3 Fakta Tim Trauma dan Pendataan Korban Tragedi Kanjuruhan, Telusuri Jumlah Korban
Merdeka.com - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membentuk tim trauma yang juga bertugas mendata korban tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam.
UMM menggagas gerakan trauma Support Mobility yang terdiri dari tim medis dan psikologis yang bertujuan mendampingi, menemani, mendengarkan keluh kesah keluarga korban serta memberikan pelayanan psikologis.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy menilai tim gabungan yang digagas UGM adalah upaya bagus untuk mengatasi insiden di Kanjuruhan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terdampak gempa Jogja? Kepanikan terjadi di mana-mana. Kepanikan itu terlihat dalam beberapa video dari kanal YouTube. Pemilik kanal YouTube Kusnan Alus membagikan video suasana Desa Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul lima menit setelah gempa.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
Muhadjir mengungkapkan, cedera yang dialami korban mental lebih sulit dihitung dan diidentifikasi. Bahkan, selain berdampak pada korban, juga memberikan trauma pada kerabat dan keluarga yang ditinggalkan.
“Kemarin saya sempat menemui bapak dari korban meninggal. Dua anaknya terenggut dalam tragedi Kanjuruhan. Tentu, membantu dari sisi psikologis juga penting dan menyasar bukan hanya korban yang menonton, tapi juga para keluarga yang ditinggalkan,” tutur Menko PMK dalam pertemuannya dengan tim trauma Support Mobility di Teater Dome UMM, Kamis (6/10).
Santunan untuk Keluarga Korban
©BPMI Setpres
Dia menjelaskan, dana operasional tim trauma dapat dialokasikan oleh pemerintah daerah, termasuk salah satunya memberikan santunan kepada keluarga dan kegiatan trauma support ini.
Menko PMK itu mendorong para rektor di perguruan tinggi di Malang turut berkontribusi dalam rangkaian pendampingan psikologis korban beserta keluarga dalam tragedi Kanjuruhan.
“Tak perlu kita melihat siapa yang duluan, siapa yang paling berkontribusi. Ini bencana sosial yang sifatnya non-diskriminasi, semua harus ikut memberikan bantuan. Teman-teman juga bisa mengajak organisasi dan pihak lain turut serta membantu,” tuturnya.
Pendataan Jumlah Korban
©YouTube/Liputan6
Sementara itu, sejak Minggu (2/10), UMM juga berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Aremania Kampus Putih (UMM) guna melakukan pendataan jumlah korban.
Koordinator tim pendataan yang juga Aremania Kampus Putih UMM, Muh Farhannudin Nur Avif mengungkapkan, hingga kini timnya masih terus mencari data yang valid.
Apalagi ada perbedaan data mengenai korban yang kini beredar di berbagai media. Ada yang menyebut korban meninggal 125 orang, ada yang 183, bahkan ada yang mencapai 200-an. Maka, perlu dilakukan pendataan ulang dengan seksama.
Ia bersama tim juga terus mencari korban luka-luka dalam tragedi Kanjuruhan itu. Tentu jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan yang meninggal dunia.
Farhan, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan sangat membekas di hatinya. Ia menganggap semua Aremania adalah saudaranya sendiri. Oleh karena itu, salah satu upaya yang ia lakukan adalah mencari data valid korban.
Apalagi, ada anak yang menjadi yatim, piatu, bahkan yatim piatu, karena orang tuanya meninggal dunia karena tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Posko Khusus
“Saya juga bersyukur pihak Kampus Putih sangat membantu kami dalam proses ini, bahkan menawarkan untuk mendirikan posko di UMM. Kampus ini senantiasa mendukung dan menyediakan alat-alat untuk mempermudah validasi data. Kami sangat mengapresiasi," ujar Farhan, mengutip dari ANTARA.
Selain itu, imbuh Farhan, UMM juga menghubungkan pihaknya dengan Menko PMK untuk menyampaikan aspirasi ke pejabat lain dan pemerintah.
"Semoga proses investigasi dan penetapan tersangka bisa berjalan cepat dan tepat,” jelas mahasiswa Teknik Sipil UMM itu.
Selain tim UMM, gerakan trauma Support Mobility juga diisi oleh tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, HIMPSI Malang, Save the Children, Maharesigana UMM, MDMC, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Merdeka, Universitas Brawijaya, dan beberapa pihak lain. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaKA Turangga dengan Kereta Lokal Bandung 'Adu Banteng' di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung
Baca SelengkapnyaKAI berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan lembaga terkait termasuk membentuk tim investigasi.
Baca SelengkapnyaSementara untuk korban luka, lanjut Gatot, terdapat lima orang.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaTompo mengatakan atas kejadian ini empat orang yang merupakan petugas KAI dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaSaat ini petugas gabungan masih melakukan evakuasi satu jenazah lainnya, yakni Petugas PAM yang terhimpit di gerbong kereta.
Baca Selengkapnya