3 Fakta Bayi Baru Lahir Meninggal di Tulungagung, Ibu Lakukan Hal Keji
Merdeka.com - Tindakan keji dilakukan oleh seorang perempuan muda berinisial AY (22), warga Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dia nekat melakukan sejumlah tindakan keji kepada bayi yang baru dilahirkannya hingga mengakibatkan sang buah hati meninggal dunia.
Pelaku AY nekat menghilangkan nyawa darah dagingnya sendiri karena malu hamil di luar nikah. Dia tidak ingin keberadaan sang bayi diketahui oleh tetangga. Diketahui, AY nekat melakukan persalinan sendiri di kamarnya tanpa bantuan tenaga kesehatan pada Minggu (24/4/2023).
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Unit PPA Sat Reskrim Polres Tulungagung melakukan serangkaian penyidikan. Pelaku AY pun ditahan untuk mempermudah proses penyelidikan kasus bayi baru lahir meninggal dunia tersebut.
-
Bagaimana bayi perempuan itu meninggal? Bayi perempuan yang diberi nama 'Neve,' diambil dari nama sungai di daerah tersebut, diketahui meninggal dunia ketika usianya hanya sekitar 40 hingga 50 hari.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Siapa yang melahirkan bayi? Hari ini, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri telah melahirkan bayi kedua berjenis kelamin perempuan di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Di mana makam bayi perempuan itu ditemukan? Penemuan ini terjadi di wilayah Liguria, Italia, dan telah diungkapkan dalam sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports.
-
Siapa yang melahirkan bayi perempuan? Pada hari, Rabu (31/7), Tengku Dewi Putri melahirkan bayi perempuan kedua di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan.
-
Dimana wanita tersebut melahirkan? Dia mencari bantuan untuk masalah medis yang dialaminya 18 tahun lalu saat melahirkan di rumah sakit.
Bayi Lahir Hidup
Saat dilahirkan di kediaman pelaku di Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, bayi tersebut dalam keadaan hidup. Sebagaimana bayi baru lahir, ia pun menangis.
Tak mau tangisan bayi didengar para tetangga, pelaku yang hamil di luar nikah itu membekap mulut dan leher sang buah hati. Hingga akhirnya sang bayi tidak lagi menangis dan meninggal dunia.
“Takut tangisan bayi diketahui oleh tetangga mengingat pelaku hamil di luar nikah dengan laki-laki yang diduga pacarnya,” demikian keterangan dalam unggahan Instagram @satreskrimtulungagung, Kamis (18/5/2023).
Sementara pelaku AY tinggal di Kabupaten Tulungagung, ayah sang bayi yang merupakan pacarnya bekerja di luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Lebih lanjut, hasil olah TKP Tim Inafis Sat Reskirm Polres Tulungagung dan hasil autopsi tim Labfor Polda Jatim menunjukkan ada luka luka kekerasan di rahang dan leher hingga mengakibatkan bayi meninggal dunia.
Alasan Baru Ditahan
©2023 Merdeka.com/Dok. Satreskrim Polres Tulungagung
Hampir sebulan sejak kejadian nahas yang menimpa sang bayi, pelaku AY baru menjalani masa penahanan untuk kepentingan penyelidikan mulai Selasa (18/5/2023). Perempuan berusia 22 tahun itu ditahan di Polsek Tulungagung Kota.
Sebelumnya, pihak Polres Tulunggagung memastikan AY dalam kondisi sehat dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung.
“Baru dilakukan penahanan karena rasa kemanusiaan. Pelaku yang baru melahirkan kemarin kondisi masih lemah, selain itu menunggu hasil autopsi terhadap jenazah bayi dari Labfor Polda Jatim,” dikutip dari keterangan Satreskrim Tulungagung.
Terancam 15 Tahun Penjara
©2018 Merdeka.com
Akibat aksi keji yang dilakukan AY terhadap sang buah hati hingga meninggal dunia, pelaku terancam dihukum berat. Pelaku dijerat dengan Pasal 76 C jo Pasal 80 ayat (1), (3) dan (4) UU RI Nomor 35 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Lebih lanjut, Satreskrim Polres Tulungagung mengimbau seluruh orang tua lebih memperhatikan anak-anaknya hingga beranjak dewasa. Perhatian orang tua penting untuk memastikan sang buah hati tidak salah pergaulan, seperti melakukan perbuatan asusila, menjadi korban bahkan menjadi pelaku kejahatan.
Artikel berjudul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Pergaulan Bebas terhadap Perkembangan Moral Anak pada Siswa SMP yang terbitkan Jurnal Parole IKIP Siliwangi mengungkap, pengaruh dari lingkungan negatif, teknologi, dan teman yang terpaut usia dapat mempengaruhi perkembangan moral anak. Ketika seorang anak sudah terbiasa dalam lingkungan negatif, maka ada kemungkinan perilaku dan kebiasaan anak berubah ke arah negatif. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan saksi, pelaku membanting korban lebih dari dua kali.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.
Baca SelengkapnyaPembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaKorban pun dievakuasi ke puskesmas untuk keperluan visum.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTersangka mengakui semua perbuatannya lantaran suka dengan korban yang sebaya dengan anaknya itu.
Baca SelengkapnyaJasad bayi ini ditemukan oleh warga saat mengais cabai.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pembuang bayi laki-laki di Kampung Cariu, Desa Cariu, Kabupaten Bogor, Jumat (5/7). Pelaku merupakan perempuan berinisial TE (42).
Baca Selengkapnya