6 Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem, Waspadai Gejalanya
Merdeka.com - Beberapa jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini memang cukup umum namun tetap patut untuk diwaspadai. Ya, hidup di daerah tropis yang dilintasi oleh garis khatulistiwa membuat Indonesia kerap mengalami pergantian cuaca yang cukup drastis hanya dalam waktu singkat.
Anda pasti pernah mengalami suatu hari di mana pada siangnya cuaca sangat panas kering dan menyengat, lalu tiba-tiba menjelang sore cuaca berubah menjadi berhujan disertai angin kencang. Cuaca-cuaca ekstrem seperti ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan pada banyak orang.
Hari-hari panjang yang didominasi oleh hujan angin atau kemarau yang panas juga dapat memunculkan banyak penyakit. Umumnya, jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah flu, meriang, batuk, sakit kepala, dan sejenisnya.
-
Apa saja penyakit akibat cuaca panas? Berikut adalah beberapa penyakit akibat cuaca panas yang wajib kita waspadai. Heat stroke atau sengatan panas Ini adalah kondisi yang paling serius dan berbahaya akibat cuaca panas. Heat stroke terjadi ketika suhu tubuh naik hingga 41°C atau lebih, dan sistem pengaturan suhu tubuh gagal berfungsi. Gejala heat stroke antara lain kulit kering dan merah, gangguan mental atau perilaku, kejang, koma, atau bahkan kematian. Heat stroke membutuhkan penanganan medis segera. Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas Ini adalah kondisi yang lebih ringan daripada heat stroke, tetapi tetap perlu diwaspadai. Heat exhaustion terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit akibat keringat berlebih. Gejala heat exhaustion antara lain kulit lembap dan pucat, pusing, mual, muntah, lemah, denyut jantung cepat, dan tekanan darah rendah. Kram otot akibat panas Ini adalah kondisi yang paling ringan akibat cuaca panas. Kram otot terjadi ketika otot-otot kaki, tangan, atau perut berkontraksi secara tiba-tiba dan menyakitkan. Hal ini disebabkan oleh kekurangan cairan dan garam dalam tubuh. Ruam panas atau biang keringat Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar keringat tersumbat dan menyebabkan ruam merah atau benjolan kecil pada kulit. Ruam panas bisa gatal dan menyengat. Ruam panas biasanya muncul di area tubuh yang tertutup pakaian atau lipatan kulit, seperti leher, dada, punggung, ketiak, atau selangkangan. Dehidrasi Ini adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kekurangan cairan dan elektrolit. Gejala dehidrasi antara lain haus, mulut kering, mata cekung, kulit kusam, urine berwarna gelap, dan pusing. Dehidrasi bisa sebabkan gangguan fungsi ginjal, otak, jantung, dan darah. Luka bakar matahari atau sunburn Ini adalah kondisi yang terjadi ketika kulit terlalu lama terpapar sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Gejala luka bakar matahari antara lain kulit merah, bengkak, panas, nyeri, atau melepuh. Luka bakar matahari bisa meningkatkan risiko kanker kulit di kemudian hari.
-
Apa saja penyakit yang sering muncul di musim hujan? Ada lima penyakit yang kerap menyerang saat musim hujan terutama pada anak-anak, seperti yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
-
Kenapa penyakit mudah menyerang di musim hujan? Perubahan suhu. Musim hujan menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dan lembab, yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Suhu yang tidak stabil juga bisa membuat tubuh sulit beradaptasi dan mudah terserang virus atau bakteri.
