8 Larangan Ibu Hamil Menurut Adat Jawa yang Menarik Diketahui, Baca Lebih Lanjut

Merdeka.com - Indonesia adalah negara yang kental akan adat dan budaya leluhur. Hal ini menyebabkan banyak lapisan masyarakat kesulitan untuk memisahkan beberapa aspek. Salah satu aspek yang banyak berselisih atau bertentangan dengan budaya dan adat istiadat adalah aspek kesehatan.
Faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan dalam masyarakat di mana mereka berada sangat memengaruhi persepsi dan keyakinan. Masyarakat Jawa sangat percaya dengan mitos-mitos yang dikembangkan oleh kaum pendahulunya.
Dalam budaya dan adat Jawa, para wanita yang sedang hamil memiliki beberapa pantangan atau hal-hal yang tak boleh dilakukan. Banyak sekali mitos yang berkembang di masyarakat Jawa, di antaranya mengenai kepercayaan bahwa ibu yang sedang hamil tidak boleh membatin kejelekan atau cacat orang lain.
Seorang ibu hamil atau suami yang mengejek dan membatin orang yang bibir sumbing, maka anak yang nanti dilahirkan juga akan mengalami bibir sumbing. Berikut adalah beberapa larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang menarik untuk diketahui, dilansir dari fimela.com.
1. Tak Boleh Duduk di Tengah Pintu
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang pertama adalah bahwa seorang ibu hamil tidak boleh duduk di tengah pintu. Wanita hamil dilarang duduk di tengah pintu rumah karena menurut mitos Jawa, duduk di tengah pintu ini akan membuat proses kelahiran menjadi susah serta menyakitkan.
2. Tidak Boleh Merendam Pakaian Kotor Terlalu Lama
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang kedua adalah seorang ibu hamil tak diperbolehkan merendam pakaian atau cucian kotor terlalu lama. Menurut adat Jawa, mengapa wanita hamil dilarang merendam pakaian kotor terlalu lama karena dipercaya bisa membuat kaki ibu hamil bengkak dan terasa berat.
3. Tidak Boleh Membunuh Hewan
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang ketiga adalah bahwa ibu hamil tidak boleh membunuh hewan. Tidak diperkenankan bagi ibu hamil untuk membunuh segala macam hewan, apapun alasannya. Suami wanita yang sedang hamil juga dilarang membunuh hewan karena dipercaya bisa membuat janin di kandungan cacat atau bahkan gugur.
4. Tidak Boleh Membatin
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang keempat adalah bahwa ibu hamil tidak boleh membatin. Wanita hamil dilarang bergumam atau "mbhatin" tentang sesuatu hal yang dirasa cukup aneh. Karena, hal ini dipercaya akan membuat bayi yang dikandung mengalami hal serupa dengan apa yang digumamkan ibunya.
5. Tidak Boleh Menggaruk Perut atau Bokong
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang kelima adalah bahwa ibu hamil tidak diperbolehkan menggaruk perut dan bokongnya. Ibu hamil dilarang menggaruk perut atau bokong yang gatal karena hal ini dipercaya bisa membuat kulit bayi di dalam kandungan lebam.
6. Suami Tidak Boleh Memancing atau Berburu Hewan
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang berikutnya adalah bahwa suami wanita yang sedang hamil tersebut tidak boleh pergi memancing atau berburu hewan. Suami wanita yang sedang hamil dilarang memancing atau pun berburu hewan apapun itu. Menurut mitos Jawa, suami yang memancing atau berburu bisa menyebabkan bayi di dalam kandungan cacat atau sumbing.
7. Tidak Boleh Menjahit Secara Manual
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang selanjutnya adalah tidak boleh menjahit secara manual. Menurut adat Jawa, wanita yang sedang hamil dilarang menjahit kain dengan jarum secara manual. Orang tua pada zaman dulu percaya bahwa aktivitas menjahit dengan tangan ini bisa menyebabkan bayi lahir cacat.
8. Tidak Boleh Membakar Peralatan Bayi atau Peralatan Pembersih Tubuh
Larangan ibu hamil menurut adat Jawa yang terakhir adalah bahwa seorang ibu hamil tidak diperbolehkan membakar-bakar peralatan bayi dan juga peralatan mandinya. Wanita yang sedang hamil dilarang membakar peralatan bayi atau peralatan untuk membersihkan tubuh seperti bungkus sabun, tisu dan sejenisnya. Orang tua zaman dulu percaya jika membakar benda-benda ini bisa membuat kulit bayi ruam bahkan seperti terbakar.
Bolehkah Ibu Hamil Melayat menurut Jawa?
Adat Jawa kaya akan tradisi dan kepercayaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu kepercayaan yang berkembang adalah mengenai ibu hamil yang melayat.
Dalam tradisi Jawa, terdapat keyakinan bahwa ibu hamil sebaiknya tidak menghadiri upacara pemakaman. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan dan kepercayaan.
Pertama, ada anggapan bahwa roh orang yang meninggal bisa mengganggu janin yang berada di dalam kandungan. Menurut kepercayaan ini, roh yang belum tenang atau yang masih berkeliaran di sekitar tempat pemakaman bisa masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan mempengaruhi perkembangan janin. Selain itu, kondisi emosional ibu hamil yang mungkin terpukul dan sedih saat menghadiri pemakaman juga diyakini dapat mempengaruhi kondisi janin.
Kedua, ada juga keyakinan bahwa tempat pemakaman adalah tempat yang memiliki energi negatif. Ibu hamil, yang dianggap dalam kondisi rentan, sebaiknya menghindari tempat-tempat yang memiliki energi negatif demi menjaga kesehatan dan keselamatan janin.
Namun, ada juga pandangan lain yang lebih modern dan rasional. Beberapa orang Jawa yang lebih terbuka terhadap perubahan budaya dan kemajuan medis percaya bahwa selama ibu hamil merasa sehat dan nyaman, tidak ada larangan khusus untuk melayat. Mereka berpendapat bahwa keyakinan ini lebih kepada mitos yang tidak didasarkan pada bukti ilmiah.
Tradisi dan kepercayaan ini bisa berbeda antar daerah dan keluarga di Jawa. Jadi, keputusan untuk melayat atau tidak bagi ibu hamil sering kali diserahkan kepada pertimbangan pribadi dan keluarga. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya