Zoom Rawan Diretas Hacker, Kominfo Ingin Buat Aplikasi yang Lebih Aman
Merdeka.com - Belakangan ini aplikasi Zoom sedang banyak diminati banyak orang untuk memenuhi kebutuhan video conference di tengah pandemi virus corona. Tentu hal tersebut meningkatkan jumlah pengguna aplikasi ini.
Meski membawa banyak manfaat, para pengguna tetap harus memperhatikan keamanan data dan privasi saat menggunakan aplikasi Zoom. Apalagi baru-baru ini ditemukan adanya masalah keamanan data dan privasi pada aplikasi ini.
Isu mengenai keamanan aplikasi Zoom tersebut membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana membuat aplikasi video conference sendiri.
-
Kenapa teknologi ini dianggap menjaga privasi? Algoritma yang digunakan hanya mampu untuk mendeteksi posisi tubuh seseorang, bukan memperlihatkan wajah, atau bahkan penampilan seseorang. Sehingga, adanya teknologi ini menawarkan cara baru untuk menjalankan sistem pengawasan namun tetap mempertahankan anonimitas atau privasi seseorang.
-
Kenapa penting melindungi data pengguna aplikasi travel? Melindungi data pengguna adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan menjaga reputasi merek.
-
Mengapa penting menjaga privasi saat berbagi foto di media sosial? Dengan semakin seringnya insiden pelanggaran data serta ancaman siber, penting untuk menjaga privasi saat membagikan foto.
-
Mengapa penting hati-hati saat menggunakan WiFi umum? Banyak ahli keamanan siber mengingatkan agar selalu berhati-hati selama menggunakan WiFi umum. Termasuk di antaranya, risiko perangkat rentan terhadap serangan siber, seperti pencurian informasi pribadi atau malware.
-
Bagaimana melindungi data pribadi dari pencurian? Pastikan semua perangkat kamu memiliki perlindungan maksimal yang dapat memberikan peringatan tentang pencurian identitas dan kebocoran data.
-
Apa ancaman siber yang mengintai pengguna aplikasi travel? Menjelang periode liburan, ancaman siber terhadap pengguna aplikasi travel atau pemesanan perjalanan cenderung meningkat, terutama dengan maraknya Trojan perbankan yang semakin canggih.
Buat yang Lebih Aman
Kominfo
Keamanan data dan privasi di aplikasi Zoom memang menjadi satu hal yang harus diperhatikan secara serius. Berbagai masalah keamanan bisa mengancam aplikasi ini. Mulai dari bocornya ribuan aktivitas rapat virtual di internet yang bisa ditonton siapa saja hingga dugaan pengalihan video conference dari pengguna Amerika Utara ke server negara China.
Selain itu, tidak adanya enkripsi publik di aplikasi Zoom membuat berbagai pihak mulai berpaling dan mencari aplikasi pengganti. Johnny G. Plate, Menteri Kominfo, mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu upaya Kominfo untuk menjaga kerahasiaan data pada saat rapat-rapat pemerintah dalam virtual meeting selama adanya wabah COVID-19.
"Kami juga mempelajari bagaimana untuk membangun satu aplikasi sendiri ya di lingkungan Kominfo untuk menggunakan dan dikendalikan yang melalui Central Control Kominfo atau pemerintah dalam hal ini. Kami sedang menjajaki bagaimana untuk membangun sistem itu sehingga keamanan dan kerahasiaan rapat-rapat negara dapat terjaga dengan baik," kata Johnny, dalam rapat online dengan Komisi I DPR RI, Selasa (7/4).
Johnny juga mengungkapkan pihaknya sudah menyadari bahwa aplikasi Zoom tidak sepenuhnya aman untuk digunakan. Sehingga dia mengimbau Sekretariat Kabinet RI untuk tetap menjaga seluruh komunikasi penting pemerintah, termasuk menjaga rapat terbatas dengan baik agar kerahasiaannya terjamin.
"Soal aplikasi Zoom memang saat ini kami menyadari betul kami berkomunikasi dengan pemerintah dalam hal ini ke kantor kabinet, ke kantor presiden dan sekretaris kabinet untuk menjaga agar seluruh komunikasi penting pemerintah termasuk ratas-ratas itu dijaga dengan baik sehingga kerahasiaannya itu bisa terjamin ya," jelas Johnny.
Kembangkan Aplikasi Bernama CloudX
Keinginan Kominfo untuk membuat aplikasi video conference juga mendukung upaya operator seluler plat merah, Telkomsel. Operator tersebut juga tengah serius mengembangkan aplikasi video conference serupa, bernama CloudX.
"Kami mengetahui bahwa operator seluler kita saat ini, Telkomsel juga sedang menyiapkan model yang sama untuk virtual meeting. Saat ini mereka sedang mencoba kembangkan menjadi salah satu alternatif penting untuk penggunaan di Indonesia," jelas Johnny.
Johnny akan terus memantau perkembangan dua aplikasi virtual meeting karya anak negeri tersebut. Satu layanan CloudX buatan Telkomsel dan satu aplikasi video conference mirip dengan Zoom yang akan dibuat Kominfo. (mdk/dem)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaBerikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu dari Polri untuk mengantisipasi pencurian data pribadi yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaDi tengah teknologi yang terus berkembang pesat, banyak cara menghindari kebocoran data.
Baca SelengkapnyaIni hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca SelengkapnyaAnies lalu membeberkan keberhasilan dirinya memimpin Jakarta dengan membuat aplikasi Jakarta Kini atau JAKI.
Baca SelengkapnyaEra digital menawarkan berbagai alternatif untuk memudahkan aktivitas manusia. Namun, ada tantangan dan risiko yang patut diwaspadai.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaPenggunaan medsos tidak selalu memberikan dampak positif tapi juga negatif.
Baca SelengkapnyaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya diserang Ransomware
Baca SelengkapnyaSerangan ransomware adalah ancaman siber yang sangat serius. Namun, hal itu bisa dicegah dengan langkah-langkah yang tepat.
Baca Selengkapnya