Vaksin Dosis Kedua Masih Bisa Dilakukan Meski Terlambat, Ini Panduan Lengkapnya
Merdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai, menjaga diri dari serangan virus nggak cukup dengan menjaga pola makan dan gaya hidup sehat lainnya. Sebagai upaya untuk memutuskan penyebaran virus Covid-19, pemerintah pun semakin gencar melakukan vaksinasi.
Sebanyak 92 juta dosis Vaksin Covid-19 sudah disuntikkan hingga 26 Agustus 2021. Sebagai upaya untuk melawan pandemi, pemerintah pun sering mensosialisasikan agar segera melakukan vaksin bagi mereka yang belum.
Tidak ada alasan untuk menunda jika sudah mendapat kesempatan. Apalagi, vaksin disediakan pemerintah secara gratis untuk semua lapisan masyarakat. Seperti diketahui, Indonesia sendiri menggunakan lima jenis vaksin yang disuntikkan sebanyak dua kali.
-
Kapan imunisasi susulan bisa dilakukan? Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun.
-
Bagaimana cara orang tua melanjutkan imunisasi anak yang terlambat? Orang tua tetap bisa melanjutkan imunisasi anak dengan langkah-langkah yang tepat sesuai panduan dokter. Dengan demikian, menjaga kesehatan anak tetap menjadi prioritas utama, dan imunisasi adalah salah satu cara efektif untuk mencapainya.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Kapan waktu terbaik untuk melakukan imunisasi susulan? Dokter akan menilai waktu yang paling tepat untuk memberikan vaksin selanjutnya tanpa mengurangi efektivitasnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa yang harus dilakukan jika anak PJB terlambat imunisasi? Jika jadwal imunisasi terlewat atau tidak lengkap, dr. Sarah menekankan bahwa imunisasi tersebut harus segera dikejar agar perlindungan terhadap infeksi dapat optimal. 'Kalau dia terlambat perlu di catch up, justru harus dikejar supaya proteksi dirinya agar tidak terkena infeksi berulang, agar nggak banyak kondisi penyulitnya,' ucap dr. Sarah.
Jika sebelumnya banyak orang familiar dengan Sinovac dan AstraZeneca, kini tiga jenis vaksin lainnya, yakni Sinopharm, Moderna dan Pfizer-BionTech juga sudah dikembangkan oleh pemerintah. Meski berbeda jenis, namun kelima vaksin tersebut terbukti aman dan efektif dalam melindungi diri dari vaksin.
Sama-sama ampuh digunakan untuk melindungi dari virus, kelima jenis vaksin tersebut membutuhkan waktu untuk pembentukan antibodi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemberian dosis kedua tidak dapat dilakukan segera setelah dosis pertama. Perlu menunggu jeda hitungan hari bahkan bulan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4638/2021 tentang Juknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 untuk Sinovac jaraknya 28 hari, Sinopharm - 21 hari, AstraZeneca - 12 minggu, Moderna - 28 hari, dan Pfizer-BioNTech - 21 hari.
Buat kamu yang sudah melaksanakan vaksin dosis pertama, tapi melewatkan jadwal vaksin kedua. Tenang, kamu masih punya kesempatan. Dikutip dari laman resmi covid19.go.id pada Sabtu (28/8), kamu hanya perlu datang segera mungkin ke tempat pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk mendapatkan dosis kedua dari vaksin bermerek sama.
Lalu bagaimana jika sudah melaksanakan vaksin dosis pertama, kemudian terkena Covid-19? Maka vaksinasi dapat dilakukan 3 bulan setelah sembuh, tanpa mengulang vaksin dosis pertama. Hal tersebut juga berlaku bagi yang belum sempat vaksin.
©2021 Merdeka.com/Instagram/@lawancovid19_idBuat kamu yang belum vaksin, namun sudah terkena Covid-19, maka perlu menunggu tiga bulan setelah dinyatakan sembuh. Sudah terbukti aman dan efektif untuk mengurangi efek samping dari Covid-19, nggak ada alasan buat kamu menunda vaksin. Ayo suksesan vaksinasi agar rantai penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
Reporter: Azizta Laksa Mahardikengrat (mdk/snw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya