Akademisi Unej Bagikan Tips Aman Konsumsi Daging Kurban, Beda dari Biasanya
Merdeka.com - Akademisi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember, Riska Rian Fauziah PhD menjelaskan beberapa tips aman mengonsumsi daging kurban di tengah maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah.
"Mengonsumsi daging dan susu sapi di tengah mewabahnya PMK itu aman, meskipun dari ternak yang terinfeksi PMK, selama proses memasaknya sudah benar," jelasnya melalui keterangan tertulis.
Menurut Riska, tahun ini Iduladha tidak sesemarak tahun-tahun sebelumnya karena wabah PMK.
-
Bagaimana cara mengonsumsi daging kurban agar lebih sehat? Ali merekomendasikan saat mengonsumsi daging baik sapi atau kambing, kombinasikan dengan sayuran hijau sebagai pendamping yang baik. Sayuran hijau atau yang berdaun hijau biasanya memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sebagai antioksidan. Selain itu, memasak daging menggunakan rempah seperti cabai atau keluak bisa mengurangi dampak buruk lemak daging karena mengandung antioksidan.
-
Apa yang harus diperhatikan saat makan daging kurban? 'Daging yang berlemak jangan terlalu banyak dimakan karena kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang umumnya lebih tinggi,' kata dia.
-
Siapa yang harus berhati-hati dalam makan daging kurban? 'Iduladha makan daging kambing tidak serta merta tekanan darah atau kolesterol naik, kecuali bila orang tersebut memang sebelumnya sudah kena penyakit tersebut. Jadi, yang harus berhati-hati adalah yang memang sudah punya penyakit,' ucap Ali.
-
Kenapa daging kurban bisa bahaya untuk kesehatan? Konsumsi daging kurban yang berlebihan tentunya akan berdampak pada kesehatan, seperti pusing dan mual atau bahkan berbagai macam penyakit degeneratif.
-
Bagaimana cara memasak daging kurban agar aman? Memasak daging sampai matang akan mampu membunuh bakteri mengingat bakteri di dalam daging tidak akan hilang hanya dengan mencucinya menggunakan air melainkan hilang melalui proses pematangan.
-
Bagaimana menghindari salah kaprah soal makan daging kurban? “Kadang-kadang mereka suka salah kaprah, 'ini enggak boleh..enggak boleh'. Padahal saya sebagai ahli gizi menyarankan kalau setipa kali makan, Manusia harus makan-makan yang seimbang, porsinya yang perlu dipertimbangkan,“ imbuhnya.
"Tahun ini, euforia kurban tidak akan sesemarak tahun-tahun sebelumnya karena merebaknya wabah PMK dan penyakit yang menyerang hewan berkaki belah itu saat ini cukup viral," tuturnya, dikutip dari Antara, Jumat (8/7).
Penyebab PMK
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Menurut Badan Kesehatan Hewan Dunia, PMK atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit yang menyerang hewan berkaki belah seperti sapi, kambing, domba, kerbau, dan babi. Penyakit ini disebabkan oleh Apthovirus, yang merupakan virus RNA.
PMK mneyebabkan luka pada bagian mulut dan kuku ternak. Selain itu, virus tersebut juga bisa bertahan di dalam kelenjar getah bening, tulang, kelenjar susu, dan organ visceral pada ternak yang terinfeksi.
Wabah ini menular sangat cepat antara ternak satu dengan ternak lain. Penularannya bisa melalui kontak langsung ataupun ditularkan melalui udara.
Meski demikian, sampai saat ini tidak ada laporan yang menyebutkan wabah PMK bisa menular pada manusia. Wabah ini bukan zoonosis atau penyakit yang bisa menular dari hewan kepada manusia.
Tips Memasak Daging
© Depositphotos
Riska pun membagikan tips memasak daging kurban agar aman dikonsumsi, yakni daging direbus tanpa dicuci.
"Aphtovirus itu akan mati pada suhu 70 derajat celcius. Apabila membeli daging atau mendapat pembagian daging kurban, sebaiknya daging langsung direbus tanpa dicuci dulu hingga mendidih selama 15 menit (pre-heating) dan plastik/pembungkus disiram dengan detergen terlebih dahulu sebelum dibuang," jelasnya.
Selanjutnya, daging yang telah di pre-heating dicuci dan diolah sesuai selera. Adapun jika ternak yang disembelih terinfeksi PMK, sebaiknya bagian kaki dan mulut (cingur) tidak dikonsumsi. Sebelum kaki dan mulut ternak yang terinfeksi PMK dibuang, sebaiknya dibakar terlebih dahulu agar virusnya mati dan tidak menyebar ke lingkungan.
"Sebenarnya yang lebih mengkhawatirkan saat perhelatan ibadah kurban di tengah wabah PMK itu adalah penyebaran virus PMK yang semakin massif," tegas pakar daging FTP Unej itu.
Hewan Kurban Harus Sehat
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Anggota Kelompok Riset Pangan ASUH itu mengimbau panitia kurban untuk memastikan hewan yang akan disembelih sehat. Apalagi, kata dia, meskipun penampakan ternak terlihat sehat, belum tentu bebas PMK.
"Masa inkubasi virus PMK adalah 1-14 hari, sehingga panitia kurban perlu memperhatikan sanitasi hygiene yang benar untuk mengurangi risiko penyebaran PMK," imbau pengajar Program Studi Teknologi Hasil Pertanian (THP) Unej itu.
Dia menambahkan, sebaiknya panitia yang menangani daging dan jeroan berbeda orang. Di mana orang yang menangani jeroan tidak boleh kontak lagi dengan daging. Selain itu, panitia kurban diminta merebus jeroan terlebih dahulu sebelum membagikannya ke masyarakat.
"Peralatan yang digunakan dalam proses penyembelihan dilakukan pembersihan dengan desinfektan atau detergen. Limbah dari penyembelihan sebaiknya tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi dibakar terlebih dahulu atau dikubur," tandasnya. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap 100 gram daging sapi dan kambing mengandung sekitar 24,9 gram protein yang baik untuk memperbaiki jaringan tubuh
Baca SelengkapnyaDaging kurban dapat disimpan lama meski tidak dalam freezer atau kulkas.
Baca SelengkapnyaUmumnya, tubuh bakal memberitahu jika sudah terlalu banyak mengonsumsi daging dari perasaan mual hingga muntah.
Baca SelengkapnyaDaging kurban akan lebih bermanfaat bagi kesehatan tubuh apabila dimasak dengan benar
Baca SelengkapnyaDaging kurban, terlebih daging kambing punya kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Namun ada 8 cara yang bisa dilakukan untuk tetap mengonsumsinya dengan aman
Baca SelengkapnyaAdab menyembelih hewan kurban merupakan aspek penting dalam praktik ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam, terutama pada hari raya Idul Adha.
Baca SelengkapnyaUntuk penyimpanan lebih lama, bungkus daging dalam kemasan vakum atau aluminium foil serapat mungkin setelah mengeluarkan cairan berlebih.
Baca SelengkapnyaMasalah kesehatan yang dapat muncul akibat terlalu banyak mengkonsumsi daging.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan dan adanya penyakit yang mungkin dimiliki oleh hewan kurban.
Baca SelengkapnyaMenurut Bey, seharusnya sosialisasi sudah secara masif dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat dan pemda kota/kabupaten.
Baca SelengkapnyaBegini cara aman bagi penderita kolesterol tinggi jika ingin konsumsi daging.
Baca SelengkapnyaHewan yang akan dikurbankan wajib dalam kondisi sehat dan tidak cacat.
Baca Selengkapnya