Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak Bala Tradisi Jathilan dalam Ritual Sudo Molo 1 Suro Warga Lereng Lawu

Tolak Bala Tradisi Jathilan dalam Ritual Sudo Molo 1 Suro Warga Lereng Lawu Tari Jathilan Sudo Molo ©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Merdeka.com - Berbagai ritual peringatan Tahun Baru Islam selalu rutin digelar tiap tahunnya. Tak ketinggalan yang dilakukan masyarakat Lereng Lawu ini. Mereka menggelar ritual Sudo Molo dengan iringan kesenian tari Jathilan. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Sudo Molo digelar secara terbatas di desa Ngetrep, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Selalu dilaksanakan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam yang bertepatan pada Bulan Suro penanggalan Jawa.

Siapa sangka, Jathilan merupakan jenis tari tradisional yang paling tua di Pulau Jawa. Berbagai jenis perayaan turut menghadirkan jathilan sebagai tradisi maupun hiburan mempererat persaudaraan. Tari Jathilan juga menggambarkan semangat untuk menumpas musuh dan keburukan. Hal ini diterapkan pada ritual Sudo Molo atau tolak bala untuk mengusir pageblug pandemi Covid-19.

Tari Jathilan punya sejarah panjang menemani rakyat Jawa dalam membela tanah air. Keberadaanya begitu melekat pada masyarakat hingga menjadi ikon yang khas.

tari jathilan sudo molo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Jathilan dalam peringatan Sudo Molo 1 Suro lebih difungsikan sebagai ajang penyemangat dan memeriahkan ritual Sudo Molo. Ritual ini dilakukan dengan mengarak pusaka dan sesaji hasil bumi Lereng Lawu. Sebuah gunungan dan umbul-umbul tak ketinggalan diarak keliling desa.

Aneka sayuran mulai dari kubis, sawi, wortel, kacang buncis, hingga cabai tersusun rapi. Mayoritas isi gunungan ialah sayuran, mengingat masyarakat di Ngargoyoso mayoritasnya bercocok tanam dan mengandalkan komoditas sayur-mayur.

tari jathilan sudo molo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Untaian janur kuing indah mengiringi perjalanan selama arak-arakan. Rasa semangat kekeluargaan tergambar selama prosesi Sudo Molo berlangsung. Ritual ini juga menjadi wujud untuk mengurangi penderitaan masyarakat agar mendapatkan hasil panen dan kemakmuran yang melimpah. Sesuai dengan namanya Sudo yang berarti mengurangi dan Mala berarti penderitaan.

Seluruh prosesi ritual ini selalu menerapkan protokol kesehatan. Pesertanya diwajibkan memakai masker perwujudan memutus penyebaran Covid-19. Pementasan Jathilan menjadi puncak acara dalam ritual Sudo Molo.

tari jathilan sudo molo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Dalam tari Jathilan terdapat satu orang pemimpin yang biasanya memerankan warok atau reog. Gerakannya begitu gesit dan lincah sesuai dengan namanya. Diambil dari kalimat jawa “jarane jan thil-thilan” yang berarti kudanya benar-benar menari tak beraturan. Tak jarang dalam kesenian Jathilan para pemain mengalami kesurupan dan hilang kesadaran. Terlarut bersama iringan instrumen gamelan yang bernada tinggi.

Tidak ada literasi secara pasti kapan terciptanya tari Jathilan. Hal tersebut melahirkan berbagai versi cerita awal mula Jathilan. Mulai dari masa Sunan Kalijaga, Kerajaan Mataram, hingga ketangkasan berkuda Pangeran Diponegoro. Namun semua ceritanya bermuara pada fungsi dan wujud kesenian yang mengandung makna peperangan.

Kesenian jaranan menggunakan kuda dari anyaman bambu atau kepang. Pemainya juga berkelompok bak prajurit yang siap bertempur. Dahulu, Jathilan digunakan sebagai sarana hiburan rakyat dan ajang menunjukkan jati diri rakyat Jawa yang juga punya kekuatan militer untuk berperang.

tari jathilan sudo molo

©2021 Merdeka.com/Yoyok Sunaryo

Para pemain Jathilan yang sudah melalui pemeriksaan kesehatan. Antara pemain dan penonton diberikan pembatas berupa pagar bambu. Layaknya arena pertandingan untuk memberikan kenyamanan dan tidak menimbulkan kerumunan pengunjung.

Saat membawakan tarian Jathilan atau Kuda Lumping, sang pemimpin atau pawang akan membuat penari mengalami kerasukan roh. Di lain ritual dan pagelaran bahkan berbagai atraksi membahayakan kerap dilakukan. Penari kuda bahkan mampu mengunyah pecahan kaca hingga melalap bara api yang menyala. Namun semua terjadi dalam pengawasan pawang. Selepasnya mereka sadar dan tanpa merasakan kesakitan sebelumnya. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh

Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa
Sejarah Tradisi Syawalan di Pantura Jawa

Tradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.

Baca Selengkapnya
Mangalang Babi Ambat, Ritual Penangkal Penyakit dan Menolak Bala Khas Orang Batak
Mangalang Babi Ambat, Ritual Penangkal Penyakit dan Menolak Bala Khas Orang Batak

Ritual penangkal penyakit dan menolak bala khas Suku Batak ini kembali dilakukan saat Pandemi Covid.

Baca Selengkapnya
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda
Serunya Nyawalan Kampung Khas Lebaran di Ciamis, Hadirkan Kuda Lumping sampai Reog Sunda

Nyawalan jadi ajang silaturahmi sekaligus melestarikan tradisi nenek moyang di Ciamis.

Baca Selengkapnya
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra

Intip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Baca Apa di Malam 1 Suro? Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan Menurut Islam
Baca Apa di Malam 1 Suro? Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan Menurut Islam

Kumpulan amalan malam 1 suro ini memiliki keberkahan yang luar biasa apabila dikerjakan.

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat
6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat

Tak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Digelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo
Digelar Setiap Jelang Tahun Baru Imlek, Begini Serunya Ritual Pao Oen di Kota Solo

Tradisi itu digelar dengan harapan menyambut tahun baru Imlek dengan jiwa raga yang bersih.

Baca Selengkapnya
Festival Lom Plai dan Cara Kutai Timur Pertahankan Budaya dengan Memperkuat Kearifan Lokal
Festival Lom Plai dan Cara Kutai Timur Pertahankan Budaya dengan Memperkuat Kearifan Lokal

Sebagai tanah penuh keajaiban, Kabupaten Kutai Timur tak hanya kaya akan Sumber Daya Alam.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Lamporan, Upaya Warga Sedulur Sikep Pati Jaga Kelestarian Alam
Mengenal Tradisi Lamporan, Upaya Warga Sedulur Sikep Pati Jaga Kelestarian Alam

Tradisi ini sebagai bentuk keresahan atas keresahan alam yang merajarela

Baca Selengkapnya