kecemasan adalah jenis penyakit mental yang paling umum ditemukan.
-
Siapa yang bisa terkena psikosis? Meskipun gejala pada orang dewasa dan anak-anak mungkin berbeda, mendeskripsikan perilaku yang mengkhawatirkan kepada profesional kesehatan sangat penting untuk diagnosis yang akurat dan intervensi yang tepat waktu.
-
Apa ciri psikosis yang memengaruhi pikiran? Individu yang mengalami psikosis seringkali menunjukkan gejala seperti pikiran yang bingung dan terganggu, realitas palsu, halusinasi, dan delusi.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
Dengan demikian, penting bagi Anda untuk mengetahui apa itu psikosomatik, faktor apa saja yang menyebabkan, gejala apa saja yang sering muncul, serta kelompok mana saja yang memiliki risiko tinggi terhadap gangguan ini. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui bagaimana cara mencegah dan mengatasi gangguan psikosomatik dengan baik.
Dengan memahami beberapa hal ini, Anda bisa lebih berhati-hati dan berupaya sebaik mungkin untuk mengelola stres dengan baik. Manajemen stres yang baik menjadi salah satu cara mengurangi risiko gangguan psikosomatik.
Mengutip dari Clevelandclinic, berikut pengertian, gejala, penyebab, hingga cara mencegah psikosomatik yang perlu diketahui.
Mengenal Psikosomatik dan Faktor Risiko
Gangguan psikosomatis adalah kondisi psikologis yang melibatkan terjadinya gejala fisik, biasanya tidak memiliki penjelasan medis. Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki pikiran, perasaan, atau kekhawatiran berlebihan yang kemudian memengaruhi kondisi fisik dan kemampuan mereka untuk berfungsi dengan baik.
Orang dengan gangguan psikosomatik biasanya tidak melaporkan gejala gangguan kejiwaan yang nyata. Sebaliknya, penderita percaya masalah mereka disebabkan oleh kondisi medis. Tak heran, jika orang yang mengalami psikosomatik sering memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan tes dan perawatan, namun sering pula tidak menerima diagnosis yang jelas.
Ini termasuk gangguan yang sering terjadi, sekitar 5% sampai 7% dari populasi umum. Untuk alasan yang tidak dipahami, wanita mengalami nyeri somatik sekitar 10 kali lebih sering daripada pria.
Selain itu, terdapat beberapa kelompok orang yang mempunyai risiko lebih tinggi dari gangguan psikosomatik adalah sebagai berikut:
Penyabab dan Gejala Psikosomatik
Setelah mengetahui kondisi umum dan faktor risiko, berikutnya akan dijelaskan mengenai penyebab dan gejala psikosomatik. Secara umum, penyebab gangguan psikosomatik tidak diketahui secara pasti oleh para ahli. Namun beberapa ahli percaya bahwa kondisi stres melepaskan hormon dan bahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan atau disfungsi.
Orang yang mengalami gangguan psikosomatik akan mengalami beberapa efek gejala yang berbeda-beda. Beberapa gejala psikosomatik adalah sebagai berikut:
Selain beberapa gejala psikosomatik tersebut, gangguan ini juga sering menyebabkan pengaruh lain, seperti:
Cara Mengatasi dan Mencegah
Setelah mengetahui penyebab dan gejala, terakhir akan dijelaskan bagaimana cara mengatasi dan mencegah gangguan ini. Biasanya, perawatan untuk orang yang mengalami gangguan psikosomatik yaitu dengan mengatasi berbagai gejala yang timbul. Perawatan ini termasuk:
Selanjutnya, cara mencegah gangguan psikosomatik dengan mengurangi dan mengelola stres dengan baik. Cara ini dapat menurunkan gejala psikosomatik secara efektif, sehingga Anda bisa berfungsi dengan baik untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Cara mengurangi dan mengelola stres bisa dilakukan dengan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaKesurupan adalah kondisi ketika seseorang kehilangan identitas pribadinya dan berperilaku seperti orang lain atau makhluk lain.
Baca SelengkapnyaGangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan melibatkan aspek-aspek psikologis, emosional, perilaku, dan sosial.
Baca SelengkapnyaSindrom skizofrenia merupakan gangguan yang melibatkan halusinasi.
Baca SelengkapnyaTingginya kepercayaan masyarakat terhadap hantu bisa menjadi salah satu petunjuk terkait hubungan tingginya tingkat skizofrenia.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan mental kerap disalahpahami sehingga bisa sangat berdampak pada penanganannya.
Baca SelengkapnyaDalam konteks pekerja kantoran, tekanan dan tuntutan pekerjaan dapat menjadi pemicu yang potensial untuk munculnya anxiety disorder.
Baca SelengkapnyaMeski tak terlihat atau terdengar oleh orang lain, bagi penderita halusinasi, pengalaman tersebut terasa sungguh nyata.
Baca SelengkapnyaDelusi dan halusinasi merupakan masalah yang kerap tertukar di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaMental health termasuk salah satu hal penting yang perlu diperhatikan.
Baca Selengkapnya