Unik, Warung di Pasar Gede Solo Ini Sajikan Makanan Ala Barat dengan Harga Terjangkau
Merdeka.com - Seiring waktu, perkembangan usaha kuliner begitu pesat dengan berbagai konsepnya yang unik. Salah satu warung kuliner berkonsep unik itu ada di Kota Solo.
Di warung makan itu, kuliner yang dihidangkan merupakan sajian ala barat. Walau begitu, warung makan itu terletak di pasar tradisional sehingga tampak merakyat. Harga yang ditawarkannya pun cukup terjangkau.
Lalu apa saja jenis makanan yang dihidangkan? Dan bagaimana kesan pengunjung terhadap sajian makanan itu? Berikut selengkapnya:
-
Di mana lokasi Pasar Gede Solo? Pasar Gede merupakan pasar termegah di Kota Solo. Lokasinya berada di tengah kawasan Pecinan.
-
Makanan apa yang disajikan di Warung Khas Jawa? Menu-menu makanan khas Jawa yang disajikan diolah dengan resep kuno. Menurut pihak warung, beberapa menu favorit pelanggan ialah Nasi Rawon, Nasi Campur, Nasi Gudeg, Nasi Krengsengan, Semur Lidah dan Sop Buntut.
-
Dimana Pasar Jawa berada? Pagi itu mereka mengunjungi Saoenah Markt. Orang-orang lebih mengenal tempat itu sebagai Pasar Jawa. Banyak warga Suriname keturunan Jawa yang berjualan di pasar itu.
-
Bagaimana arsitektur Pasar Gede Solo? Gaya arsitektur Pasar Gede Solo adalah Belanda-Jawa. Arsiteknya sendiri adalah Sir Eyer Herman Thomas.
-
Apa yang dijual di Pasar Jawa? Salah seorang warga keturunan Jawa di sana juga menjual berbagai makanan yang familiar ditemukan di Indonesia seperti nasi goreng, ceker, dan makanan lainnya.'Ini juga ada bakmi, telo, nasi putih, gulung-gulung, babat sapi, lumpia, suwiwi ayam, dan sambal-sambal,' kata Bu Ike, penjual kuliner Indonesia di Saoenah Markt.
-
Dimana warung makan itu berada? Ia kini memiliki sebuah warung makan yang berlokasi di IJ.
Punya Ciri Khas
©YouTube/Liputan SCTV
Warung makan yang berada di Pasar Gede Solo itu memadukan menu makanan ala barat dengan konsep warungan. Meski harganya bersahabat, seluruh bahan makanan di sana berkualitas premium.
Warung itupun hanya menggunakan sayur, buah, dan daging yang segar dan seluruh bahannya tidak menggunakan MSG atau micin. Tak heran warung itupun sangat diminati banyak orang.
“Rasanya enak, dagingnya empuk. Harganya juga terjangkau,” kata Ryanda, salah seorang pengunjung warung.
Ide Gila
©YouTube/Liputan SCTV
Dilansir dari YouTube Liputan6 pada Kamis (27/10), seluruh menu mulai dari olahan daging sapi, ayam, sandwich, pasta, hingga tortila tak kalah enaknya dari sajian mahal. Apalagi sang pemilik warung, Meynar Intan, punya pengalaman tinggal di Inggris dan mencicipi kuliner yang ada di sana.
Berbekal pengalaman itu, ia nekat membuka wisata kuliner ala barat dengan konsep warung tradisional. Gayung bersambut, ternyata ide gilanya itu diterima banyak kalangan.
“Jadi kita konsep warung, di mana warung itu segala kalangan bisa masuk. Kalau kita buat konsepnya restoran kan banyak orang takut-takut dan sebagainya,” kata Meynar.
Harga Terjangkau
©YouTube/Liputan SCTV
Dengan selalu mengubah makanan setiap harinya, banyak orang yang datang ke warung makan itu. Pengunjung pun bisa puas mencicipi makanan di sana dengan harga terjangkau, yaitu mulai dari Rp10.000 hingga Rp50.000.
“Rasanya enak. Nggak kalah dari makanan western yang ada di restoran-restoran ternama, di hotel-hotel ternama yang mereka biasa menyajikan makanan western. Itu tidak kalah,” kata Rizky Prabowo, dikutip dari YouTube Liputan6. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warung nasi goreng di Ciputat ini mencuri perhatian karena porsinya besar, harganya murah, rasanya lezat, dan ada atraksinya.
Baca SelengkapnyaSebagai sebuah rumah yang dijadikan tempat makan, kedai Gang Selera memang menampilkan khas rumah tinggal di perkampungan.
Baca SelengkapnyaSop Ayam Mbok Susah cukup terkenal. Apalagi harganya terkenal murah meriah. Hanya saja lokasinya sangat tersembunyi di antara padatnya permukiman penduduk.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara untuk membuat dagangan laris manis.
Baca SelengkapnyaSurakarta atau Solo terkenal sebagai pusat batik dan kuliner murah meriah.
Baca SelengkapnyaWarung nasi uduk ini sudah ada sejak 50 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTernyata sudah sejak zaman Belanda, Bandung dikenal sebagai surganya kuliner.
Baca SelengkapnyaDi Sragen, banyak restoran atau warung kuliner yang menyajikan makanan tradisional khas Jawa. Masing-masing kuliner memiliki cita rasa unik yang sulit dijumpai
Baca SelengkapnyaWarung ini menerapkan konsep self service, di mana pembeli mengambil sendiri apa yang ingin mereka nikmati.
Baca SelengkapnyaIis mengaku sangat terbantu atas keberadaan warung nasi kuning milik Jusuf Hamka ini. Karena dia cukup membayar Rp3.000.
Baca SelengkapnyaPada zaman dulu kuliner ini dibuat dengan sisa nasi agar tidak mubazir
Baca SelengkapnyaMeski cenderung terpencil di atas pegunungan, namun pasar tersebut tetap ramai dikunjungi warga.
Baca Selengkapnya