3 Fakta tentang Gunung Semeru yang Kini Berstatus Waspada, Kerap Makan Korban
Merdeka.com - Salah satu gunung tertinggi di Indonesia terletak di Jawa Timur. Gunung Semeru menjadi gunung tertinggi ketiga setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Dengan demikian, Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Akhir Februari 2020, Gunung Semeru berstatus waspada. Hal ini lantaran gunung setinggi 7.676 meter tersebut meluncurkan guguran lava pijar. Tidak tanggung-tanggung dari Jumat (28/2), guguran lava pijar di Gunung Semeru sudah terjadi sebanyak tujuh kali.
Merdeka.com menghimpun fakta-fakta mengenai Gunung Semeru yang kini berstatus waspada. Masyarakat perlu memperhatikan dan terus memantau kondisi terkini Gunung Semeru. Hal ini berlaku bagi masyarakat yang tinggal di lereng gunung ataupun para wisatawan yang berniat mendaki Gunung Semeru.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Gas Beracun yang Mematikan
2020 Merdeka.com/phinemo.com
Tahun 1969, Soe Hok Gie dan Idhan Dhavantari Lubis, dua pemuda yang juga aktivis pergerakan mahasiswa meninggal di Gunung Semeru. Penyebab keduanya meninggal diduga karena menghirup asap beracun di Gunung Semeru.
Tahun 1994, lahar panas mengalir di lereng selatan Gunung Semeru. Akibat aliran lahar panas ini, beberapa orang menjadi korban. Pada November 1997, Gunung Semeru Meletus sebanyak 2.990 kali.
Setiap 15-30 menit terjadi letusan di puncak gunung Semeru. Tinggi letusan bisa mencapai 300-800 meter. Letusan berupa asap putih, kelabu, sampai hitam. Pada setiap letusan, material yang keluar antara lain abu, pasir, kerikil, dan batu-batu panas yang menyala.
Riwayat Aktivitas Gunung Semeru
2020 Merdeka.com/brilio.net
Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Maritim Tanjung Perak Surabaya mencatat gempa vulkanik dengan kekuatan 1,8 Skala Richter (SR) akibat aktivitas Gunung Semeru pada Juni 2006. Pada Januari 2020, Gunung Semeru tercatat telah mengalami letusan kelima di tahun 2020.
Akhir Februari 2020, Gunung Semeru kembali dinyatakan berstatus waspada. Hal ini lantaran adanya guguran lava pijar yang terjadi sejak Jumat (28/2). Berdasarkan pengamatan petugas Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang ada tujuh kali guguran lava. Hasil itu berdasarkan pada periode pengamatan 29 Februari 2020 pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan membenarkan bahwasanya terjadi guguran lava pijar sebayak tujuh kali. Jarak luncur lava pijar itu diperkirakan 200 sampai 1.000 meter dari pusat guguran.
Berstatus Waspada
2014 Merdeka.com/Chandra
Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinyatakan pada level II atau waspada. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 1 kilometer. Selain itu, wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng Selatan-Tenggara kawah aktif juga perlu dihindari. Pasalnya wilayah tersebut merupakan alur luncuran awan panas.
Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai gugurnya kubah laba di Kawah Jonggring Saloko Gunung Semeru karen di kawasan ini lava pijar dapat meluncur sewaktu-waktu. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada hari ini, Gunung Semeru erupsi sebanyak 4 kali. Namun tidak terpantau visual letusan karena tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaJumlah erupsi Gunung Semeru sejak 1 Januari hingga 4 Juli 2024 pukul 06.00 WIB tercatat sebanyak 638 kali letusan.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (6/6) pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca Selengkapnya