Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Virus Covid-19 Segera Mati, Ini 4 Alasan Tak Perlu Tolak Pemakaman Jenazah

Virus Covid-19 Segera Mati, Ini 4 Alasan Tak Perlu Tolak Pemakaman Jenazah proses pemakaman jenazah covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi cirus corona atau Covid-19 masih terus dihadapi seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Dalam hal ini pemerintah terus melakukan berbagai tindakan untuk menekan penyebaran virus yang semakin meluas di masyarakat.

Sementara itu, para dokter, perawat dan petugas media lainnya, masih terus melakukan usaha terbaik untuk mengobati dan menyembuhkan pasien yang sudah positif terjangkit.

Meskipun, kasus positif di Indonesia sendiri kian hari semakin meningkat. Pada perkembangan terakhir, seperti yang dilansir dari laman resmi Gugus Tugas Penanganan Covid-29, Covid19.go.id, hingga Selasa (14/4) kemarin, jumlah kasus positif bertambah sebanyak 282 orang sehingga total jumlah pasien positif menjadi 4.839 orang. Kemudian, pasien yang meninggal juga terus bertambah menjadi 459, dan pasien sembuh menjadi 426.

Orang lain juga bertanya?

Dari data tersebut, jumlah pasien meninggal yang terus meningkat menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini juga timbul penolakan pemakaman jenazah Covid-19 di beberapa daerah. Kasus terbaru terjadi di Ungaran Jawa Tengah.

Kasus Penolakan Jenazah Covid-19 di Jawa Tengah

Seperti dilansir dari Liputan6.com, diketahui bahwa terdapat seorang perawat dari Rumah Sakit Kariadi Semarang meninggal dengan status positif virus corona. Saat hendak dimakamkan di daerah Ungaran, diketahui sekelompok masyarakat menolak pemakaman jenazah perawat Covid-19 tersebut.

gubernur jawa tengah ganjar pranowo saat jumpa pers di rumah dinas puri gedeh

2020 Merdeka.com

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan konfirmasi melalui akun Instagram pribadinya. Di satu unggahannya, Ganjar mewakili seluruh warga Jawa Tengah memohon maaf kepada semua dokter, perawat, dan petugas medis lainnya terkait peristiwa penolakan tersebut. Lebih lanjut Ganjar mengimbau seluruh warga Jawa Tengah dan masyarakat Indonesia untuk berhenti melakukan penolakan pemakaman jenazah.

Dan seperti yang sudah ditegaskan para ahli kesehatan, ketika jenazah itu dikubur secara otomatis virusna akan mati karena inangnya sudah mati, terang Ganjar di unggahan Instagramnya lima hari yang lalu.

Di samping itu, masih terdapat beberapa alasan lain yang bisa menjadi dasar mengapa penolakan pemakaman jenazah tak perlu lagi dilakukan. Dilansir dari laman Covid19.go.id, berikut kami rangkum penjelasannya untuk Anda:

1. Telah Melalui Prosedur Khusus

presiden putin jenguk pasien corona pakai hazmat

2020 Sputnik/Alexey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Perlu diketahui bahwa pengurusan jenazah Covid-19 sudah dilakukan dengan prosedur khusus dan ketat di rumah sakit. Dalam hal ini, jenazah dibungkus dalam kantong jenazah yang sangat rapat, lalu dimasukkan ke dalam peti yang tertutup rapat.

Kemudian, peti yang memuat jenazah tersebut akan dilakukan penyemprotan disinfektan untuk memastikan kondisi lebih steril. Selesai melewati prosedur tersebut, jenazah akan langsung dibawa menuju tempat pemakaman untuk dikebumikan.

2. Dilakukan oleh Petugas Terlatih

Petugas pemakaman yang bertanggung jawab mengubur jenazah, sebelumnya sudah dilatih secara khusus untuk melakukan prosedur pemakaman jenazah Covid-19 dengan benar dan aman.

Selain itu, petugas juga menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap saat melakukan proses pemakaman. Proses pemakaman dilakukan secara cepat, dengan jumlah pelayat yang sangat dibatasi agar kondisi tetap aman.

3. Virus Tidak Akan Menyebar

ilustrasi virus corona

2020 Merdeka.com/ cdc

Hal penting yang harus diketahui seluruh masyarakat bahwa virus corona tidak bisa mencemari tanah atau sumber air di sekitarnya. Dengan begitu, virus tersebut tidak akan menyebar di sekitar lingkungan area pemakaman.

Bukan tanpa alasan, virus corona atau Covid-19 tidak akan bertahan lama di luar tubuh manusia. Bahkan, virus tersebut akan segera mati begitu jenazah telah dimakamkan.

Penolakan akan Menambah Duka Keluarga

Timbulnya penolakan pemakaman jenazah di beberapa daerah, menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami betul tentang beberapa hal di atas. Minimnya pemahaman di masyarakat menjadi pemicu munculnya kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Akibatnya sejumlah masyarakat menolak pemakaman jenazah Covid-19 atas dasar kekhawatiran dan ketakutan tersebut. Padahal hal ini sebenarnya tidak perlu.

Menolak pemakaman jenazah pun dirasa tidak mengindahkan asas kemanusiaan dalam kehidupan sosial di masyarakat. Reaksi penolakan tersebut juga bukan menjadi solusi dalam mencegah penularan virus. Justru, adanya aksi penolakan tersebut akan menambah duka yang semakin mendalam bagi pihak keluarga yang ditinggalkan.

Dengan begitu, tidak perlu lagi melakukan aksi penolakan pemakaman jenazah untuk mencegah penyebaran virus. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat diimbau untuk saling membantu dan bersama-sama melakukan penanganan terbaik agar tantangan wabah ini bisa segera terselesaikan. (mdk/ayi)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan
Pakar Ungkap 'Ngerinya' Penularan Antraks, Hewan Terpapar Tak Bisa Ditangani Sembarangan

Hasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi
Wapres Minta Daerah Ditemukan Antraks Diisolasi

Pernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Segera Lepas Jabatan Gubernur, Begini Momen Haru Ganjar Pranowo Sarapan Bareng Warga Pati
Segera Lepas Jabatan Gubernur, Begini Momen Haru Ganjar Pranowo Sarapan Bareng Warga Pati

Dalam momen itu, Ganjar menyatakan pamit karena bulan depan sudah tidak menjabat sebagai gubernur.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'

Pemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker

Baca Selengkapnya
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!
Ganjar Yakin Menang Pilpres 2024: Tak Ada Kekuatan yang Bisa Kalahkan Rakyat!

Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya memenangkan Pilpres 2024 dengan dukungan kuat dari rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Di Tangan Rakyat, Penguasa Bisa Tumbang
Ganjar: Di Tangan Rakyat, Penguasa Bisa Tumbang

Ganjar menegaskan perlunya menjaga persatuan, menghormati perbedaan, dan tidak memprovokasi konflik.

Baca Selengkapnya
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia
Teken Perpres, Jokowi Akhiri Penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia

Presiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet

Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya