5 Fakta Gempa di Malang, Dirasakan di 24 Wilayah dan Diprediksi Terjadi Susulan
Merdeka.com - Gempa bumi baru saja melanda Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/04) pukul 14:00:15 WIB siang. Goncangan berkekuatan 6,7 sr tersebut diketahui membuat masyarakat panik, hingga berhamburan ke luar ruangan.
Berdasar informasi yang diberitakan oleh Liputan6, gempa tersebut membuat puluhan daerah merasakan dampak getarannya. Bahkan BMKG juga memprediksi akan adanya gempa susulan.
Dilaporkan sejumlah bangunan mengalami kerusakan hingga keretakan pada dinding-dinding bangunan. Sampai dengan berita ini diturunkan belum diketahui adanya jumlah korban jiwa yang terkena dampak.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
Berikut beberapa fakta bencana gempa di Malang:
Sebabkan Warga Tulungagung Keluar Rumah saat Hujan Deras
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Berdasarkan pantauan di lapangan, gempa tersebut menimbulkan kepanikan yang cukup berarti di sejumlah wilayah yang terkena dampak. Salah satunya masyarakat Tulungagung.
Menurut salah seorang warga bernama Fitri, gempa tersebut membuat masyarakat di wilayahnya berhamburan ke luar rumah kendati keadaan sedang turun hujan yang cukup deras.
"Waktu terjadi gempa sekitar pukul 14.00 WIB goncangan pertama kecil masih nggak sadar, tapi yang kedua sangat terasa, warga di perumahan Jepun Permai Tulungagung pun berhamburan keluar rumah saat hujan deras. Alhamdulillah semua selamat dan tidak terjadi kerusakan" ungkap Fitri kepada wartawan saat dikonfirmasi
Selain Tulungagung, warga Malang, Surabaya dan Sidoarjo pun ikut berhamburan ke luar bangunan.
"Sempat dikira biasa, akhirnya semburat keluar rumah," kata Indyah warga Malang saat ditanya melalui pesan singkat.
"Kebetulan kantor sedang renovasi, tadi terasa dan keluar," papar Yani, warga Mulyosari, Surabaya yang menyelamatkan diri dari kantor
Kemudian goncangan juga dirasakan oleh Rina Susanti dan Dea Sari yang merupakan warga Sidoarjo dengan menuliskan "Sidoarjo bergoyang" dilansir dari Antara.
Terasa hingga Pulau Lombok dan Bali
Kemudian gempa tersebut juga dikabarkan terasa di 24 wilayah di Indonesia. Bahkan disebutkan getarannya juga berdampak hingga Pulau Lombok dan Bali.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno. Ia menyebut, 24 wilayah merasakan gempa dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI V sampai II.
Berikut daftar wilayah yang terkena dampak dari getaran gempa di Kabupaten Malang, daerah Turen, Karangkates, Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat.
Kemudian gempa juga dirasakan di Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara.
Sebabkan Mati Lampu di Malang
Kerusakan gempa di Malang - Istimewa
Adapun gempa tersebut turut membuat sebagian wilayah di Malang mati lampu, akibat rusaknya Gardu Induk milik PLN Malang.
General Manager PLN Unit Induk Jawa Timur Nyoman S Astawa mengungkapkan pihak PLN Jawa Timur masih terus melakukan pengecekan ke sejumlah wilayah aliran listrik gardu tersebut sehingga bisa segera ditangani.
"Info awal, Gardu Induk 70 kV Turen padam," beber Nyoman.
Gempa sendiri diketahui berada di lokasi koordinat 8,95 Lintang Selatan (LS) dan 112,48 Bujur Timur (BT), atau lebih tepatnya 90 km barat daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan kedalaman mencapai 25 kilometer.
Akibat Subduksi Lempengan
Sementara itu berdasarkan keterangan BMKG, gempa di Kabupaten Malang merupakan gempa berskala setengah, yakni titik pusat berada di antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.
Aktivitas tersebut menyebabkan adanya mekanisme pergerakan naik yang terjadi di lempengan, wilayah kerak bumi, sesuai episenter dan kedalaman hiposenternya.
Kendati begitu, BMKG sendiri mengatakan jika gempa tersebut tidak berpotensi bencana Tsunami, termasuk aktivitas vulkanik gunung berapi.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,83 LS dan 112,5 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 km arah Selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada kedalaman 80 kilometer," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno.
Berpotensi Terjadi Gempa Susulan
ilustrasi gempa ©Istimewa
BMKG sendiri tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya bencana gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," imbau BMKG di laman resminya.
Adapun beberapa langkah yang bisa dilakukan agar bisa terhindar dari bencana gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan struktur dan posisi rumah bisa terhindar dari bahaya yang sekitar akibat getaran gempa, semisal longsor, maupun likuefaksi. Kemudian penghuni bisa melakukan evaluasi serta renovasi ulang struktur bangunan agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lokasi tempat kita bekerja, semisal di mana lokasi pintu keluar, lift sampai tangga darurat. Sebisa mungkin kita juga mengetahui titik perlindungan jika terjadi gempa.
- Pelajar seputar alat P3K maupun pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
- Amankan tata letak perabotan rumah tangga agar terpasang dengan kuat pada dinding agar tidak jatuh, roboh, maupun bergeser pada saat terjadi gempa.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Saat terjadi gempa dan kita sedang berada di dalam bangunan, usahakan lakukan perlindungan pada badan dan kepala dengan berlindung di bawah meja. Kemudian cari tempat yang terlihat kokoh dan paling aman dari potensi runtuh. Jika memungkinkan, kita langsung lari ke luar.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaGempa yang mengguncang Kabupaten Bandung berlokasi di titik koordinat 7.19 LS - 107.67 BT.
Baca SelengkapnyaGempa Batang Berdampak sampai Pekalongan Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaJumat (30/6) malam, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa yang tidak berpotensi tsunami tapi harus tetap diwaspadai.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau waspada dan hati-hati terhadap gempa bumi susulan
Baca SelengkapnyaGempa tersebut merusak 49 rumah, sekolah, hingga masjid.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca SelengkapnyaBPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaHasil analisis BMKG, gempa bumi terletak pada koordinat 6.87° LS; 109.75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang dengan kedalaman 6 Km.
Baca SelengkapnyaTidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca Selengkapnya