-
Apa saja penyakit yang muncul di musim hujan? Selain flu, ada sejumlah penyakit lain yang bisa muncul di musim hujan, seperti:LeptospirosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui kontak dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. DiarePenyakit ini ditandai dengan feses yang encer dan cair, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare antara lain kram perut, mual, muntah, dan demam. Jika diare tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau bahkan kematian. Demam tifoidPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan diare atau sembelit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus, perforasi usus, atau infeksi pada organ lain. Demam berdarah denguePenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan pada hidung, gusi, atau kulit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal organ, atau kematian.MalariaPenyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala malaria antara lain demam, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, mual, muntah, dan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan otak, ginjal, hati, atau paru-paru. Penyakit tangan-kaki-mulutPenyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie yang menular melalui kontak dengan sekresi hidung, air liur, atau tinja orang yang terinfeksi. Gejala penyakit tangan-kaki-mulut antara lain demam, sakit tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, atau mulut, dan luka melepuh pada tangan, kaki, mulut, atau bokong. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.Infeksi kulitPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang masuk ke dalam kulit melalui luka, gigitan, atau iritasi. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Gejala infeksi kulit antara lain kulit merah, bengkak, gatal, nyeri, atau bernanah. Jenis infeksi kulit yang umum terjadi saat musim hujan antara lain kudis, kurap, bisul, atau impetigo.
-
Apa saja dampak dari cuaca ekstrem? Hujan dan angin kencang yang terjadi pada Kamis (4/1) menyebabkan kanopi drop zone di sisi selatan Stasiun Yogyakarta roboh. Akibatnya lima unit mobil tertimpa kanopi itu dan mengalami kerusakan ringan. Manager Humas DAOP 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro, mengatakan bahwa tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. 'Karena hujan yang deras dan angin kencang, tiang-tiang penyangga yang terbuat dari pipa besi mengalami bengkok dan patah sehingga kanopi turun ke bawah. Pihak KAI Group akan menanggung seluruh kerusakan yang dialami para pelanggan yang terdampak,'
Dilansir dari beberapa sumber, berikut ulasan selengkapnya mengenai apa saja jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut yang perlu untuk Anda ketahui.
Jenis Penyakit yang Biasa Muncul Pada Saat Cuaca Ekstrem
Mengutip laman ugm.ac.id, dr. Novrida, AAK., Kepala Bidang Pelayanan Medis Klinik Gadjah Mada Medical Center UGM menjelaskan bahwa umumnya terdapat beberapa penyakit yang sering timbul saat cuaca ekstrem di antaranya seperti batuk, pilek, serta ISPA.
Di cuaca biasa, batuk dan pilek biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3-5 hari. Namun, jika terjadi dalam cuaca ekstrem penyakit-penyakit ini bisa bertahan lebih lama dalam tubuh, yakni dengan durasi lebih dari tujuh hari.
Memerlukan kunjungan ke dokter secara berulang apabila Anda mengalami jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem ini. Padahal, dalam cuaca biasa penyakit-penyakit ini bisa diobati dengan mengonsumsi obat-obatan apotek atau 1 kali kunjungan dokter saja.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga daya tahan tubuh agar tak mudah terserang virus dan bakteri penyebab penyakit. Perhatikan pula waktu asupan makanan, jenis makanan yang dikonsumsi, dan beristirahat yang cukup. Berikut 6 jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem tersebut;
1. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang pertama adalah infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA. Mengutip liputan6, dr Evi Silviana, Sp.A dari RS Siloam Silampari menyebut bahwa yang paling mudah terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah anak-anak terutama balita. Hal ini dikarenakan sistem imun tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna.
Lanjutnya, ISPA biasanya muncul disertai dengan sejumlah gejala lain seperti demam, badan meriang, nyeri tenggorokan yang menyebabkan sakit ketika menelan, nyeri otot, batuk, mata kemerahan, dan pilek. Dan yang paling penting untuk Anda ketahui adalah, penyakit ini bisa menular.
Pasien yang terjangkit ISPA, apabila batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung dapat membuat virus dan bakteri dari penyakit tersebut menyebar melalui droplet di udara dan terhirup oleh orang-orang yang sehat. Tak hanya anak-anak saja yang berpotensi mudah terserang ISPA, karena penyakit ini bisa menjangkiti orang dari berbagai jenis usia.
2. Sakit Kepala
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem adalah sakit kepala. Dikutip dari laman hallosehat, saat musim pancaroba berlangsung tekanan udara umumnya menurun dan kelembapan udara mengalami kenaikan tajam. Suhu udara juga dapat turun secara tiba-tiba. Hal inilah yang lantas memicu terjadinya sakit kepala, terutama migrain.
