Terpapar COVID-19, Anak Kembar di Bantul Ini Kehilangan Empat Anggota Keluarganya
Merdeka.com - Pandemi COVID-19 telah menyebabkan jutaan orang meninggal dunia. Di baliknya, terselip berbagai kisah duka bagaimana seseorang ditinggal oleh orang yang dicintainya.
Di Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ada kisah pilu di mana dua anak kembar, VA (14) dan VT (14), harus kehilangan kedua orang tuanya, ST (64) dan SP (49) akibat terpapar COVID-19. Tak hanya itu, kakak perempuan mereka, E (26), juga meninggal dunia karena COVID-19. Pada Jumat (23/7), giliran nenek mereka, RS (65) yang meninggal dunia juga karena terpapar COVID-19.
“Mereka berdua juga positif COVID-19,” kata Lurah Pendowoharjo, Hilmi Hakimudin, dikutip dari Liputan6.com pada Selasa (27/7). Berikut selengkapnya:
-
Apa penyebab kematian bapak dan nenek? Dalam kasus ini, ayah dan nenek terduga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka.
-
Apa penyakit yang diderita kakak beradik? Kakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
-
Siapa anak kembar Kadek Devi? Ini mereka, Magha (kiri) dan Degha. Dua anak lucu ini adalah putra kembar dari Kadek Devi dan Dewa Yoga, pasangan mantan ratu FTV.
-
Apa yang dimiliki anak kembar? Kembar identik atau kembar monozigot terbentuk saat satu sel telur yang dibuahi membelah menjadi dua embrio. Ini berarti bahwa kembar identik memiliki kode genetik yang sama, yang membuat mereka terlihat sangat serupa baik secara fisik maupun dalam banyak aspek kepribadian.
-
Siapa yang kehilangan keluarganya dalam kecelakaan maut? Baru-baru ini, media sosial dikejutkan dengan kabar tragis dari seorang remaja berusia 19 tahun, Abdur Rahman Amir Ruddin, yang harus kehilangan kedua orang tua dan keempat saudaranya akibat kecelakaan maut di Segamat, Malaysia.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
Berawal dari Hajatan
ilustrasi hajatan ©2021 Merdeka.com
Kronologi meninggalnya empat anggota keluarga karena COVID-19 itu bermula saat keluarga itu mendatangi acara hajatan. Waktu itu, yang terpapar pertama kali adalah SP. Petugas kemudian langsung melaksanakan tracing dan menyatakan jika lima anggota keluarga inti terpapar COVID-19.
“Tetapi sayangnya keluarga ini enggan diperiksa ke rumah sakit padahal teman-teman relawan sudah berusaha membujuknya,” ungkap Hilmi.
Sang Kakak Tak Mau Dirawat di Rumah Sakit
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Hilmi menceritakan, pada 14 Juli 2021, ST meninggal dunia di RSUP Sardjito setelah sebelumnya sempat kritis. Selang sehari kemudian, sang istri ikut meninggal dunia di RSUP Sardjito.
E, anak pertama ST dan SP kemudian dirawat di rumah sakit khusus COVID-19 di Bambanglipuro selama beberapa hari. Namun dia ingin pulang karena ingin menemani kedua adiknya.
“Baru tinggal sehari di rumah, pada Kamis (22/7) kemarin E meninggal dunia,” kata Hilmi dikutip dari Liputan6.com.
Sang Nenek Ikut Meninggal
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Setelah meninggalnya sang kakak, VA dan VT kemudian menjalani isolasi mandiri bersama kakek dan nenek mereka. Namun pada Jumat (23/7) sang nenek meninggal dunia juga karena COVID-19. Kini, kedua anak kembar itu tengah menjalani isolasi mandiri bersama sang kakek.
“Atas kejadian ini saya mengimbau, percayalah bahwa COVID-19 itu ada,” kata Hilmi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat empat anak tersebut diketahui usai warga mencium bau busuk.
Baca SelengkapnyaEmpat bocah malang itu dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaSeorang ayah ingin mengakhiri hidupnya, setelah mengetahui empat anak yang dikunci di dalam kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaTetangga korban, Irwan mengungkap identitas keempat korban.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca Selengkapnya