4 Fakta Baru Pemerkosaan dan Persekusi Anak Panti Asuhan Malang, Warganet Desak Ini
Merdeka.com - Lolita (bukan nama sebenarnya), salah satu anak panti asuhan di Kota Malang, Jawa Timur, menjadi korban pemerkosaan dan persekusi oleh oknum tak bertanggung jawab.
Setelah diperkosa oleh seorang pria berinisial Y (18), anak 13 tahun itu menjadi korban kekerasan dan persekusi yang dilakukan oleh delapan temannya.
Tindakan Pelaku
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku memperkosa korban? Ketiganya dilakukan penahanan selama proses pemeriksaan berlangsung. Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Setelah memperkosa korban, pelaku mengajak yang bersangkutan foto bersama. Kuasa hukum korban, Leo Permana mengungkapkan, tindakan pelaku berfoto bersama korban seakan-akan menunjukkan kepuasan dan rasa bangga karena berhasil memperdaya korban.
“Setelah melakukan pengeroyokan bahkan pelaku merasa bangga, mereka foto bersama. Salah satunya, mereka memposting foto itu di status whatsapp,” ungkapnya di Kota Malang, Senin (22/11/2021).
Kronologi Kejadian
Peristiwa nahas yang menimpa Lolita bermula saat ia mendapat pesan whatsapp dari pelaku Y. Melalui pesan tersebut, pelaku Y mengaku sebagai D yang tak lain adalah teman korban.
“Tahu-tahunya korban dijemput sama pelaku. Dibawa muter-muter dulu, ke arah bandara, keliling-keliling perumahan. Kemudian ke rumah pelaku,” lanjut Leo, dikutip dari akun Instagram @malangrayanews, Senin (22/11).
Sesampainya di rumah, pelaku mengikat korban menggunakan selendang dan membungkam mulutnya. Bahkan, pelaku juga mengancam korban dengan pisau. Saat itulah, pelaku kemudian memperkosa korban.
Saat pelaku dan korban berada di dalam kamar, istri pelaku mengedor-gedor pintu. Melihat sang suami bersama perempuan di kamar, istri pelaku murka. Ia menuduh korban sebagai pelakor (perebut laki orang).
Kekerasan dan Persekusi
View this post on InstagramTak disangka, di luar rumah pelaku sudah ada delapan teman korban. Alih-alih menjemput korban dan membawanya pulang ke panti asuhan. Mereka justru membawa korban ke kawasan perumahan yang sepi.
Di situ, korban mengalami kekerasan, termasuk ponselnya dirampas. Salah satu pelaku kekerasan dan persekusi bahkan merekam kejadian tersebut.
“Jadi ada dua kejadian, pelecehan seksual atau persetubuhan dan kemudian korban dibawa teman-temannya untuk dipersekusi di perumahan sepi,” tandas Leo.
Banjir Hujatan
Informasi mengenai pemerkosaan dan persekusi anak di bawah umur di Kota Malang yang diunggah akun Instagram @malangrayanews itu pun ramai dikomentari warganet. Mayoritas warganet mengutuk perbuatan biadab pelaku.
“Usut tuntas dengan hukuman yang setimpal, jangan ada meterai kekeluargaan,” tulis pemilik akun Instagram @rizalprime___
“Usut tuntas pelaku. Hukum harus ditegakkan,” komentar @juliusdmitri.
“Harus ditindak lanjuti, apalagi ini di bawah umur,” pinta @elfan.s_ dikutip dari akun Instagram @mlg24jam.
“Pak polisi harus turun tangan, apapun tindakan dari orang-orang yang menganiaya anak perempuan tersebut adalah pidana… proses dengan adil, pak polisi,” komentar @yusufvitoara. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, Siswi SMA di Tapanuli Tengah jadi Korban Pemerkosaan 10 Laki-laki
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaSelama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaRemaja putri berusia 16 tahun di Aceh Timur menjadi korban pemerkosaan oleh 16 pemuda yang rata-rata masih remaja. Baru tiga pelaku yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaSejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnya