Tren Covid-19 di Jateng Alami Penurunan, Ini Penjelasan Gubernur Ganjar Pranowo
Merdeka.com - Penambahan kasus COVID-19 di Indonesia masih tergolong tinggi. Walau begitu, di wilayah Provinsi Jawa Tengah, tren kasus positif COVID-19 mengalami penurunan. Menurut Gubernur Ganjar Pranowo, hal itu terlihat dari tenda-tenda darurat rumah sakit yang mulai dibongkar.
“Saya senang dapat laporan tenda-tenda rumah sakit sudah dibongkar. Hari ini tenda di Rumah Sakit Tugurejo sudah dibongkar, BOR juga sudah aman. Tapi saya katakan jangan lengah dan tetap disiplin tinggi,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA pada Senin (2/8).
Dia menambahkan, walau tren-nya mengalami penurunan, namun kondisi COVID-19 di tempat itu belum dikatakan membaik. Berikut selengkapnya:
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Apa yang dikembangkan Pemkot Bontang usai pandemi? Cara Pemkot Bontang Kembangkan UMKM Usai Pandemi Covid-19 Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Apa yang dikatakan Dharma Pongrekun tentang COVID-19? Calon Gubernur Jakarta dengan nomor urut 2, Dharma Pongrekun, berhasil menarik perhatian publik ketika dalam debat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada malam Minggu, 6 Oktober 2024, ia menyatakan bahwa pandemi COVID-19 merupakan agenda dari pihak asing. Dharma mengungkapkan bahwa ia memiliki pemahaman mendalam mengenai pandemi yang disebabkan oleh virus corona, yang telah menjadi tantangan global selama beberapa tahun terakhir. 'Saya sangat memahami mengenai pandemi ini. Ini adalah agenda tersembunyi dari luar negeri untuk mengambil alih kedaulatan negara kita. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya bangsa ini hingga harus mengikuti istilah yang ditetapkan, mengapa tidak menggunakan istilah Tofik, kenapa harus mengikuti COVID?,' ungkap Dharma.
Sempat Tertinggi Nasional
©2021 Merdeka.com
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga berkomentar soal berita yang menyatakan bahwa kasus COVID-19 di Jawa Tengah sempat tertinggi se-Nasional. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh data lama yang ‘delay’ dan baru dimasukkan pada saat pelaporan. Ganjar menyebutnya dengan istilah “data injek”.
“Maka data dari Jateng lebih tinggi dari pusat. Yang terjadi adalah, setelah data itu diklarifikasi, biasanya dari pusat dimasukkan. Itulah yang kita sebut data injek. Jadi disuntikkan karena dulu belum sempat dimasukkan. Itulah yang terjadi sehingga kadang-kadang datanya seperti itu,” kata Ganjar dikutip dari ANTARA.
Data Soal Vaksin
©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Selain soal data penambahan kasus COVID-19, Ganjar juga menyoroti data-data lain seperti data kematian, data kesembuhan, serta data vaksinasi di beberapa kabupaten/kota yang belum diinput. Oleh karena itu, Ganjar melihat ada ketidaksesuaian antara informasi di lapangan dengan data dari sistem.
Tadi di rapat ada kasus, ternyata vaksin di beberapa kabupaten/kota masih banyak. Di aplikasi Smile itu masih banyak, kok mereka bilang sudah habis. Jangan-jangan sudah disuntikkan tapi belum diinput. Atau jangan-jangan belum disuntikkan sama sekali,” duga Ganjar.
Penurunan BOR
©2020 REUTERS/David W Cerny
Selain itu, Pejabat Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menambahkan telah terjadi penurunan “case positifity rate” dari minggu ke minggu. Pada minggu ke-29 lalu, “case positifity rate” Jateng sebanyak 38,18 persen dan turun pada minggu ke-30 ini menjadi 31,15 persen.
“Untuk BOR juga mengalami penurunan. BOR ICU saat ini sebesar 70,42 persen, turun dari minggu sebelumnya yang mencapai 76,02 persen. BOR isolasi juga menurun. Dari 66,89 persen pada minggu ke-29 turun jadi 54,67 persen di minggu ke-30 ini,” kata Prasetyo dikutip dari ANTARA pada Senin (2/8). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membantah elektabilitasnya menurun.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebutkan, keberhasilan dalam menurunkan angka kemiskinan merupakan hasil dari upaya percepatan yang dilakukan dengan seluruh pihak.
Baca SelengkapnyaAngka total fertility rate di Jawa Tengah sudah 2,09 dari target 2,1
Baca Selengkapnya