3 Kabar Terbaru Banjir di Semarang, BMKG Perpanjang Peringatan Ini
Merdeka.com - Bertepatan dengan pelaksanaan kebijakan “Jateng di Rumah Saja”, sejumlah titik di Kota Semarang, Jawa Tengah terendam banjir pada Sabtu (6/2/2021). Hujan yang mengguyur kota setempat sejak Jumat (5/2) malam hingga Sabtu siang menyebabkan sejumlah titik langganan banjir tergenang air luapan drainase seperti di kawasan Kota Lama, Museum Bubakan, Kaligawe, Mangkang, dan daerah langganan banjir lainnya.
Perjalanan kereta api yang melintas di wilayah Kota Semarang juga terdampak. Hingga berita ini ditulis, perjalanan sejumlah kereta api dilaihkan akibat rel tergenang air di beberapa titik, seperti melansir dari ANTARA pada Minggu (7/2/2021).
Rel Tergenang Air
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Kapan banjir terjadi di Semarang? Ia mengatakan tiga titik tersebut tergenang air sejak Kamis dini hari.
-
Kenapa Semarang banjir? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Dimana saja jalur kereta api terdampak banjir di Semarang? Ia mengatakan beberapa titik yang terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, petak Jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak Jalan Mangkang-Kaliwungu.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro menjelaskan bahwa rel yang masih tergenang banjir berada di jalur arah timur dari Semarang.
Beberapa titik rel yang masih terendam banjir, antara lain petak antara Stasiun Tawang hingga Stasiun Alastuwa di dua titik dengan ketinggian air sekitar 35 hingga 38 cm di atas rel.
"Di wilayah Kaligawe masih tinggi, sehingga belum memungkinkan dilintasi kereta," ujarnya di Semarang, Minggu (7/2/2021).
Kereta yang perjalanannya dialihkan antara lain KA Argo Bromo Anggrek dan KA Dharmawangsa dari Surabaya. Perjalanan kedua kereta ini dialihkan melalui Solo.
Sebagian Sudah Normal
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Sementara itu, perjalanan KA ke arah barat dari Stasiun Poncol Semarang sudah normal. KA Argo Muria tujuan Jakarta yang seharusnya diberangkatkan dari Stasiun Tawang untuk sementara waktu dialihkan keberangkatannya dari Stasiun Poncol.
"Semoga genangan air bisa segera surut agar perjalanan KA bisa kembali normal," ungkapnya.
Sebelumnya, banjir yang diakibatkan dari tingginya curah hujan sejak Jumat (5/2) hingga Sabtu (6/2) menyebabkan lumpuhnya perjalanan KA di jalur lintas utara.
Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat disertai kilat/petir berlangsung terus menerus pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 02.00 hingga 05.30 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kota Semarang mencatat, peta sebaran curah hujan harian Kota Semarang pada 6 Februari 2021 pukul 07.00 WIB terukur hujan dengan intensitas lebat-ekstrem. Terukur curah hujan pukul 07.00 WIB di Stasiun Meteorologi Ahmad Yani sebesar 171 mm.
Perpanjang Peringatan Dini
©2021 Merdeka.com/liputan6.com
Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno menjelaskan bahwasanya ada pengaruh aktif Angin Monsun Dingin Asia dan adanya daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Kondisi tersebut didukung dengan masa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas. Hal ini mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah, khususnya sebagian besar wilayah pantura tengah-barat termasuk Kota Semarang.
Berdasarkan analisis tersebut, BMKG memperpanjang Peringatan Dini Hujan lebat hingga sepekan ke depan untuk wilayah Jawa Tengah, seperti melansir dari liputan6.com pada Minggu (7/2/2021). (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir yang mengepung Kota Semarang, Jawa Tengah disebabkan karena cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaBanjir yang terjadi sejak Kamis (14/3) dini hari masih merendam sejumlah titik di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaBPBD Jateng bersama BPBD kabupaten kota juga menyediakan tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaPemkot Semarang sudah melakukan antisipasi dan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain banjir, Kota Semarang, Jawa Tengah juga dilanda tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir tampak menutupi rel dan nyaris menenggelamkan tempat duduk penumpang di ruang tunggu Stasiun Tawang.
Baca SelengkapnyaBMKG Ahmad Yani memperkirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Kota Semarang yang dilanda banjir berpotensi dilanda hujan lebat.
Baca Selengkapnya