Sekolah Kembali Dibuka, Aksi Pelajar SMP Asal Batang Ini Curi Perhatian Warganet
Merdeka.com - Tren kasus COVID-19 di Jateng perlahan-lahan menurun. Tempat-tempat wisata mulai dibuka kembali. Sekolah-sekolah juga mulai diperbolehkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Hal itulah yang terlihat di beberapa wilayah di Jateng seperti Kabupaten Temanggung, Kota Solo, Purwokerto, Semarang, dan tempat-tempat lainnya. Dengan dibukanya kembali sekolah, para siswa yang sebelumnya harus menjalani kegiatan belajar mengajar dari dalam rumah, kini bisa kembali berkumpul dengan teman-teman mereka di sekolah. Rasa bosan maupun rindu berkumpul dengan teman-teman kini terbayar tuntas.
Namun kembalinya para siswa ke sekolah ini diwarnai aksi-aksi yang membuat resah masyarakat di beberapa tempat. Terbaru adalah aksi tawuran antar pelajar yang terjadi di Semarang. Lalu ada pula aksi yang dilakukan para pelajar SMP asal Batang satu ini. Berikut selengkapnya:
-
Apa yang siswa SMP itu lakukan? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
Naik di Atap Angkot
©Instagram/@pekalonganinfo
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @pekalonganinfo pada Senin (6/9), tampak sekelompok pelajar naik di atap angkot. Mereka terlihat menikmati perjalanan walau berada di tempat yang berbahaya.
Dalam keterangan video itu, fenomena itu merupakan hal yang biasa di daerah Batang, Jawa Tengah. Para pelajar itu duduk di atas angkit baik saat menuju ke sekolah maupun pulang sekolah.
Reaksi Warganet
©Instagram/@pekalonganinfo
Video itupun menjadi viral dan dengan cepat menyita perhatian warganet. Banyak dari mereka yang bernostalgia di masa lalu di mana fenomena itu merupakan hal biasa. Namun banyak juga yang berpendapat bahwa itu merupakan hal yang berbahaya.
“Sebentar lagi didatangi oleh pak polisi,” tulis akun @krpl_subur_barokah_podosugih.
“Wahana baru untuk siswa.. Nggak perlu jauh-jauh ke dufan,” tulis @rizky_fajari.
“Kirain jaman sekolahku tok seng ngono. Ternyata masih berlanjut sampe sekarang. Jalur Warungasem-Pandansari,” tulis akun @opick_comeback. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaBubarkan Tawuran Pelajar, Satpam SMP di Bantul Malah Disabet Pakai Sajam
Baca SelengkapnyaPembukaan kembali sekolah SMK Prapanca 2 menciptakan momen haru. Salah seorang pelajar SMK sampai berani memeluk erat Kombes Pasma Royce.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan siswa yang terdampak akibat gas air mata sedang dalam pemulihan.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ini menamakan kelompoknya dengan nama Bathrix Putra.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaMeskipun guru tersebut mencoba untuk tetap tenang, siswa itu justru semakin keras kepala dan terus mengajak gurunya untuk berkelahi.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca Selengkapnyamotif kelima pelaku melakukan pengeroyokan di depan rumah Komisioner KPU Sulsel karena ketersinggungan.
Baca SelengkapnyaPhaknya langsung memanggil seluruh siswa yang terlibat untuk mendamaikan.
Baca Selengkapnya