Puluhan Petani Cilacap Ikut Demo di Jakarta, Ternyata Ini Tuntutannya
Merdeka.com - Pada Selasa (20/10) lalu, massa buruh dan mahasiswa kembali melakukan aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat. Pada saat itu, aksi unjuk rasa juga bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin.
Selain itu, unjuk rasa itu juga diwarnai aksi bakar ban yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa. Mereka menyayangkan sikap pemerintah yang meminta masyarakat untuk mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Padahal mereka sebenarnya bisa melakukan tindakan untuk mencabut undang-undang tersebut.
Namun selain para buruh dan mahasiswa, ternyata di sana ada pula para petani yang sengaja datang jauh-jauh dari Cilacap untuk ambil bagian dalam demo itu. Sebenarnya apa alasan mereka untuk bergabung dengan demo itu? Dan apa tuntutan mereka? Berikut selengkapnya:
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Gunakan Dana Pribadi
Dalam demo tersebut, tercatat 50 petani dari Kabupaten Cilacap bergabung dengan massa lainnya untuk mengikuti unjuk rasa. Mereka sengaja datang ke Jakarta menggunakan uang pribadi. Untuk itulah masing-masing dari mereka mengeluarkan uang Rp250 ribu untuk keperluan makan dan minum serta ongkos perjalanan Cilacap-Jakarta menggunakan kendaraan sewaan.
“Kita dari Cilacap jam 21.00 malam tadi sampai di Jakarta subuh,” kata koordinator Petani Cilacap Sujana dikutip dari ANTARA.
Tuntut Reformasi Agraria
Dalam orasinya itu, para petani Cilacap mempertanyakan janji Presiden Joko Widodo terkait reformasi agraria yang hingga kini belum terealisasikan. Setelah berorasi selama 30 menit, rombongan petani meninggalkan lokasi aksi dan kembali pulang ke Cilacap menggunakan bus sewaan.
“Kami hanya mau tanya soal itu saja. Soal Reformasi Agraria,” kata Sujana. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya meminta enam tuntutan yakni mencabut omnibus law Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan meminta pemerintah menurunkan harga beras, telur dan sembako.
Baca SelengkapnyaLautan massa buruh tampak memadati ruas Jalan Jenderal MH Thamrin, Jakarta Pusat saat melakukan longmarch menuju kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen berencana bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kewajiban iuran Tapera yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.
Baca SelengkapnyaMereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaPara Petani kecewakan terhadap Gubernur Jambi yang tidak ada dikantornya.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaRibuan buruh dari berbagai elemen gelar demo menolak kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang digagas pemerintah.
Baca SelengkapnyaMassa buruh kembali menggelar aksi unjuk rasa di di depan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaKepolisian telah menerjunkan sekitar 1.100 personel .
Baca Selengkapnya