3 Fakta Bendungan Bawah Tanah Bribin, Jadi Solusi Kelangkaan Air di Gunungkidul
Merdeka.com - Wilayah Gunungkidul kerap mengalami kelangkaan air. Demi bisa mendapatkan air, masyarakat di sana harus menyediakan wadah penampungan air hujan. Persediaan air itulah yang mereka gunakan saat air langka di musim kemarau.
Namun ada solusi lain untuk kelangkaan air di Gunungkidul. Pada tahun 2008, sebuah bendungan bawah tanah di Desa Sindon, Kecamatan Semanu, diresmikan. Bendungan itu kemudian diberi nama Bribin.
Dilansir dari Pu.go.id, Bendungan Bribin berada di kedalaman 100 meter di bawah tanah. Untuk menuju ke bendungan itu petugas harus menggunakan elevator dari permukaan tanah. Bendungan itu dibangun di atas aliran sungai bawah tanah yang mengalir lewat lorong-lorong gua.
-
Dimana Mina Bendungan berada? Erwin Widodo (42), hidup akan lebih berarti apabila bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain. Pria yang tinggal di Pedukuhan Rewulu Wetan, Kalurahan Sidokarto, Kapanewon Godean, Sleman itu sebelumnya telah bergelut di berbagai dunia kerja mulai dari buruh pabrik hingga pelayan rumah makan padang saat merantau ke Jakarta.
-
Dimana Bendungan Pamayaran berada? Lokasinya terletak persis di tengah-tengah batas wilayah antara Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan dan Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal.
-
Di mana terowongan bawah tanah itu berada? Jalur-jalur ini membentang dari Benteng Loreto ke Benteng Guadalupe, dari Benteng Loreto ke distrik San Jose, dan dari Benteng Guadalupe ke Gereja Los Remedios tempat pertahanan melawan pasukan Prancis pada tahun 1862.
-
Dimana lokasi Bendungan Pucang Gading? Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur.
-
Dimana Bendungan Batutegi dibangun? Bendungan Batutegi yang terletak di Pekon Batu Tegi, Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung ini menjadi aset dan paling ikonik bagi daerah tersebut.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
Solusi Kelangkaan Air di Gunungkidul
©Pu.go.id
Dilansir dari Pu.go.id, Bendungan Bribin digunakan oleh masyarakat Gunungkidul untuk mengatasi kesulitan air baku saat musim kemarau tiba. Bendungan ini menyediakan pasokan air baku sepanjang tahun.
Pembangunan yang dilakukan mulai tahun 2004 ini menelan biaya sekitar Rp35 miliar yang bersumber pada APBN, APBD Provinsi DIY, dan APBD Kabupaten Gunungkidul.
Selain itu, ada pula bantuan dari pihak Jerman senilai 1,4 juta Euro untuk technical assistance dan consulting service. Bendungan ini dilengkapi dengan mesin bor berdiameter 2,49 m, turbin, dan 4 unit pompa.
Manfaat Bendungan Bribin
©Pu.go.id
Adanya Bendungan Bribin ini memiliki beberapa manfaat di antaranya menjadi tandon air selama musim kering, memperkaya kandungan air sekitar agar tumbuhan di sekitar bisa subur, memproteksi instrusi air laut untuk lahan yang berada di dekat pantai, serta kepentingan-kepentingan lainnya.
Dalam penerapannya, bendungan ini cocok untuk daerah dengan batuan aluvial dan batu gamping, cocok untuk diterapkan di pulau-pulau kecil jenis atol, aluvial, dan vulkanik, serta cocok untuk diterapkan di daerah dengan tingkat kegempaan yang tinggi.
Memanfaatkan Sungai Bawah Tanah
©Pu.go.id
Walaupun tak banyak memiliki sungai, kawasan Gunungkidul memiliki jalur-jalur sungai bawah tanah di permukaan. Dari hasil survei tahun 1980-an, diketahui ada pola sungai bawah tanah dengan potensi debit air yang cukup besar yaitu pada sungai Seropan, Bribin, Baron, dan Ngobaran.
Sebenarnya dalam kurun waktu 1992-1996, telah dibangun sistem penyediaan air baku Bribin I dengan menggunakan sistem jaringan pemompaan dan pipanisasi untuk menyuplai air baku bagi 75.000 warga yang tinggal di bagian selatan kawasan Gunungkidul.
Dengan sistem pemompaan, biaya operasional dan pemompaan setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan sehingga biaya produksi air per meter kubik menjadi sangat mahal. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagaimana latar belakang pembangunannya dan penampakan bendungan bawah tanah pertama di dunia itu?
Baca SelengkapnyaDari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaBekas lautan dangkal ini terlihat dari motif gua yang memiliki guratan mirip air.
Baca SelengkapnyaBendungan Leuwikeris itu dibangun sejak 2016 atau selama delapan tahun pembangunannya dengan dana bersumber dari APBN senilai Rp3,5 triliun.
Baca SelengkapnyaLubang ini memiliki diameter sekitar 1,5 meter dan kedalaman diduga sekitar 10 meter.
Baca SelengkapnyaBendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3.
Baca SelengkapnyaPada masa Agresi Militer, terowongan itu dimanfaatkan para pejuang sebagai tempat bersembunyi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, NTB.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaBendungan ini juga akan membantu meningkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian
Baca SelengkapnyaMenurut Ma'ruf, Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan curah hujan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun.
Baca Selengkapnya