3 Kabar Terbaru Gunung Semeru, Warga Diminta Tetap Waspada
Merdeka.com - Gempa letusan masih terjadi di Gunung Semeru. Berdasarkan laporan pos pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur yang diterima PVMBG pada periode pengamatan Minggu pukul 00.00 - 06.00 WIB, terdengar tiga kali suara letusan atau gemuruh.
"Untuk aktivitas kegempaan Gunung Semeru terekam sebanyak delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 11-21 mm," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM Hendra Gunawan, mengutip dari ANTARA, Minggu (17/1/2021).
Gempa Letusan
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Kapan Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi meletus? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi.'Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama,' jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
©2021 Merdeka.com/Instagram @khofifah.ip
Dalam periode pengamatan tersebut, terjadi gempa guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 3 mm. Selain itu, terjadi embusan sebanyak tiga kali dan gempa tremor harmonik sebanyak tiga kali. Secara visual, Gunung Semeru dominan tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.
Selanjutnya, terekam gempa letusan sebanyak satu kali dengan amplitudo 15 mm. Gempa embusan sebanyak tujuh kali dengan amplitudo 3-6 mm dan dua kali gempa tremor harmonik.
"Secara visual letusan, hembusan, dan asap tidak teramati karena gunung tertutup kabut," terangnya.
Warga Diminta Waspada
©2021 Merdeka.com/Instagram @khofifah.ip
Berdasarkan keterangan Hendra, status Gunung Semeru pada level II atau waspada. Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi PVMBG.
"Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 kilometer arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara," ujarnya.
Masyarakat juga diminta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
"Radius dan jarak rekomendasi itu akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," imbuhnya.
Selain itu, masyarakat diminta tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas pasalnya saat ini suhunya masih tinggi. "Yang juga perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," kata Hendra.
Kemudian, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yg berhulu di Gunung Semeru, pasalnya kini sudah banyak material vulkanik yang terbentuk.
Imbauan Ketua DPD RI
©2019 Liputan6.com/Johan Tallo
Sementara itu, Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cepat memberikan informasi kebencanaan kepada masyarakat sekitar Gunung Semeru.
"BNPB harus cepat tanggap terhadap informasi kebencanaan atau early warning system yang harus diterima masyarakat untuk meminimalisasi dampak erupsi," ujar La Nyalla dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Minggu (17/1/2021).
Ia meminta pihak-pihak terkait selalu siaga jika sewaktu-waktu bencana tiba. Salah satunya dengan menyiapkan posko pengungsian jika terpaksa masyarakat harus dievakuasi.
"Situasinya harus tanggap bencana. Saya meminta kepada BNPB, Tagana, pemda dan stakeholder terkait lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan skenario terbaik jika sewaktu-waktu bencana datang," imbuh mantan Ketua Kadin Jatim ini. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (6/6) pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di perbatasan Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi, Kamis (25/1) pagi. Gunung itu melontarkan debu vullkanik setinggi 900 meter.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi sebanyak Lima Kali Sejak Jumat Pagi
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaWarga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya