Sejumlah Wilayah di DIY Berstatus Siaga Kekeringan, Ini Kata BMKG
Merdeka.com - Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Tanah Air bersiap menghadapi bencana musiman. Bila bencana banjir datang pada musim hujan, maka di musim kemarau ini bencana yang akan datang adalah kekeringan.
Salah satu wilayah yang harus bersiap menghadapi bencana itu adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dilansir dari ANTARA pada Selasa (21/7), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Etik Setyaningrum mengatakan sejumlah daerah di DIY berstatus siaga terhadap potensi bencana kekeringan meteorologis.
“Statusnya siaga karena wilayah ini telah mengalami 31 sampai 60 hari tanpa hujan. Dan prospek peluang curah hujan rendah kurang dari 20 milimeter per dasarian,” terang Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum.
-
Dimana kekeringan di DIY terjadi? Status siaga darurat ini khususnya telah diberlakukan di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo.
-
Apa dampak musim kemarau di Jateng? Dampak musim kemarau juga dirasakan petani karena menyebabkan mereka mengalami gagal panen.
-
Kapan puncak musim kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
-
Di mana kekeringan terjadi di Jawa Tengah? Memasuki akhir bulan September, sejumlah daerah di Jateng mulai diguyur hujan. Walau begitu curahnya masih kecil dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan air warga yang daerahnya telah dilanda kekeringan sejak lama.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
Berikut selengkapnya:
Wilayah yang Terancam Kekeringan
©2020 REUTERS/Stringer
Etik menjelaskan kekeringan meteorologis disebabkan karena berkurangnya curah hujan dari keadaan normal dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Periode ini bisa berlangsung selama dua bulan atau lebih.
Sementara itu daerah di DIY yang berstatus siaga kekeringan antara lain Kecamatan Bambanglipuro, Banguntapan, Bantul, Dlingo, Imogiri, Jetis, Kasihan, Pajangan, Piyungan, Pleret, Pundong, Sanden, Sewon, dan Srandakan. Semua wilayah kecamatan itu berada di Kabupaten Bantul.
Sementara itu daerah terdampak di Kabupaten Kulon Progo adalah Kecamatan Galur, Kokap, Lendah, Panjatan, dan Pengasih. Untuk Kabupaten Selam ada Kecamatan Gamping, Berbah, Depok, Kalasan, dan Seyegan.
Wilayah Kota Yogyakarta ada Kecamatan Tegalrejo dan Umbulharjo. Di wilayah Gunung Kidul, Kecamatan Rongkop juga terancam dilanda kekeringan.
Daerah Lain Waspada
©2019 Merdeka.com
Tak hanya daerah siaga, beberapa daerah lainnya juga berstatus waspada kekeringan, atau telah mengalami 21-30 hari tanpa hujan.
Beberapa daerah itu di antaranya Kecamatan Pandak (Kabupaten Bantul), Kecamatan Girisubo, Panggang, Purwosari, Tanjungsari, Tepus (Gunung Kidul), Kecamatan Girimulyo, Sentolo, dan Kalibawang (Kulon Progo), serta Kecamatan Cangkringan, Godean, Minggir, Mlati, Moyudan, dan Ngaglik (Sleman).
Masyarakat Harus Bersiap
Atas status tersebut, BMKG mengimbau pada masyarakat yang wilayahnya masuk dalam kategori waspada dan siaga kekeringan meteorologis untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini, terutama pada sektor pertanian dan lingkungan.
“Dampaknya mulai dari berkurangnya pasokan air pada lahan pertanian, meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan, serta berkurangnya sumber air untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Etik.
Puncak Musim Kemarau Pada Agustus
©2012 Shutterstock/Galyna Andrushko
Sementara itu berdasarkan hasil monitoring terhadap perkembangan musim kemarau, BMKG menginformasikan bahwa seluruh wilayah DIY telah memasuki musim kemarau. Puncak musim kemarau sendiri diperkirakan akan berlangsung pada Agustus 2020.
“Secara normalnya awal musim hujan di DIY dimulai pada pertengahan Oktober hingga awal November,” kata Etik dikutip dari ANTARA pada Selasa (21/7). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak musim kemarau
Baca SelengkapnyaPuncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah bekerja sama dengan BPBD sedang menyiapkan beberapa solusi, termasuk distribusi air bersih
Baca SelengkapnyaKondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024 diprediksi sampai September
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaSejumlah daerah di Banyumas langganan alami kekeringan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan meteorologis adalah Kabupaten Cilacap.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaWarga nekat menggunakan air kotor karena tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaPrediksi hujan tersebut akan terjadi diberbagai daerah diantaranya Sumatera Barat, Bengkulu hingga Jawa Barat.
Baca Selengkapnya38 daerah di tujuh provinsi mengalami kekeringan dengan tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan
Baca Selengkapnya