Sementara, cuaca dingin yang ekstrem atau pancaran sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu hal-hal seperti ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Cuaca ekstrem yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.
3. Batuk Pilek
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ketiga adalah batuk dan pilek. Pada musim pancaroba di mana pergantian cuaca dikenal terjadi secara ekstrem, perkembangbiakan virus influenza dan rhinovirus juga bertambah masif. Perubahan cuaca dari dingin ke hangat juga umumnya membuat banyak orang keluar dari rumah untuk sekadar berjalan-jalan dan bertemu dengan banyak orang.
Pada saat inilah sebenarnya persebaran penyakit menjadi lebih mudah terjadi. Batuk dan pilek adalah kondisi yang akan sering Anda jumpai diderita oleh kebanyakan orang saat cuaca sedang tidak jelas. Batuk, hidung tersumbat, pilek, meriang, deman, dan bersin-bersin adalah jenis-jenis gejala yang akan selalu muncul. Untuk encegah penyebarannya sekaligs melindungi diri dan orang-orang sekitar, pastikan untuk selalu mengenakan masker pada saat bepergian.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem yang ke empat adalah Demam Berdarah Dengue atau (DBD). Penyakit yang satu ini disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang banyak berkembang biak saat cuaca ekstrem seperti musim pancaroba. Genangan-genangan air di sekitar lingkungan tempat tinggal adalah tempat nyamuk ini berkembang biak.
Mengutip laman EMC.id, gejala DBD antara lain sakit kepala, demam tinggi secara tiba-tiba, nyeri otot dan sendi, mual, dan muntah, serta muncul bintik-bintik merah pada kulit. Pencegahan DBD yang paling efektif menurut Kementerian Kesehatan RI yaitu memberantas sarang nyamuk dengan langkah 3M Plus seperti;
Lalu, plus yang dimaksud dalam 3M Plus adalah:
5. Asma dan Alergi
Jenis penyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem nomor lima adalah asma. Angin kencang saat pancaroba seringkali membawa debu dan serbuk sari tumbuhan yang bisa memicu asma dan alergi pada beberapa orang. Serangan penyakit asma dan alergi biasanya terjadi lantaran saluran udara mengalami peradangan akibat hal tersebut.
Ketika suhu di lingkungan sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadilah peradangan. Kondisi ini akan menjadi semakin parah apabila Anda harus melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka.
Agar terhindar dari alergi akibat debu, disarankan bagi Anda untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Dengan mMenerapkan gaya hidup yang sehat dan rutim mengonsumsi vitamin, Anda dapat meningkatkan stamina dam daya tahan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit.
6. Diare
Jenispenyakit yang biasa muncul pada saat cuaca ekstrem lainnya adalah diare. Ya, diare merupakan salah satu penyakit yang umum dijumpai pada saat cuaca sedang tak menentu. Diare bisa terjadi saat virus dan bakteri terbawa angin dan melekat di makanan yang akan Anda santap. Inilah hal utama yang menyebabkan diare.
Untuk mencegah diri Anda terserang diare, penting untuk selalu menjaga kebersihan diri dan juga makanan-makanan yang akan dikonsumsi. Anda juga harus membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas, serta menghindari terlalu banyak jajan sembarangan karena virus dan bakteri penyebab diare bisa ada di antaranya. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca yang tidak stabil ini kerap membawa dampak pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaCuaca adalah kondisi atmosfer di suatu wilayah pada suatu saat tertentu.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaTinggal di negara tropis menyebabkan sejumlah masalah rentan dialami kulit.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu, fenomena cuaca panas ini tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.
Baca SelengkapnyaPerubahan cuaca sangat berpengaruh pada aktivitas makhluk hidup sehari-hari.
Baca SelengkapnyaCuaca di Indonesia panas terik hingga mencapai lebih dari 37 derajat celcius
Baca SelengkapnyaBerada di negara dengan tingkat kelembapan tinggi bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan bagi diri kita.
Baca SelengkapnyaCuaca panas ekstrem secara tidak langsung bisa meningkatkan risiko stroke.
Baca Selengkapnya