Warga di Bantul Nekat Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Tanpa APD, Ini 3 Faktanya
Merdeka.com - Sudah lebih dari setahun Indonesia diserang wabah pandemi COVID-19. Namun protokol kesehatan belum bisa dijalankan dengan baik oleh masyarakat. Hal ini terkadang menjadi hambatan dalam upaya penanganan terhadap pandemi COVID-19.
Sebagai contohnya, di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekelompok warga menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19 secara protokol yang telah ditetapkan.
Walaupun pada awalnya keluarga jenazah menyetujui pemakaman dengan protokol COVID-19, namun sebagian dari warga desa tidak memperbolehkan petugas pemakaman untuk menjalankan tugas.
-
Mengapa orang-orang dimakamkan di luar pemakaman biasa? 'Orang-orang itu tidak dimakamkan di pemakaman biasa meskipun kami telah menetapkan pemakaman wabah di Nuremberg,' kata Langbein, dikutip dari CTV News. 'Ini berarti sejumlah besar orang meninggal yang harus dimakamkan dalam jangka waktu yang singkat tanpa memperhatikan praktik-praktik pemakaman Kristen,' ujarnya.
-
Bagaimana warga Baduy memakamkan jenazah? Prosesi pemakaman akan diawali dengan jenazah yang dimandikan dan dibersihkan, setelahnya orang yang meninggal itu akan dibalut kain kafan, dan diberi kapas di beberapa bagian tubuhnya. Jenazah juga akan didoakan menurut kebiasaan dan kepercayaan setempat, lalu dimakamkan dengan menghadap ke selatan. “Kepalanya mengarah ke barat, kakinya ke timur, dan menghadap ke selatan. Pemakamannya sendiri biasanya ada di sebelah barat kampung,“ terang ayah Mursid.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
-
Mengapa wanita itu tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman? Dari penelitian mereka, terungkap wanita tersebut mungkin sengaja tidak dimakamkan dengan barang-barang pemakaman yang umumnya ditemukan pada masa itu, seperti perhiasan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin sang wanita memiliki pemikiran yang lebih modern dibanding suaminya.
-
Bagaimana cara menguburkan jenazah? Bagi yang memasukkan ke liang lahat hendaklah mengucapkan dzikir berikut,bismillahi wa ‘ala millati Rasulillahatau:bismillah wa ‘ala sunnati Rasulillah shallallahu ‘alaihi wasallam Dalam proses meletakkan jenazah:Posisikan jenazah untuk menghadap ke kanan lalu dimasukkan secara perlahan. Hadapkan jenazah ke arah kiblat dan dekatkan ke dinding liang kubur.Sandarkan bagian depan jenazah pada dinding kubur.Lalu beri penyangga di bagian punggung dengan tanah, batu, atau yang lainnya.Selesain meletakkan jenazah ke dalam liang kubur, lepaskan tali pocong jenazah.
-
Mengapa warga membongkar makam di Desa Ngalian? Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
“Saudara Asman ini menyatakan secara terbuka bahwa pemakaman secara protokoler tidak memenuhi syariat Islam dan mempengaruhi warga untuk menolak pemakaman secara protokol,” kata Sekretaris Desa Trimurti Heri Purwanto dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (2/6). Berikut selengkapnya:
Kronologi Meninggalnya Pasien COVID-19 di Kulonprogo
©2021 Liputan6.com
Pada Rabu, 19 Mei 2021, seorang warga bernama JM melakukan pemeriksaan diri di klinik Pura Raharja, Kulonprogo. Dalam pemeriksaan itu, ia menjalani rapid tes antigen dan hasilnya dinyatakan reaktif.
Sehari setelahnya, pasien dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul dan dinyatakan Positif COVID-19 dengan penyakit penyerta jantung. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, ia meninggal dunia pada 1 Juni 2021.
Sesuai rekomendasi rumah sakit, jenazah selanjutnya akan dimakamkan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19. Pemakamannya sendiri akan dilakukan oleh Relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Trimurti.
Pemakaman Dicegah Warga
©2021 Liputan6.com
Namun saat tim relawan membawa jenazah ke pemakaman, mereka dicegah warga Lopati yang tidak setuju jenazah dimakamkan secara protokol COVID-19. Mereka meminta agar pemakaman diserahkan pada warga Lopati dengan penanggungjawab Asman, yang merupakan pemuka agama setempat.
Bahkan pihak keluarga yang awalnya setuju agar jenazah dimakamkan secara protokol COVID-19, belakangan mereka menolak pemakaman yang akan dilakukan petugas FPRB.
“Saudara Asman ini menyatakan secara terbuka bahwa pemakaman secara protokoler tidak memenuhi syariat Islam. Dia juga mempengaruhi warga untuk menolak pemakaman secara protokol,” kata Hri Purwanto, sekretaris Desa Trimurti dikutip dari Liputan6.com.
Dimakamkan Tanpa APD
Meski Kepala Dusun Lopati berusaha membujuk warga agar melakukan pemakaman secara protokol, namun jenazah itu akhirnya dimakamkan sendiri oleh warga setempat. Bahkan warga yang terlibat dalam pemakaman itu terlihat tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) apapun termasuk masker.
“Sejak awal pandemi, relawan di Bantul baik PMI, Komunitas, FPRB, maupun lembaga lainnya berjibaku mendukung upaya penanganan COVID-19. Jadi atas kejadian ini, kami mengharap ada tindakan tegas atas dibangunnya narasi penolakan oleh pihak tertentu,” kata Ketua FPRB Bantul, Waljito, dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paiman meninggal dunia di desa tetangganya, tepatnya di Desa Marmoyo. Desa tempat tinggal Paiman dan Desa Marmoyo adalah dua desa terletak di pelosok Jombang.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaHasil penelitian di Afrika Selatan yang membuktikan jika spora yang dihasilkan dari bakteri Antraks ini bisa bertahan hingga 250 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaRekaman video amatir warga memperlihatkan dua orang tengah membuka bungkusan kain seadanya yang berisi jasad bayi berjenis kelamin perempuan.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaPernyataan Wapres itu menyikapi laporan Kementerian Kesehatan yang menyatakan adanya temuan dua suspek baru kasus antraks di Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaAkun @aldy_mbulet mengunggah sebuah momen suka dan duka yang terjadi bersamaan.
Baca SelengkapnyaJenazah korban ditemukan saat tetangga mencium aroma busuk dari rumah BT.
Baca SelengkapnyaKedua pria sebatang kara itu meninggal pada Jumat (29/9), namun tidak bisa langsung dimakamkan karena pihak rumah singgah tak punya biaya pemakaman.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca Selengkapnya