Sumber Penularan COVID-19 di Toko Grosir Jogja Masih Misteri, Ini 4 Faktanya
Merdeka.com - Sumber penularan Virus Corona memang sulit dideteksi. Selain itu, penyebarannya yang cepat membuat satu-satunya cara aman untuk terhindar dari paparan virus itu adalah tetap berada di rumah. Penyebaran virus tersebut di tempat umum sangat berbahaya bagi keselamatan orang banyak.
Pada 24 April 2020, seorang karyawan toko grosir di DIY terkonfirmasi terkena Virus Corona. Namun sumber penularan pasien kasus ke-79 di DIY itu masih menjadi misteri.
“Kami sudah melakukan penelusuran dan yang bersangkutan juga tidak ada riwayat perjalanan atau kontak dengan pasien positif, orang dalam pemantauan (ODP), atau pasien dalam pengawasan (PDP),” ujar Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo dilansir dari Liputan6.com pada Kamis (7/5).
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
-
Dimana wabah misterius ini terjadi? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Pasien Tidak Terbuka
©2020 liputan6.com
Joko Hastaryo menjelaskan, saat terkonfirmasi positif, pasien kasus ke-79 sempat tidak terbuka. Dia menutup-nutupi pekerjaannya dari petugas medis yang tengah melakukan tracing atau penelusuran kontak.
Berdasarkan keterangan Joko, pasien itu menutup-nutupi pekerjaannya lantaran takut dimarahi oleh manajemen. Tim yang melakukan penelusuran kemudian tetap mencari informasi dan akhirnya diketahui bahwa pasien itu bekerja di bagian kasir sebuah toko grosir di Sleman.
Lakukan Rapid Test kepada Karyawan
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Atas adanya pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, Pemkab Sleman langsung melakukan rapid test kepada 300 karyawan toko grosir tersebut. Tes massal itu sendiri terbagi ke dalam tiga tahap.
Tahap pertama pada 2 Mei yang diikuti 10 karyawan. Hasilnya, 5 orang reaktif dan dilanjutkan dengan tes PCR. Sampai berita ini ditulis hasil PCR belum keluar.
57 Karyawan Reaktif
©Liputan6.com/Faizal Fanani
Tahap kedua pada 4 Mei yang diikuti 84 karyawan. Hasilnya, 22 orang reaktif. Namun uji seka terhadap karyawan yang hasilnya reaktif belum dilakukan.
Sementara itu tahap ketiga dilakukan pada 5 Mei yang diikuti 196 karyawan. Hasilnya ada 30 orang yang reaktif. Namun uji seka pun juga belum dilakukan. Sehingga total karyawan yang reaktif dari hasil rapid diagnostic test (RDT) ada 57 orang.
Pemkab Sleman Akan Lakukan Rapid Test Massal pada Pengunjung
Istimewa
Untuk mengantisipasi hal yang tidak-tdak, Pemkab Sleman akan melakukan rapid test kepada masyarakat yang sempat mengunjungi toko grosir tersebut. Pengunjung yang dimaksud adalah mereka yang datang atau belanja di swalayan itu pada tanggal 25 April sampai 4 Mei 2020.
“Tes Masal untuk pengunjung toko grosir akan dilakukan pada 12-14 Mei di GOR Pangukan,” kata Jubir Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi dilansir dari ANTARA pada Kamis (7/5). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa dua orang saksi. Sejauh ini, motifnya masih misterius.
Baca SelengkapnyaJasad tersebut diketahui warga sekitar setelah tercium bau busuk dari dalam warung tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan saksi dalam keadaan tengkurap berlumuran darah dan minta tolong, sedangkan pelaku dipergoki memegang sebilah pisau.
Baca SelengkapnyaMenurut kesaksian, korban sudah beberapa hari tak masuk kerja. Ketika itu, saat dihubungi nomor ponsel tidak aktif
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap setelah kabur ke kediaman pamannya di Pamulang, Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa tersebut, tidak ada satu orang pun yang membantu korban dari amukan pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban inisial S (50) ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kontrakannya.
Baca SelengkapnyaDari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaHengki membantah soal kabar Iptu Muhamad Yudi Kanit Reskrim Polsek Bekasi Utara yang disebut jadi penyuplai senjata ke DE.
Baca Selengkapnya