Santri Banjarnegara Ciptakan Alat Pendeteksi Longsor, Bisa Dideteksi Lewat Ponsel
Merdeka.com - Pada musim hujan ini, bencana longsor telah terjadi di berbagai tempat. Bencana ini masih berpotensi terjadi mengingat musim hujan yang masih panjang. Warga pun harus berhati-hati karena terkadang bencana longsor ini sulit diprediksi.
Namun guna meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya longsor, santri di Banjarnegara menciptakan sebuah alat pendeteksi longsor. Berbeda dengan alat deteksi yang dimiliki pemerintah, alat deteksi longsor buatan santri itu manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat karena potensi terjadinya longsor bisa dipantau langsung melalui ponsel.
Lalu bagaimana cara kerjanya? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor? Berikut langkah mitigasi pencegahan tanah longsor:- Menghindari membangun rumah atau pemukiman serta fasilitas umum di bawah atau dekat tebing.- Membuat sengkedan atau terasering di lereng terjal apabila ingin mendirikan kawasan pertanian dan pemukiman.- Menghindari membangun kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga.
-
Bagaimana cara kerja alat deteksi gempa dari Jogja? Dikutip dari Indonesia.go.id, alat deteksi gempa itu tersusun dari sejumlah komponen seperti dektektor perubahan level air tanah. Apabila akan terjadi gmepa, akan terjadi fenomena paparan gas radon alam dari tanah yang meningkat secara signifikan.
-
Bagaimana cara BPBD Bantul mengatasi kekurangan alat peringatan tsunami? Ke depan akan kita anggarkan lebih banyak lagi. Pengadaan EWS tsunami juga akan kita ajukan ke APBD maupun pusat. Kapan terealisasi tidak tahu yang penting kami mengusulkan dulu,' kata Agus.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Bagaimana cara warga Bantul mengatasi dampak gempa? Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa masyarakat bersama pemerintah kabupaten setempat mengatasi dampak gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Jumat (30/6) dengan saling bergotong-royong di lokasi terdampak.
-
Bagaimana warga Kampung Kopen Lama mengantisipasi longsor? Agar sesuatu yang lebih parah tidak terjadi, warga setempat kemudian mencarikan seekor kambing yang orang setempat menyebutnya 'Wedus Kendit'.
Pantau Pergerakan Tanah Lewat Ponsel
©YouTube/Liputan6
Mengutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (24/10), alat pendeteksi longsor itu memang sengaja diciptakan untuk memantau pergerakan tanah lewat ponsel. Sistem alat itu bekerja dengan menyebarkan informasi tentang akan terjadinya pergerakan tanah ke seluruh warga melalui ponsel warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Alat ini juga telah melalui tahap uji coba dan akan dipasang di sejumlah daerah rawan bencana longsor.
“Jadi alat ini menggunakan sensor ultrasonik di mana nanti pergerakan tanah bisa terbaca pada sistem, lalu dikirim pada website serta mobile phone. Diharapkan alat ini bisa meminimalisir korban dari longsor itu sendiri,” kata Singgih Hamdani, Ketua Tim Pembuat Alat Pendeteksi Longsor.
Hasil Modifikasi
©YouTube/Liputan6
Alat pendeteksi gerakan tanah hasil karya para santri SMK Al-Fatah Banjarnegara ini merupakan hasil deteksi alat sebelumnya yang dibuat oleh Tim BPBD Banjarnegara. Alat deteksi longsor ciptaan BPBD Banjarnegara masih beroperasi secara manual.
Dengan adanya modifikasi ini, alat pendeteksi longsor bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh semua warga. Nantinya, alat ini akan dipasang di wilayah yang masuk di zona merah rawan bencana tanah longsor. Terobosan para santri ini mendapat sambutan positif dari BPBD Banjarnegara.
“Jadi dengan adanya alat ini semua masyarakat tahu ada longsor di mana, koordinat mana, intinya semua tahu. Tidak hanya untuk pemerintah saja, katakanlah pak bupatinya saja, pak sekdanya saja yang tahu. Tapi seluruh masyarakat sekitar harus tahu. Jadi kami sangat terbantukan dengan teknologi semacam ini,” kata Andry Sulistyo, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alat itu telah digunakan oleh pemerintah Kecamatan Sukatani yang juga daerah rawan longsor
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaAlat ini dirakit langsung oleh tim yang merupakan penyandang disabilitas. Tim ini berada di bawah naungan Sentra Terpadu Kartini di Temanggung.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Brawjaya menciptakan lampu pendeteksi dini gempa bumi. Lampu ini bisa meminimalkan jumlah korban jiwa.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?
Baca SelengkapnyaPada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal
Baca SelengkapnyaPihak UGM belum bisa mengumumkan hasil deteksi peralatan ini ke publik karena alat ini masih butuh pengembangan
Baca SelengkapnyaPersaingan internet lewat satelit nampaknya semakin memanas.
Baca SelengkapnyaSistem penerangan jalan umum (PJU) adalah infrastruktur vital untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat
Baca SelengkapnyaBanjir dan longsor melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat pada Jumat (14/7).
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Selengkapnya