Virus Corona Merebak, Ini 3 Dampak Kunjungan Wisata di Candi Borobudur
Merdeka.com - Pada Senin (9/3) Virus Corona telah menyebar di 106 negara dan wilayah. Infeksi virus COVID-19 itu telah mencapai 110.041 kasus dengan total kematian sebanyak 3.825 jiwa dan pasien yang sembuh sebanyak 61.979 jiwa.
Merebaknya Virus Corona berdampak pada banyak hal. Salah satunya adalah di sektor pariwisata.
Candi Borobudur sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia ikut terkena imbas dari menyebarnya Virus Corona. Tempat wisata itu merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Dimana Candi Borobudur? Candi Borobudur, salah satu situs warisan dunia UNESCO, terletak di Magelang, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Yogyakarta.
-
Apa yang istimewa dari Candi Borobudur? Candi Borobudur merupakan monumen Budha terbesar di dunia, sebuah situs kuno yang secara luas dianggap sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
-
Dimana lokasi situs bersejarah Candi Borobudur? Candi Borobudur, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, adalah candi Buddha terbesar di dunia dan dibangun pada abad ke-9 selama masa dinasti Syailendra.
-
Kenapa Borobudur Land populer? Dengan pemandangan alam yang hijau dan udara yang sejuk, taman wisata ini menjadi tempat yang populer untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau teman-teman.
-
Bagaimana Candi Borobudur menyambut Waisak 2024? Perayaan ini akan menampilkan serangkaian acara sakral dan budaya yang mencerminkan kekayaan spiritual dan keindahan budaya Indonesia berbasis kearifan lokal.
Berikut 3 dampak menyebarnya Virus Corona bagi kunjungan wisata di Candi Borobudur.
Kunjungan Wisata Turun 30 Persen
Shutterstock
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Candi Borobudur pada Bulan Februari 2020 berkurang sebanyak 30 persen dibanding tahun sebelumnya akibat merebaknya virus COVID-19. Menurut sekretaris Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Emilia Eny Untari, pada Bulan Februari tahun lalu, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung adalah sebanyak 16.642 orang, namun pada tahun ini menurun jadi sebanyak 11.506 orang.
Menurut Emilia, kebanyakan wisatawan mancanegara yang datang ke Candi Borobudur berasal dari Eropa. "Sekarang kebanyakan berasal dari Eropa. Karena dari Asia sudah banyak wisatawan yang tak boleh berkunjung, seperti China, Korea, dan Singapura. Tapi masih ada beberapa," kata Emilia dilansir dari Antaranews.com (7/3).
Masyarakat Sekitar Dihimbau Tidak Khawatir Saat Terima Wisatawan
2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Sekretaris TWC Candi Borobudur Emilia Eni Untari meminta masyarakat yang tinggal di sekitar candi untuk tidak khawatir menerima wisatawan yang datang. Untuk itu pihaknya telah melakukan sosialisasi mengenai pencegahan Virus Corona kepada warga sekitar di lingkungan kawasan Candi Borobudur.
"Kita lakukan sosialisasi dengan memberikan informasi sejelas-jelasnya bagaimana menghadapi dan mencegah Virus Corona. Kami tekankan agar masyarakat tidak perlu panik karena ada cara untuk mengantisipasinya," kata Emilia.
Pemeliharaan Candi Borobudur
2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Di tengah berkurangnya kunjungan wisata di Candi Borobudur, Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan upaya pelestarian agar warisan budaya dunia itu tetap bisa dinikmati wisatawan dunia di masa mendatang.
Mulai 13 Februari 2020 BKB memberlakukan pembatasan kunjungan hanya sampai lantai 8. Sedangkan lantai 9 dan 10 ditutup sampai jangka waktu yang tidak ditentukan.
Penutupan itu dilakukan karena ada kerusakan 30 persen pada dua lantai tersebut. Kerusakannya bermacam-macam. Ada yang hanya satu milimeter, dua sentimeter, dan empat sentimeter.
"Kalau kerusakan itu dibiarkan terus menerus, maka kita akan kehilangan salah satu warisan dunia yang berarti bagi Bangsa Indonesia," kata Kepala Balai Konservasi Borobudur Tri Hartono (8/3).
Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Domestik
2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Walaupun terjadi penurunan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara, pihak TWC Candi Borobudur tetap berupaya memaksimalkan kunjungan wisatawan domestik. Hal ini sesuai dengan anjuran pemerintah agar wisatawan lokal tidak berkunjung ke luar negeri, apalagi ke negara-negara yang terdampak Virus Corona.
Terkait penyebaran Virus Corona, pihak candi sendiri telah menyediakan alat pendeteksi suhu tubuh di tempat pembelian tiket dan disediakan pula pembersih tangan.
"Kunjungan wisatawan domestik kita tingkatkan supaya mereka tidak berwisata ke luar negeri. Di dalam negeri tetap aman," ujar Emilia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaJokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 101 Tahun 2024 tentang Tata Kelola Kompleks Candi Borobudur
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInJourney dan Thai Airways melihat peluang besar dalam memfasilitasi akses menuju kawasan Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaSebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaSimak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaInJourney menyasar khalayak lebih luas untuk ikut menyaksikan prosesi itu lewat tangkapan kamera.
Baca SelengkapnyaCandi Borobudur yang merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dicanangkan sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaPembangunan museum diharapkan menjadi acuan bagi Pemprov Bali hingga ke depan bagaimana menangani pandemi Covid-19 seandainya kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaBali Baru merupakan objek wisata selain Bali dipopulerkan pemerintah sejak 2016.
Baca Selengkapnya