Heboh Video Bullying Purworejo, Ini 4 Dampak Psikis yang Mungkin Akan Dialami Korban
Merdeka.com - Kasus bullying kembali menggemparkan warganet Indonesia. Kali ini menimpa salah seorang siswi SMP di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dalam sebuah video yang tersebar melalui media sosial Twitter, tampak tiga orang siswa SMP melakukan pemukulan terhadap seorang siswi yang tengah duduk.
Awalnya, siswi itu ditendang sekitar enam kali, dipukul sekali, dan sempat dipukul menggunakan sapu. Belum diketahui secara pasti motif pengeroyokan itu. Video ini mengundang berbagai reaksi negatif dari masyarakat.
Kasus bullying tidak bisa dianggap sepele. Menerima bully akan berdampak pada kondisi psikis korban, apalagi korban masih menginjak usia remaja. Di usia ini, kondisi emosional seseorang belum sepenuhnya matang. Berikut empat dampak psikis yang mungkin akan dialami oleh para korban bullying bila tidak ditangani dengan tepat:
-
Apa dampak bullying ke mental korban? Korban bullying sering merasakan stres dan kecemasan yang berkepanjangan karena ketakutan terus-menerus akan pelecehan atau ancaman. Bullying dapat menyebabkan depresi pada korban karena merasa terisolasi, tidak berharga, dan tidak dicintai. Korban bullying sering mengalami penurunan kepercayaan diri dan merasa tidak mampu untuk berinteraksi dengan teman sebaya atau lingkungannya.
-
Apa dampak buruk dari bullying? Bullying memiliki dampak negatif yang sangat besar, baik bagi korban maupun pelaku. Bagi korban, bullying dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan mental, seperti stres, depresi, kecemasan, dan bahkan menyebabkan gangguan makan.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Kenapa pelaku bullying merasakan dampak buruk? Mereka cenderung mengembangkan perilaku agresif yang dapat berlanjut hingga dewasa, meningkatkan risiko terlibat dalam tindakan kriminal atau kekerasan lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Siapa yang bisa jadi korban bullying? Ini adalah perilaku yang tidak adil dan merugikan, terutama saat dilakukan oleh individu atau kelompok yang memiliki kekuatan atau keunggulan atas korban.
Timbul Rasa Takut dan Kurang Percaya Diri
Dikutip dari buku Bullying Mengatasi Kekerasan Di Sekolah Dan Lingkungan Sekitar Anak, anak-anak yang menjadi korban bullying kemungkinan akan menderita depresi dan kurang percaya diri dalam masa dewasa.
TheRichest.com
Bahkan, seorang anak yang menjadi korban bullying akan takut bertemu anak-anak lain yang mem-bully dirinya. Termasuk kasus-kasus yang terjadi di sekolah. Para Korban bullying cenderung akan malas berangkat ke sekolah karena rasa takut yang dialaminya.
Berdampak pada Kesehatan Fisik
Dampak selanjutnya yang bisa dialami korban bully adalah kesehatan fisik yang menurun. Orang yang terus-menerus di-bully akan membuat kondisi fisiknya mengalami penurunan dan dapat memicu penyakit lain.
Keluhan sakit fisik yang biasa dirasakan para korban bullying antara lain seperti sakit kepala, sakit perut, ketegangan otot, bahkan menurunnya daya tahan tubuh. Para korban bully biasanya selalu terlihat lemas dan tidak bersemangat, terlebih saat bertemu dengan para perundungnya.
Jadi Anti Sosial
Anak-anak yang menjadi korban bullying cenderung akan menjadi pribadi yang anti sosial. Dia akan mengurung diri, tidak mau bergaul dengan teman sebayanya karena takut di-bully.
www.underworldtales.com
Bukannya meminimalisir perilaku bully, anak yang anti sosial ini akan tambah di-bully lagi karena tidak mau bergaul dengan kelompok. Pada akhirnya teman-temannya menjauh karena tidak mau berteman dengan korban bully. Ada kemungkinan, mereka tidak mau dekat dengan korban karena takut mendapat perlakuan yang sama.
Ingin Bunuh Diri
Di Jepang, sebanyak 10 persen orang yang pernah menjadi korban bullying melakukan usaha bunuh diri paling tidak sekali. Bahkan, seorang siswa sekolah dasar di Ohio, Amerika Serikat tewas gantung diri menggunakan dasi karena di-bully oleh teman sekolahnya.Di sekolah, ia sering dipukuli oleh teman-temannya.
Selain itu, ada seorang remaja perempuan nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan menembakkan pistol ke dada.
Di Bali, seorang anak berusia 15 tahun yang menjadi korban bullying tega membunuh teman yang sukamelakukan bullying padanya. Motif pembunuhan ini adalah dendam sejak kelas 1 SMP karena kerap menerima perlakuan tidak menyenangkan dari temannya itu.
Kasus-kasus bunuh diri dan pembunuhan tersebut merupakan dampak psikis pada korban bullying yang nyata. Perlu penanganan dan peran penting orang-orang di sekitar korban, agar tidak terjadi dampak negatif yang lebih mengerikan.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaSejauh ini belum ada laporan resmi yang disampaikan korban maupun pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca SelengkapnyaSiswi SMP di Bekasi jadi Korban Bullying teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaPelaku bullying SMP di Cilacap kini tengah diamankan. Ibu korban bullying tak mampu tahan emosi saat bertemu pelaku.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengetahui pelaku perundungan siswi SMP itu berjumlah delapan orang.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus perundungan, yang dilakukan oleh gerombolan siswa SMA Binus BSD Serpong.
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca Selengkapnya